"Makasih yaa Rey sekali lagi udah mau jemput loh" Ucap TanWan pada Rey yang sedang menurunkan koper dari bagasi mobil."Iyaa Tan sama sama" Ucap Rey sambil tersenyum.
"Yaudah, Tante masuk dulu yaa. Kalian berdua kalo mau ngobrol masuk aja ke dalem" Kata TanWan pada Rey dan Sandi.
"Iyaa Tan duluan aja" Kaya Rey.
TanWan dan Richelle pun berlalu dari hadapan Rey dan Sandi untuk masuk ke dalam villa. Kini tinggalah Sandi yang masih berdiri mematung memperhatikan Rey yang sedang menutup bagasi mobil.
"Ngapain berdiri disitu? Masuk sana" Suruh Rey pada Sandi tanpa menatap Sandi sedikitpun.
Sandi mengerucutkan bibirnya. Ini Rey memang tidak peka atau masih marah sih?
"Kamu mah ih" Rengek Sandi sambil menghentak hentakan kaki nya seperti anak kecil.
"Apa sih?" Rey kini menatap Sandi sambil menahan senyum nya melihat Sandi yang sedang cemberut.
"Ih sumpah yaa kamu nyebelin banget. Dari kemarin udah nyuekin aku mulu, di bandara tadi juga malah asik ngobrol sama Mami, di mobil malah bercanda sama Richelle. Aku malah di cuekin. Udah nyampe malah di suruh masuk." Cerocos Sandi sebal dengan sikap Rey yang menurutnya terkesan cuek.
"Kan kamu capek, istirahat dulu" Ucap Rey
"Kamu emang gak kangen sama aku?" Tanya Sandi.
"Gak" Jawab Rey lalu berjalan untuk masuk ke dalam mobil. Namun, belum sempat masuk ke dalam mobil Rey mendengar Sandi menghentak hentakkan kaki nya kembali sambil menghampirinya.
"Iiii Reyyyyy" Rengek Sandi membuat Rey membalikkan badan nya menatap Sandi yang juga menatap nya.
Sandi menatap Rey lalu memeluk Rey tiba tiba. "Aku tuh kangen, kamu kenapa sih nyebelin banget" Gumam Sandi yang berada dalam pelukan Rey.
Rey tersenyum ketika merasakan pelukan gadis nya lagi. Rey membalas pelukan Sandi sembari mengelus elus kepala Sandi.
"Iyaa, aku juga kangen" Ujar Rey yang kini nada bicara nya mulai terdengar lembut.
Rey mengerutkan keningnya ketika merasakan baju nya basah. Rey memegang kedua pundak Sandi dan melihat kedua pipi Sandi yang sudah basah. Ya, Sandi menangis!
"Hei, kok nangis" Kata Rey lalu menghapus air mata Sandi yang masih menetes membasahi pipi cubby nya.
"Aku minta maaf yaa, aku tau aku salah. Aku gak bermaksud buat boong sama kamu" Kata Sandi pelan.
Mendengar itu Rey menarik nafasnya kasar. Sebenarnya rasa kesal itu masih ada tetapi melihat Sandi menangis di depan nya ini membuat Rey sungguh tidak tega.
"Udah ah, jangan nangis yaa. Aku gak suka liat kamu nangis gini" Ujar Rey yang masih menghapus air mata Sandi.
"Dengerin aku. Aku kan udah pernah bilang, kalo aku paling gak suka di bohongin sama siapapun itu orang nya. Karna sekali orang udah bohong nanti yang ada malah jadi kebiasaan. Dan aku gak mau kebiasaan buruk itu terjadi sama kamu. Aku juga udah pernah bilang kan sama kamu, aku gak ngelarang kamu buat berteman sama siapapun termasuk Sam. Jadi, kamu gak perlu takut buat ngasih tau aku atau bilang sama aku, kalo kamu lagi sama Sam" Jelas Rey pada Sandi sesekalu tangan nya menyisir rambut Sandi ke belakang.
"Aku takut kamu cemburu" Kata Sandi pelan sambil menundukan kepala nya.
"Aku gak akan cemburu klo kamu sama dia berteman masih batas wajar" Jawab Rey sambil mengelus elus kedua pundak Sandi.
Sandi beralih menatap kedua mata Rey. "Jangan cuekin aku lagi yaa" Gumam Sandi pelan namun masih terdengar.
Rey tersenyum lalu mengusap pelan pucuk kepala Sandi. "Iyaa, kalo kamu gak bandel" Lanjut Rey seraya tersenyum manis.
Sandi pun ikut tersenyum lalu memeluk kembali Rey dengan erat. Sandi menghirup wangi khas tubuh Rey dalam lama. Ini yang Sandi rindukan, wangi tubuh Rey yang jadi candu bagi Sandi.
"Yaudah, sana masuk istirahat. Pasti capek kan" Suruh Rey pada Sandi yang masih belum melepaskan pelukkan nya.
"Gendong yaa" Pinta Sandi.
"Masa gendong. Kan deket itu" Kata Rey sambil menunjuk arah villa.
"Gak mau, pengen di gendong" Rengek Sandi yang terdengar manja.
Rey tersenyum gemas melihat wajah Sandi yang cemberut. Tangan terangkat lalu mencubit pipi Sandi membuat Sandi meringis.
"Ish, sakit" Ringis Sandi sambil mencubit pelan lengan Rey.
Rey terkekeh lalu ia merubah posisi nya membelakangi Sandi lalu berjongkok di depan Sandi.
"Ayo naik" Suruh Rey.
Sandi menggulum senyum nya. Ternyata Rey masih tetep menjadi Rey yang ia kenal dulu. Yang selalu menuruti permintaan nya ketika ia sedang ingin di gendong.
Dengan segera Sandi naik ke atas tubuh Rey dan mengalungkan tangan nya di leher Rey.
"Berat gak?" Tanya Sandi pada Rey yang sudah berdiri.
"Enggak" Jawab Rey membuat Sandi tersenyum.
Setelah itu Rey pun melangkahkan kaki nya menuju villa Sandi yang jaraknya sangat dekat.
Setelah sampai Sandi pun langsung turun dari gendongan Rey dan tersenyum manis menatap Rey.
"Makasih yaaa" Kata Sandi seraya menyengir kuda menunjukkan deretan gigi putih dan gigi ginsul nya.
Rey menganggukkan kepala nya tersenyum sambil tangan nya memainkan daun telinga milik Sandi.
"Udah lama gak megang kuping kamu" Ujar Rey.
"Kan ada kuping Aqeela" Kata Sandi.
"Beda rasanya" Kata Rey.
"Makanan kali ah pake rasa" Sandi sambil terkekeh begitu juga dengan Rey.
"Yaudah sana masuk" Suruh Rey lagi.
"Kamu gak mau mampir dulu?"
Rey menggelengkan kepalanya. "Kamu istirahat aja, besok kan udah mulai syuting" Lanjut Rey.
"Yaudah, aku masuk yaa. Kamu take abis ini?" Tanya Sandi
"Nanti jam 2, aku mau live ig nanti bareng Pak Sandiaga Uno" Kata Rey.
"Hebatt" Sandi seraya berdecak kagum. Karna semakin hari Rey semakin menunjukan bakat yang ia punya, sehingga tidak jarang ia sering berkolaborasi dengan orang orang penting.
"Semangat yaa, nanti aku sempetin nonton" Kata Sandi lagi.
Rey menganggukkan kepala nya. "Iyaa sayang"
"Yaudah, aku masuk yaa. Byee" Pamit Sandi seraya melambaikan tangan nya.
Rey pun juga membalas dengan lambaian tangan. Setelah Sandi masuk Rey pun segera bergegas pergi menuju villa buat bersiap siap untuk live nanti.
***
aku up sampe 3 part gini...
part selanjutnya gausah ditungguiin yaa
aku bkl lama next nya krna aku udh mulai sibuk kerjaa
kalo kangen dibaca ulang ajaaa
seee you❤

KAMU SEDANG MEMBACA
REYSAN [Slow Update]
FanfictionDari Jendela SMP Muhammad Fahreyza Anugrah Efrianda Sandrinna Michelle Skornicki Vote & Komen sangat di harapkan....