00||42

3.4K 178 32
                                    

PART 42

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 42

Hari Pelulusan

•••

  Waktu sembilan bulan ternyata terasa begitu singkat, rasanya baru kemarin Arshan dan Athaya kehilangan opa dan omanya. Sekarang, ia dan teman-temannya sebentar lagi akan berpisah demi mengejar masa depan mereka masing-masing.

  Seperti saat ini, Arshan dan kawan-kawan bertemu di sekolah, menggunakan jas dihari kelulusan mereka. Begitupun dengan Athaya, menggunakan kebaya yang begitu pas di tubuhnya. Jangan lupakan Aluna yang juga ikut digendongan ibunya. Balita meggemaskan itu juga memakai kebaya seperti sang ibu, membuatnya terlihat semakin menggemaskan, apalagi di mata Lintang.

  Bukan hanya Athaya, Aisyah juga ikut bersama sang suami, tentunya membawa buah hati mereka yang begitu tampan, membuat Lintang terus menatap anak sahabatnya itu dengan tatapan sinis, padahal Eros tak tahu apa-apa.

"Ngapain Lo natap anak gue kayak gitu?!" Ketus Argo pada Lintang.

"Anak Lo sok ganteng."

"Dih, anak gue emang ganteng!"

  Melihat perdebatan keduanya akan memanjang, Arshan pun melerai, "Udah udah, mendingan sekarang kita ke lapangan, acaranya udah mau mulai."

  Mereka yang semula berada di dekat gerbang, segera masuk ke dalam, di mana area lapangan sudah di dekor dengan sangat indah dan memukau.

  Sepanjang jalan, mereka terus menjadi pusat perhatian, banyak yang melempar tatapan kagum serta melempar sapaan layaknya seorang teman.

  Arshan dan kawan-kawan yang awalnya dikenal kejam dan menakutkan di mata siswa siswi maupun guru, sudah berganti menjadi sosok yang ramah dan selalu menolong serta membasmi para bullying.

  Tak ada lagi tatapan meremehkan seperti dulu, SMA Gerpati benar-benar telah menjadi tempat untuk mereka menciptakan kenangan manis bersama.

  Athaya yang melihat semuanya, tersenyum haru, tak ada lagi tatapan meremehkan seperti biasa, tak ada lagi tatapan merendahkan yang selalu ia dapat bersama Ghafi.

  Tanpa sadar, langkahnya terhenti, ia mendongak menatap langit yang sedikit mendung, dirinya tersenyum.

"Pasti Lo seneng liat semuanya udah berubah, Ghaf. Lo juga pasti seneng kan, karena udah bareng Opa sama Oma. Lo nggak sendirian lagi di sana."

"Semuanya bener-bener udah berubah, Ghaf. Lo juga pasti liat kan, temen-temen semua selalu bawa bunga buat Lo, mereka minta maaf atas kesalahan mereka dulu. Gue harap Lo bahagia di sana Ghaf, gue sayang sama Lo."

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang