00||39

4.5K 216 9
                                    

PART 39

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 39

Kelahiran
Calon Istri Lintang

•••

"Khmm!"

  Yudha kembali berdehem saat kedua pasangan yang sedang bermesraan itu tak kunjung sadar dengan kedatangan mereka.

"Bangun-bangun langsung makan bibir," ceplos Lintang, mendapat delikan dari Elvisyah.

"Hehe becanda, tante," cengirnya.

  Tuan Wira yang baru datang, langsung menerobos masuk, tak lupa menendang pintu sedikit keras.

Brak!

  Barulah Arshan dan Athaya melepas ciumanya, keduanya terkejut dan langsung berbalik ke arah pintu, mereka melotot, merasa malu, lebih tepatnya Athaya, karena Arshan terlihat biasa-biasa saja.

"Nggak usah turun," larang Arshan saat Athaya ingin turun dari brankar.

  Athaya pun menurut, tanpa ada bantahan sedikitpun, ia sedikit memberi ruang untuk Arshan saat berpelukan dengan maminya. Tentunya Elvisyah menangis terharu, merasa bersyukur karena putranya kembali sadar dari koma, lalu berganti pada papi Yudha, juga opa Wira.

  Dan kini berganti keenam sahabatnya yang mendekat, Arshan terlihat bersembunyi di balik punggung sang istri sembari menggeleng.

"Kamu kenapa?" Tanya Athaya dengan kening berkerut.

"Mereka mau meluk," bisik Arshan, tepat di kupingnya.

"Emang kenapa kalau mau meluk? Mereka juga kangen tau."

"Nggak mau, nanti aku dibikin nggak bisa nafas lagi kayak waktu itu, yang pas di apartemen."

  Athaya tersenyum, menggeleng tak percaya melihat tingkah Arshan, ada-ada saja suaminya ini.

"Jahat banget Lo, kita mau meluk malah sembunyi," celetuk Tirta.

"Kangen ini, buruan Lo sini woi," sahut Lintang menimpali.

  Athaya sedikit menjauh, dan tertawa lepas melihat suaminya dipeluk oleh keenam cecurut itu. Mereka terlihat seperti teletubbies.

"L-lepas, Lo pada meluknya kencang banget anjir," kesal Arshan, menarik Athaya untuk kembali duduk diantara kedua pahanya.

"Manja-manjaan tross, mentang-mentang punya istri, " sindir Fagan saat Arshan memeluk Athaya dan meletakkan dagunya di bahu perempuan itu.

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang