00||11

12.3K 950 85
                                    

PART 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 11

Rumah Pohon

•••

  Athaya terdiam kaku saat Arshan membawanya ke tempat yang sangat tidak asing baginya.

  Tempat yang menyimpan kenangan dengan dia serta rasa trauma saat dirinya masih duduk di bangku kelas enam SD.

"Tempat yang Lo maksud di sini?" Tanya Athaya memastikan. Arshan mengangguk.

"Sekarang turun, terus kita naik ke sana," tunjuk Arshan pada rumah pohon yang sudah terlihat usang.

  Athaya dengan berbagai macam pertanyaan dipikirnya pun turun dari motor dengan perasaan ragu, lalu melepas helmnya.

"Ayok," ajak Arshan, ingin meraih tangan Athaya, namun terhenti karena gadis itu.

"Tunggu dulu."

"Kenapa?"

"Lo tau tempat ini dari siapa? Dan kenapa tiba-tiba Lo bawa gue ke sini?"

"Terus Lo ju---"

  Ucapannya terhenti saat jari telunjuk Arshan mendarat di bibirnya.

"Nanti gue jelasin."

  Ia pun mengangguk, mengikuti langkah cowok itu menuju tangga gantung di sana.

"Sekarang Lo naik," suruh Arshan.

"Lo dulu."

"Lo aja."

"Nggak, nanti Lo ngintip, gue kan pake rok."

Pletak!

"Aw! Jidat gue kok di sentil sih."

"Pikiran Lo kotor, padahal gue nggak ada mikir ke situ," kata Arshan, naik lebih dulu, disusul gadis itu.

  Athaya memperhatikan rumah pohon tersebut dengan lamat. "Ternyata masih sama, nggak ada yang berubah, meskipun sekarang banyak sarang laba-labanya," batinnya.

"Kita duduk di sini," ajak Arshan, menarik gadis itu agar duduk di sebelahnya.

  Keduanya duduk dengan kaki menjuntai ke bawah, menikmati semilir angin yang berhembus.

"Sekarang jelasin," pinta Athaya, menagih ucapan Arshan tadi.

"Tapi Lo harus janji, jangan potong ucapan gue. Cukup jadi pendengar sampai cerita gue selesai."

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang