"Rey, udah dateng?" Tanya Sandi kikuk yang sudah berdiri tepat disamping Rey. Jujur Sandi sedikit khawatir takut kalau Rey akan marah padanya. Pasalnya Sandi belum memberitahu apa apa tentang kedatangan Sam datang ke lokasi untuk menemui Maminya. Sandi berharap Rey tidak salah paham dengan apa yang ia lihat tadi."Baru sampe. Kok temen nya di tinggalin?" Tanya Rey sambil sesekali melirik Sandi. Sebenarnya Rey tidak marah, cuma kesal dengan Sandi karna tidak memberinya kabar soal Sam.
"Tadi dia mau ke toilet" Jawab Sandi.
"Gak di temenin? Kan tadi udah di temenin take" Sindir Rey pada Sandi.
"Apasih Rey"
Rey menatap malas Sandi lalu beralih menatap teman teman nya. Sandi yang menyadari tatapan malas dari Rey pun hanya menunduk melihat ke bawah.
"Gue ke villa dulu ah, naro tas" Pamit Rey pada teman teman nya.
"Kamu masih mau disini apa mau ikut?" Tanya Rey malas pada Sandi.
"Ikuttt" Kata Sandi yang terdengar manja.
Rey pun berlalu diikuti oleh Sandi di belakang nya.
"Rey" Panggil Sandi yang masih terus mengikuti Rey jalan menuju villa.
"Apaa" Jawab Rey masih terus jalan tanpa menoleh.
"Kamu marah yaa?"
"Enggak"
"Tapi gitu, beda sama aku" Tutur Sandi sambil mengerucutkan bibir nya walaupun sama aekali tidak di lihat oleh Rey.
"Biasa aja"
Tak lama mereka pun sampai di villa Rey. Rey merogoh kunci villa yang ada di saku celana nya lalu membuka pintu villa tersebut. Sandi pun juga masih setia mengikuti Rey sampai masuk ke dalam villaa.
"Sini duduk" Suruh Rey pada Sandi yang masih setia berdiri. Sandi pun melangkahkan kaki nya lalu duduk di samping Rey.
"Kenapa gak bilang kalo ada Sam?" Rey mulai bertanya pada Sandi.
"Aku gak sempet buka hp, buru buru take tadi" Jawab Sandi
"Emang ada urusan apa dia kesini?" Tanya Rey lagi
"Mau ketemu Mami katanya"
"Bukan mau ketemu kamu?" Tanya Rey lagii
"Enggak, dia ada urusan sama Mami. Cuma Mami lagi nganterin Richelle ke sekolah makanya dia nungguin disini" Jelas Sandi berharap kalau Rey mengerti.
"Mau ketemu kamu juga kalii" Seru Rey lagi.
"Enggak, Reyy" Jawab Sandi.
"Yaudah"
"Ihh, kamu marah gakk?" Tanya Sandi pada Rey.
"Kan tadi aku udah bilang, enggak"
"Enggak, tapi begitu muka nyaa kaya orang marah" Sandi sambil mengerucutkan bibirnya.
Rey yang melihat wajah gemash Sandi ketika sedang cemberut pun tangan nya terangkat mencubit pipi cubby Sandi membuat Sandi meringis.
"Ishh, sakitt" Ringis Sandi kesal.
"Aku gak marah sayang" Tutur Rey dengan lembut membuat seketika Sandi tersenyum manis menatap Rey.
Melihat itu Rey mengerutkan keningnya. "Kenapa senyum senyum?" Tanya Rey.
"Gapapa, aku seneng aja. Aku kira kamu marah" Ujar Sandi dengan senyuman manisnya.
"Enggak, tapi lain kali itu kabarin yaa. Kasih tau aku" Ingat Rey membuat Sandi langsung menganggukkan kepalanya.
"Gimana kado nya? Bagus gak?" Tanya Rey mengingat pesan terakhir tentang kado tersebut belum Sandi baca.
"Aku belum liat, hp aku di bastage. Liat di hp kamu aja coba" Jawab Sandi. Rey pun merogoh saku celana nya mengambil ponsel nya lalu membuka apk whatsaap dan memperlihat foto kado yang tadi sempat ia kirim ke Sandi.
"Ih bagus, lucu banget warna pink" Seru Sandi senang.
"Mau taro dirumah aku atau dirumah kamu?" Tanya Rey.
"Dirumah kamu ada deh, ribet lagian bawa bawa kesini lagi" Ujar Sandi. Rey pun mengangguk paham.
"Reyy" Panggil Sandi.
Rey pun hanya berdehem menjawab panggilan dari Sandi namun matanya langsung menoleh menatap Sandi.
"Aku tiba tiba ke pengen makan ramen deh" Ujar Sandi.
"Tumben, kamu ngidam?" Tanya Rey.
Plakk
Sandi memukul pelan lengan Rey. "Enggaklah, aku tuh udah lama gak makan ramen. Terus tiba tiba kepikiran pengen makan itu" Lanjut Sandi.
"Yaudah aku gofoodtin nih" Rey yang hendak membuka aplikasi gojek nya namun ditahan oleh Sandi.
"Ish gak mau gojek, mau makan disana langsung" Rengek Sandi pada Rey.
"Emang kenapa?"
"Gak enak kalo di take away nanti malah dingin. Aku mau nya langsung di tempat nyaa" Kata Sandi.
"Halah, bilang aja kamu mau ngemall jalan jalan" Ledek Rey pada Sandi.
"Enggak, emang aku pengen ramen ajaa" Elak Sandi.
"Ngaku aja siii" Ujar Rey yang masih menggoda Sandi dengan menoel noel hidung mancung milik Sandi.
"Ish yaudah, kalo gak mau nganterin aku juga bisa sendiri. Nanti aku nyetir sendiri" Ancam Sandi. Seketika Rey mendelik mendengar penuturan Sandi.
"Gak! Mall dari lokasi itu jarak nya lumayan jauh. Nanti aku anterin, kamu mau kapan?" Tanya Rey
Sandi pun tampak berfikir memikirkan waktu yang tepat kapan jadwal nya kosong.
"Kamu free kapan emang?" Tanya Sandi.
"Gak tau, nanti aku tanya Bang Ridho dulu" Ucap Rey.
"Yaudah tanya aja dulu, nanti kabarin aku biar bisa cocok cocokin jadwal" Kata Sandi.
Rey pun menganggukkan kepalanya.
"Aku mau keluar, kamu mau disini aja?" Tanya Reyy
"Ish nggak lah, aku ikut ngapain aku disinu sendirian" Tutur Sandi sambil beranjak dari duduk nya.
Setelah itu mereka berdua pun keluar dari kamar villa Rey dan bergegas jalan untuk ke bastage, sedangkan Rey memilih untuk bergabung dengan teman teman nya.
Ketika memasuki bastage, Sandi melihat Sam sedang ngobrol dengan TanWan. Dengan malas, Sandi pun menghampiri mereka dan memilih duduk di samping TanWan.
"Abis dari mana, Kak?" Tanya Tante Wanti yang menyadari kehadiran Sandi.
"Abis take, terus tadi ada urusan sebentar" Jawab Sandi sambil memainkan ponselnya.
Tante Wanti pun mengangguk paham. "Udah ketemu sama, Sam?" Tanya TanWan pada Sandi.
"Udah kok, Tan" Bukan Sandi yang menjawab melainkan Sam.
"Nanti lain kali, main main aja kerumah yaa Sam. Rumah Tante selalu terbuka untuk kamu" Kata Tante Wanti yang ramah pada Sam.
Sam tersenyum sambil mengangguk. "Iyaa Tante siapp"
Mendengar penuturan Tante Wanti barusan yang begitu welcome dengan Sam. Sandi pun hanya mengerutkan keningnya lalu bersikap untuk tidak memperdulikan nya.
***
haii maap bru cmback, ak bbrp minggu ini kbtulan lg skit, dn ini lg masa penyembuhan mknya bru smpt buat wp, maaf ya yg udh nunggu lama, doain aku biar aku cpt smbuh dn cpt pulih supaya aku mkin rajin up nyaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
REYSAN [Slow Update]
FanfictionDari Jendela SMP Muhammad Fahreyza Anugrah Efrianda Sandrinna Michelle Skornicki Vote & Komen sangat di harapkan....