00||40

4.2K 185 14
                                    

PART 40

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 40

Aluna Raputri Syafani

•••

  Saat ini, semua keluarga sudah berkumpul di rumah Arshan dan Athaya. Anak mereka sudah di bersihkan oleh dokter setelah anak dan ibunya dipindahkan ke kamar. Arshan juga baru saja selesai mengadzani putrinya. Dan sekarang, mereka semua sedang mengobrol dan juga memperebutkan si bayi kecil yang di beri nama Aluna Raputri Syafani.

"Gue lagi yang gendong! Lo udah dari tadi." Sedari tadi Tirta terus berusaha mengambil Aluna, si bayi kecil dari gendongan Lintang.

"Nggak! Ini calon istri gue, jdi  terserah gue dong." Sedangkan Lintang enggan memberikannya.

"Dih! Itu calon menantu gue!" Argo pun ikut kesal, karena sedari tadi Lintang tak membiarkan siapapun menggendong Aluna kecuali para orang tua.

"Jangan harap, Lula cuma boleh nikah sama gue, titik! Gue akan jadi orang pertama yang lamar dia kalau umurnya udah 17 tahun."

  Mereka yang mendengar itu hanya mendengus kesal, sedangkan Arshan dan Athaya melotot, "Heh! Enak aja Lo, gue nggak mau ya anak gue nikah muda," seru Arshan dengan wajah garangnya, menatap tak suka pada sahabatnya itu.

"Gue juga nggak mau punya menantu kayak Lintang," celetuk Athaya, masih sedikit lemas.

"Nah, Lo nggak dapat restu, jadi nyerah aja, udah buruan kasih ke gue," kata Argo.

"Nggak," tolak Lintang, menatap Aluna yang tersenyum di gendongannya.

  Ia akui jika sekarang dirinya adalah pedofil. Salahkan saja anak sahabatnya ini, baru lahir sudah mampu membuat jantungnya berdegup kencang.

"Siniin anak gue." Arshan merebut putrinya dari gendongan Lintang, membuat sahabatnya itu tak bisa berkutik.

  Namun tak lama kemudian, ia tersenyum lebar sebab bayi itu menangis kencang dalam gendongan ayahnya.

"Kayaknya Lula juga suka deh sama gue," celetuk Lintang, langsung mendapat tatapan tajam dari mereka semua.

  Arshan yang enggan memberikan putrinya kembali pada Lintang, menyerahkan bayi itu pada istrinya agar berhenti menangis, tapi bukannya berhenti, Aluna malah semakin menangis.

  Lintang yang panik segera mengambil bayi itu dari kedua orangtuanya, dan lihatlah, bayi itu langsung terdiam, membuat mereka semua tercengang.

"Nah kan, langsung diem kalau sama gue."

  Semua yang melihat itu hanya pasrah, dan membiarkan Aluna di timang-timang sampai tertidur oleh Lintang.

"Calon istri gue udah tidur."

"Letakin di sini," kata Athaya, Lintang pun langsung meletakkan Aluna di samping ibunya.

  Setelah meletakkan Aluna, Lintang merasa ponselnya bergetar, ternyata ayahnya menelpon. "Halo, Yah?"

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang