00||21

10.1K 653 95
                                    

PART 21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 21

Pasutri Baru

•••

  Kini, sepasang remaja yang sudah resmi menjadi suami istri, baru saja masuk ke dalam kamar. Keduanya tak langsung berganti pakaian, melainkan duduk di tepi kasur, mereka tak lain adalah Arshan dan Athaya.

  Athaya ikut merebahkan tubuhnya saat melihat Arshan melakukan hal tersebut. Mereka berdua menikmati keheningan yang ada dengan menatap langit-langit kamar sebagai objek pandangan mereka, sampai akhirnya Athaya membuka suara.

"Gue---"

"Aku kamu, Athaya."

"Belum terbiasa."

"Biasain."

"Iyya iyya."

"Tadi mau ngomong apa?" Arshan mengubah posisi tidurnya menghadap sang istri.

"Aku nggak nyangka kamu masih betah sama kamar Ghafi."

"Emang kenapa?"

"Kamu nggak risih sama warnanya yang pink, terus boneka perempuan di mana mana. Kamu nggak ada niatan buat ngerubah kamar ini?"

"Nggak, sampai kapan pun kamar ini akan tetap jadi kamar Ghafi, dan aku nggak punya hak untuk ngerubah kamar ini."

"Terserah kamu sih. Yaudah, sana mandi."

"Kamu dulu," tolak Arshan, memejamkan matanya, ternyata acara akad juga cukup melelahkan, apalagi nanti malam, pasti lebih melelahkan.

"Nggak, kamu dulu, buruan gih, jangan tidur."

  Dengan malas ia membuka matanya, lalu menatap sang istri dengan tatapan sayu. "Kamu dulu atau mandi bareng." Pernyataan tersebut berhasil membuat Athaya sedikit menjauh dari suaminya.

"Jadi gimana?"

"Aku duluan yang mandi." Athaya menjawab cepat saat melihat ekspresi Arshan berubah aneh.

"Tapi kamu jangan tidur, awas aja!" Lanjutnya.

"Iyya bawel."

  Athaya pun bangun, berdiri dari duduknya, namun hampir terjungkal akibat ulah Arshan yang tiba-tiba menarik ujung kebayanya.

"Ish! Kamu apaan sih main tarik-tarik."

"Reflek, sayang," cengir sang pelaku.

"Apaan sih sayang sayang, aku nggak suka, geli." Lain di hati, lain di mulut, katanya geli, tapi jantungnya konser, pipinya merah kayak tomat, dasar cewek.

"Geli apa suka, hm?" Arshan semakin gencar menjahili gadis itu. Lihatlah, istirnya sudah sibuk melihat ke arah lain agar tak  bertemu pandang dengannya.

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang