00||29

5.1K 242 45
                                    

PART 29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 29

Kembali Terulang

•••

  Jam sudah menunjukkan pukul dua puluh lewat lima menit, yang artinya sudah jam delapan malam. Kedua pasutri yang baru kemarin melangsungkan pernikahan, saat ini baru saja sampai di rumah mereka setelah berkumpul di cafe, tadi.

  Keduanya tidak langsung masuk ke dalam rumah, melainkan berdiri di depan gerbang menatap kepergian sahabatnya yang tidak jadi menginap disebabkan ada urusan mendadak, katanya. Entahlah, Arshan pun tak tau.

  Dan soal Argo, lelaki itu tidak ikut pulang bersama mereka, melainkan menemani sang istri di cafe.

  Setelah melihat kelima sahabatnya sudah benar-benar pergi, Arshan maupun Athaya segera melangkah masuk.

"Ar," panggil Athaya saat mereka sudah berada di dalam rumah.

"Iyya, kenapa?" Arshan menoleh pada sang istri yang terlihat gelisah, tatapannya juga terlihat tak tenang, membuat ia menatap istrinya itu dengan alis bertaut.

  Athaya menghela nafas, kemudian bersuara kembali. "Kita sekamar atau pisah?" Ia bertanya dengan hati-hati, rasanya masih belum siap jika harus sekamar.

"Kamu maunya gimana?" Bukannya menjawab, Arshan malah balik bertanya.

"Ish, kamu kok nanya balik sih."

"Kalau aku udah pasti sekamar, biar lebih enak." Athaya mendengus, ia tahu betul seperti apa pikiran suaminya itu. Makanya dia jadi takut jika harus sekamar.

"Yaudah," akhirnya Athaya menjawab, memilih pilihan laki-laki itu. Dan berjalan lebih dulu menaiki tangga, namun baru menaiki tangga pertama tiba-tiba saja dirinya langsung ditarik.

"Yaudah apa?" Arshan menatap sang istri intens, malah membuat Athaya gugup.

"Y-yaudah kita sekamar." Ia memalingkan wajahnya saat merasa pinggangnya semakin di tarik mendekat.

"Kenapa?" Athaya bertanya kala tak ada lagi pergerakan, ia menoleh dan mendapati wajah sang suami yang tersenyum aneh.

  Arshan menggeleng, tanpa aba-aba langsung menggendong tubuh Athaya ala bridal style, membuat sang empu memekik.

"Aaaaa...Arshan, turunin! Huwaaa jangan lari, nanti jatoh!" Athaya semakin memekik dengan mata terpejam, merapalkan banyak doa, berharap tidak terguling dari tangga karena ulah suaminya sendiri.

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang