Part 75

786 71 8
                                    


"San, masih di bekasi?" Tanya Mba Fifi dari sebrang sana.

"Iyaa Mba, kenapa?"

"Langsung ke lokasi yaa, San. Kamu kan masih ada callingan nanti sore"

"Ouh iyaa Mba, sebentar lagi aku ke lokasi"

"Yaudah hati hatii ya, San"

"Iyaa Mba"

Tuttt

Sambungan telfon terputus, Sandi pun kembali memasukan ponsel nya ke dalam tas ransel milik nya.

"Kenapa?" Tanya Rey dengan sedikit berbisik di dekat telinga Sandi. Karna posisi nya sekarang Rey dan Sandi sedang berada di tengah tengah keluarga Rey dan juga beberapa kerabat yang sedang mengobrol.

"Ini aku di kabarin Mba Fifi, kalo sore ini aku masih ada callingan" Balas Sandi yang juga nada bicara nya sedikit berbisik.

"Yaudah, aku anterin yaa" Tawar Rey. Mendengar itu Sandi pun menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa Rey menghantar Sandi sedangkan acara nya saja belum selesai.

"Gak usah gapapa. Aku naik taxi online aja" Tolak Sandi. Namun, Rey tetaplah Rey. Ia tidak mungkin mengijinkan Sandi pulang sendiri apalagi menggunakan taxi online yang notaben nya Sandi tidak mengenali driver tersebut. Walaupun terbilang aman, tetap saja Rey mengkhawatir nya.

"Sama aku aja. Nanti aku balik lagi kesini" Paksa Rey yang tetap kekeh untuk menghantarkan Sandi.

"Tapi dari lokasi kesini kan lumayan jauh Rey. Apalagi kamu nyetir sendiri" Ucap Sandi

"Mau aku yang anter atau gak aku izinin sama sekali kamu balik ke lokasi? Nanti biar aku yg telpon Om Indra buat kosongin jadwal kamu hari ini" Kata Rey seraya memberi pilihan pada Sandi.

Sandi menghela nafasnya melihat sifat overprotektive Rey yang mulai keluar.

"Yaudah iyaa, kamu yang anter" Ucap Sandi pasrah dengan ajakan Rey.

Rey tersenyum seraya mengacak acak rambut sandi sekilas.

"Bun, Yah. Aku izin anter Sandi ke lokasi yaa. Katanya ada callingan nanti sore" Izin Rey pada Bunda Esi dan Ayah Iwan.

"Loh, Bunda kira kamu hari ini free loh, San" Tutur Bunda Esi pada Sandi.

Sandi tersenyum manis. "Enggak Bun, kebetulan sore ini masih ada callingan sampe malem" Balas Sandi dengan ramah.

"Harus nya tadi kamu gak usah kesini, kasian atuh kamu nya bulak balik" Sambung Ayah Iwan.

"Gapapa Om, ini kan acara penting nya Rey" Jawab Sandi sambil tersenyum.

"Yaudah, kalian hati hati yaa. Adek, jangan ngebut ngebut bawa mobil nya" Pesan Ayah Iwan pada Rey.

Rey menganggukkan kepala nya. Setelah itu Rey dan Sandi pun berpamitan pada Bunda Esi, Ayah Iwan, Kak Bunga, Kak Fani, Mas Yudhi dan beberapa kerabat yang masih ada disana.

Rey tersenyum ketika berpamitan dengan Kak Bunga. "Kak, makasih yaa" Ujar Rey sambil tersenyum senang ke arah Kak Bunga.

Kak Bunga pun membalas senyuman Rey sambil menganggukkan kepalanya. "Bahagia gak?" Tanya Kak Bunga sambil menaikan alis nya satu seraya tersenyum.

"Banget" Jawab Rey dengan senyum lebarnya.

Kak Bunga ikut bahagia melihat adik bungsu nya bahagia, Kak Bunga mendekat ke arah Rey lalu mencium kedua pipi Rey.

"Aku anter Sandi dulu" Pamit Rey seraya salim pada Kak Bunga dan Mas Yudhi.

"Hati hati yaa" Ujar Kak Bunga.

REYSAN [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang