REYSAN [Slow Update]

Part 65

"Kamu yang bilang sendiri sama aku, kalo kamu udah percaya sama Aqeela" Ujar Rey seraya menatap Sandi yang duduk membelakangi nya.

"Aku bilang gitu bukan berarti kamu makin menjadi jadi deket sama dia, Rey" Ujar Sandi sambil berdiri menatap Rey yang berdiri tak jauh dari nya.

"Harus berapa kali sih aku bilang sama kamu, aku gak ada hubungan apa apa San sama Aqeela. Aku sama Aqeela pure cuma sebatas selayaknya abang sama adik" Jelas Rey lagi.

"Tapi, perlakuan kamu ke dia itu lebih dari abang adik, Rey" Tukas Sandi.

Rey menarik nafasnya perlahan supaya ia bisa mengontrol perasaan kesal yang ada pada dalam diri nya.

"Perlakuan yang mana lagi sih maksud kamu?" Tanya Rey dengan berusaha mengeluarkan nada bicara yang lembut.

"Banyak! Dan gak mungkin aku sebutin satu persatu. Perlakuan kamu yang melebihi abang sama adik itu banyak. Bahkan udah banyak pula juga candid candid, video video kamu sama dia yang bertebaran di sosial media. Belum lagi orang terdekat dia yang seakan akan kaya mendukung kamu berhubungan deket sama Aqeela" Jelas Sandi lagi.

"San, aku kan udah pernah bilang sama kamu. Jangan termakan sama candid dan video video yang ada di medsos. Itu kan cuma mungkin sebagian dari potongan potongan video yang lain" Kata Rey yang berusaha untuk menjelaskan pada Sandi.

"Itu baru mungkin kan? Tapi kalo kenyataan nya itu real gimana? Kamu masih mau ngelak itu cuma sebatas potongan video atau potongan candid orang?" Tanya Sandi seketika Rey terdiam.

"Aku tau kamu Rey, kita kenal udah berapa lama sih? Bahkan dari kecil aja kita udah deket kan? Terus juga kita ngejalanin hubungan ini udah berapa lama? Aku sama kamu itu udah lama, aku tau kamu gimana. Kamu itu frendly sama semua orang bahkan ke cewe. Tapi, terkadang frendly kamu itu suka kelewatan sama keasikan sendiri" Tukas Sandi lagi dan lagi lagi membuat Rey tidak bisa berkata apa apa.

"Kenapa diem? Gak bisa ngelak lagi?" Tanya Sandi sambil menaikan satu alis nya menatap Rey.

"Bukan gitu, aku bisa jelasin" Ujar Rey

"Mau jelasin kaya gimana juga, bukti nya udah banyak Rey" Tutur Sandi.

"Kamu sadar gak sih? Permasalahan kita, dari awal kita backstreet, masalah nya tuh itu itu terus, stuck di situ mulu" Lanjut Sandi.

"Kamu juga sadar gak? Kalo dari awal yang bikin ribet masalah ini siapa? Kamu loh, San" Jawab Rey seketika membuat Sandi mengerutkan kening nya.

"Maksud kamu?"

"Yaa, kamu terlalu berlebihan nanggapin nya, terlalu di bawa perasaan. Padahal berkali kali juga aku bilang sama kamu, kalo aku sama Aqeela gak ada hubungan apa apa selain abang-adik" Tutur Rey. Seketika Sandi tersenyum miring menatap Rey dengan menunjukkan wajah smirk nya.

"Aku gak ngerti lagi sama jalan pikiran kamu gimana, tapi yaudah. Toh kamu nganggap nya aku berlebihan kan? Yaudah kalo gitu, sekarang terserah kamu" Ujar Sandi lalu berlalu dari hadapan Rey.

Rey yang menyadari itu pun langsung segera mengejar Sandi. "San, apaan sih, tunggu dulu" Ujar Rey yang masih mengikuti langkah Sandi.

"Gak usah ngikutin aku" Tukas Sandi yang masih berjalan dan semakin mempercepat langkah nya.

Rey yang melihat Sandi semakin mempercepat langkah nya dengan segera Rey juga mempercepat langkah nya dan Hap! Rey langsung meraih pergelangang tangan Sandi sontak membuat Sandi menghentikan langkah nya.

"Apaansih, lepasin" Kata Sandi yang berusaha melepaskan genggaman tangan Rey dari tangan nya.

Memang dasarnya Rey laki laki jadi tenaga Rey lebih kuat dari Sandi.

"Gak! Apaansih kamu, apa apa di bawa emosi, apa apa di bawa perasaan. Bisa gak kalo lagi ada masalah selesain nya pake logika jangan pake perasaan, gak bakal kelar dan ujung nya makin gak jelas, San" Tukas Rey dengan mata yang terus menatap Sandi.

"Kamu yang apaan! Kamu bilang aku apa apa dibawa perasaan, apa apa baper. Hei! Seharusnya kamu sadar, ngerti, paham, sama mikir, wajar gak aku begini, hah?!" Ujar Sandi dengan perasaan yang mulai kesal dengan laki laki yang ada di hadapan nya ini.

"Tapi, apa yang kamu pikirin, apa yang kamu tanggapin itu gak bener San" Ujar Rey.

"Halah, sekarang gini deh. Kamu pikir aja, cewek mana yang gak baper ngeliat cowok nya mesra mesraan, dempet dempetan, deket deketan sama cewe lain yang di anggap nya katanya cuma sebagai adik, tapi perlakuan nya melebihi dari seorang abang!" Tukas Sandi yang sudah mulai benar benar kesal bahkan emosi dengan Rey.

"Mesra mesraan gimana sih? Aku gak mesra mesraan" Ucap Rey dengan mengerutkan kening nya tidak mengerti maksud arah pembicaraan Sandi.

"Udah, sekarang ikut aku. Selesain di villa aku, jangan disini gak enak diliatin anak anak sama crew" Lanjut Rey dengan menarik tangan Sandi.

"Gak mau! Lepasin tangan aku" Tolak Sandi sambil terus berusaha melepaskan genggaman Rey namun tidak bisa karna tenaga Rey terlalu kuat.

Ratu yang tidak sengaja melihat Rey dan Sandi yang seperti sedang bertengkar pun dengan segera melangkahkan kaki nya menghampiri mereka berdua.

"Weits, apaan nih? Ngapain ribut di sini sih?" Ujar Ratu yang sudah berada di hadapan mereka. Melihat Ratu, Rey pun segera melepaskan genggaman tangan Sandi, membuat Sandi langsung berpindah berlalih posisi di samping Ratu. Jadi posisi mereka sekarang Rey - Ratu - Sandi.

"Tau tuh, gak jelas temen lo. Orang gue gak mau ikut sama dia malah di paksa" Cerocos Sandi dengan wajah sinis nya melirik Rey.

Ratu beralih menatap Rey. "Rey? Apalagi sih?" Tanya Ratu.

"Gue cuma mau nyelesain masalah gue sama dia, Tuu" Kata Rey seraya menatap Sandi yang menatap ke arah lain.

"Yaudah, San. Selesai dulu aja lagi, lo gak capek berantem mulu?" Tanya Ratu pada Sandi.

Sandi beralih menatap Ratu. "Lo apa gak sadar, Tu? Awal dari permasalahan ini di mulai itu siapa? Lo juga apa gak ngerti, gimana perasaan gue selama ini, seberapa sabar gue ngadepin dia?" Ungkap Sandi seraya menunjuk Rey yang sedang menatap nya.

"Gak usah nunjuk - nunjuk aku, aku gak suka" Kata Rey dengan suara yang mulai berubah jadi cool dan tangan nya sambil menurunkan tangan Sandi yang sedang menunjuk nya.

Sandi menatap Rey dengan alis sebelah yang di naikan.

"Liat temen lo, makin tengil" Ujar Sandi lalu berlalu begitu saja meninggalkan Ratu dan Rey.

"Ck, apaan sih" Decak Rey melihat kepergian Sandi.

"Dia cemburu Rey. Lo gak peka apa pura pura bego sih?" Tanya Ratu pada Rey.

"Gue paham dia cemburu, tapi gila cemburu nya berlebihan. Gue udah berkali kali jelasin tapi dia gak ngerti ngerti" Ujar Rey pada Ratu seraya mengusap wajah nya kasar.

"Gue gak tau lagi deh harus gimana. Pusing juga gue, masalah lo sama Sandi tuh itu itu mulu. Dan lo, lo juga gak bisa jaga sikap kalo udah sama Aqeela" Tukas Ratu.

"Terus sekarang lo sama kaya Sandi? Balik nyalahin gue juga?" Tanya Rey.

Ratu berdecak, sekarang posisi nya serba salah. Rey sahabat nya, Sandi juga sahabat nya.

"Gak tau deh ah, jadi gue yang puyeng sendiri. Lo pikirin aja sendiri gimana baik nya, nanti kalo gue bisa gue bantuin ngomong ke Sandi. Sekarang biarin aja tuh anak, nanti juga baik sendiri mood nya." Jelas Ratu lalu berlalu dari hadapan Rey.

***

kalian tim siapa nih? tim rey, sandi atau ratu? aku si cari aman, tim ratu hahaha😂

jngn dibawa baper pisss✌
ini cuma khayalan, boongan, jdi enjoy aja baca nya ya ges ya😅