Extra Part 02

3.3K 146 9
                                    

 EXTRA PART 2





•••

Berhubung hari ini weekend, Aluna berniat untuk lari pagi. Untungnya ia mendapat izin dari papa dan mamanya, dengan syarat ia tidak pergi terlalu jauh. Sebenarnya ingin mengajak Eros, tapi laki-laki itu belum bangun, lebih tepatnya sangat sulit dibangunkan jika hari weekend seperti ini.

"Huuu, capek banget." Aluna berhenti sejenak, menyeka keringatnya yang semakin membanjir.

  Matanya menatap sekeliling, dan seketika tersadar saat menyadari ia sudah lari terlalu jauh. Tiba-tiba bulu kuduknya merinding menatap sekitar yang begitu sunyi, hanya ada satu mobil sedan yang terparkir di sebrang jalan.

"Kok sunyi sih, harusnya kan rame kalo jam segini."

"Guk guk... guk guk."

  Lamunan Aluna seketika buyar mendengar gonggongan anjing, ia menoleh, matanya melotot kala mendapati seekor anjing hitam berlari ke arahnya.

"Huwaaaa anjing."

  Tanpa berpikir panjang, ia segera berlari menuju mobil tadi, lalu masuk ke dalam, untungnya mobil itu tidak terkunci.

"Huu, akhirnya."

  Lula memeletkan lidahnya pada anjing itu, tanpa menyadari pemilik mobil yang menatapnya dengan tatapan datar.

"Khem!"

  Ia langsung menoleh, sejenak terpaku melihat pria dewasa didepannya yang terlihat begitu tampan. Astaga Lula!

  Tanpa Lula ketahui, pria itu juga terpaku sejenak melihatnya, namun itu hanya sebentar.

"Turun!" Kata pria itu.

"Om kok tega, anjingnya masih di luar. Anterin pulang ke rumah ya, yayaya?"

"Saya tidak kenal kamu," ucapnya datar, fokus ke depan tanpa melihat ke arah Lula.

"Yaudah, kenalan dulu kalo gitu." Saking antusiasnya, Lula langsung mengulurkan tangannya.

"Tidak perlu. Cepat turun dari mobil saya!" Ketusnya.

"Nggak mau, anjingnya masih di luar." Lula mengalihkan tatapannya keluar jendela dengan tampang cemberut, sembari melipat kedua tangannya.

"Turun, sebelum saya bersikap kasar sama kamu."

"Apa sih om, galak banget. Pasti istri sama anaknya tertekan deh tinggal sama om."

  Pria itu langsung menoleh ke arah Lula. "Kamu!"

"Apa?! Bener kan yang aku bilang." Astaga, bukannya takut, Lula malah ikut ngegas.

"Cepat turun!" Pria itu sudah menggepalkan tangannya, namun Lula tetap tak bergeming, malah menatap sengit ke arah pria tersebut, yang malah membuatnya terlihat menggemaskan.

"Shit!"

Brak!

  Pria itu turun dan membanting pintu mobil sangat kencang, berjalan melingkari mobil lalu membuka pintu mobil di samping kemudi.

"Turun!" Ia menarik lengan Lula cukup kasar.

"Shh... om, sakit," matanya sudah berkaca-kaca menatap pergelangan tangannya yang memerah.

"Asal kamu tau, tidak ada yang boleh duduk di situ kecuali calon istri saya."

  Seketika Lula mendongak, "Calon istri? Berarti om belum nikah? Fiks, aku doain om nggak akan nikah sama dia! Aamiin ya Allah."

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang