00||16

10.2K 705 91
                                    

PART 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 16

Athaya Menggila

•••

Cup.

   Arshan yang menepikan mobilnya segera mendorong Athaya dari pahanya, menggeram saat gadis itu dengan berani menciumnya.

"Plis Athaya, lo jangan lakuin itu, jangan bikin gue jadi laki-laki brengsek dalam hidup lo!" Tegasnya, sedari tadi menahan hasrat dalam dirinya karena ulah gadis itu.

"Lo bukan laki-laki brengsek, ini kemauan gue, gue yang maksa lo buat nolongin gue dengan cara ini. Jadi plis tolongin gue." Athaya memohon dengan nada melemah di akhir kalimatnya.

  Arshan yang sudah kepalang pusing  dan tidak tau lagi harus berbuat apa, akhirnya memilih mengangguk. Ia melihat jam di ponselnya, dan ternyata sudah jam dua belas malam.

  Merasa mendapat lampu hijau, Athaya menyentuh lengan Arshan lebih dulu, namun segera ditepis. Athaya benar-benar terlihat seperti wanita murahan gara-gara obat sialan itu.

"Gue mau bantuin Lo dengan satu syarat."

  Athaya mengangguk, tubuhnya tak pernah diam sedari tadi, bahkan terus mencengkram pahanya sendiri.

  Arshan semakin frustasi melihat keadaan gadisnya."Tangan sama kaki Lo harus gue ikat."

"K-kenapa?"

"Karena gue nggak mau hilang kendali cuma gara-gara Lo yang agresif. Dengan gue ngikat Lo, gue bisa ngendaliin diri gue sendiri. Dan gue juga nggak bakalan nyentuh Lo lebih jauh, apalagi harus ngerebut mahkota dari perempuan yang gue cinta," tutur Arshan tak dihiraukan oleh Athaya. Gadis itu sibuk mengusap kasar tubuhnya sendiri

  Arshan yang melihatnya pun semakin merasa kasihan bercampur kesal. Kesal karena Athaya yang menerima pemberian orang sembarangan. Lihat kan akibatnya sekarang!

"Athaya!" Sentak Arshan saat gadis itu merobek bajunya sendiri bahkan sudah setengah naked, membuatnya semakin panik dan buru-buru mengambil lakban di laci dashboard, lalu menarik kedua tangan Athaya dan melilitkan lakban di sana.

  Athaya memberontak? Tentu, bahkan gadis itu sempat mencakar lengan Arshan yang kini mulai mengeluarkan darah.

  Namun gadis itu bisa apa, tenaga Arshan jauh lebih besar dibanding dirinya. Kakinya yang tak bisa diam, juga terpaksa dilakban.

"Arshan," panggil Athaya dengan tatapan sayunya. Arshan meneguk ludahnya kasar. Tanpa menunggu lagi, ia segera melakukannya.

  Sedangkan Athaya hanya mampu menggeliat, merasakan sentuhan itu disetiap inci tubuhnya. Bahkan suara keramat yang seharusnya tidak keluar sebelum pernikahan, malah mengalun dengan keras di dalam mobil.

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang