Yang menjalani hubungan 2 orang, tapi yang dibikin puyeng sekampung.
Oke, mungkin itu berlebihan.
TAPI itulah yang dirasakan Karina waktu mendapat panggilan video dari Winter. Karina nggak expect apa-apa ya. Pikirnya Winter cuma pengen ghibah ria kayak yang biasa mereka lakukan.
Karina yang posisinya lagi di Singapura karena sesuatu yang mengharuskannya ada disana, mengangkat panggilan itu dalam sekali geser. Kebetulan dia memang lagi santai di apartemen. Dengan setelan oversize dan celana pendek, rambut di cepol asal sambil ngemil Chitato.
"Karina.."
Karina sudah siap berghibah ria, tapi langsung melotot sedetik setelah Winter menampilkan wajahnya.
Tahu kenapa?
Winter nangis.
Mana suaranya pedih banget cok. Karina sampai ikut nyesek dengernya.
"Anjing?! Kok nangis?!" Karina memekik dramatis. "Kenapa woy? Dosen lo rese kasih tugas segunung? Lo sakit?"
"G-gue.. ta-takut."
"Te--hah? Apa?" Karina mendadak kehilangan kemampuan mendengar. "Kenapa, sih, Ter?"
"..hiks.. i-itu."
"LO TELAT?!" Karina shock maksimal. Tangannya langsung lemes banget rasanya. "Kok bisa?! Lo udah nananinu ama Naresh?!"
Winter menggeleng. "Terus kenapa?" Masih asik sesenggukan sampai hidungnya merah dan ingusan. Matanya bengkak kayak habis disengat tawon. Membuat Karina bisa menyimpulkan dia sudah nangis berjam-jam. Karina sebetulnya pengen ngakak, tapi ya, bukan waktunya banget nggak sih guys?
"Okay. Calm down rileks. Okay?" Karina merubah posisi yang tadinya tengkurap manja jadi duduk tegak memeluk bantal. "Lo nangis dulu aja, biar lega. Kalau udah bisa ngomong, baru cerita ke gue. Gue tungguin."
Entah berapa jam Karina nontonin Winter nangis lewat Hp sampai habis 3 bungkus chitato.
"Udah bisa ngomong belum?"
"Bisa."
"Lo kenapa? Minum dulu sana biar enakan." Karina bertanya dengan intonasi lebih lembut dan sabar. Winter kelihatan sangat kacau dengan background kamar yang gelap. "Lo diapain sama si kadal mesir itu?"
Karina bukan asal terka, karena bukan pertama kali dia jadi konsultan dadakan kayak gini. Buset! Kalau dia dibayar pasti Karina sudah kaya sekarang. Sebab, bukan cuma Winter. Gisel dan Nata pun masih sering menghubunginya buat menumpahkan kekesalan atau curhat sampai nangis-nangis.
Winter akhirnya cerita yang sukses bikin Karina naik pitam sekaligus sedih. Jika dia nggak tertahan alasan kuat disini, Karina pasti sudah terbang ke Indonesia buat menghajar Naresh sampai babak-belur.
Setelah panggilan berakhir Karina gantian menghubungi nomor Naresh.
Bisa ditebak, panggilannya nggak di angkat padahal jelas dia lagi online. Sepertinya Naresh sudah tahu kalau dirinya bakal dapat amukan maha dahsyat jika mengangkatnya.
Karina nggak kehabisan akal, dia mencari kontak seseorang lalu menghubunginya. "Lo nggak akan lolos dari gue ya bajingan!"
*
Jadi, seminggu setelah Winter akhirnya pulang usai Naresh nyaris merenggut kesuciannya, Naresh diliputi rasa bersalah hebat.
Dia sudah kelewatan. Tapi Naresh nggak punya cukup keberanian buat menghubunginya lebih dulu. Naresh merasa sangat buruk. Mengetahui paginya Winter tak ada disana, Naresh kebingungan. Dia mencari-cari gadis itu dan hendak meminta maaf tapi segalanya telah terlambat. Berakhir terduduk frustrasi dengan penuh penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wuf You ✓
Romance[ Book II ] Kelanjutan cerita Nareshwara dan Winter Cassandra dari book sebelumnya yang berjudul Winter.