Cafe

2.9K 238 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

•••

Alifah bernafas lega karena dirinya berhasil melewatkan satu bulan tanpa bertemu dengan dosen yang terus mengganggu pikirannya. Saat ini ia sedang berada di dalam sebuah kendaraan roda empat menuju sebuah cafe dengan Aisyah, Aisyah yang mengajak.

Awalnya Alifah tidak mahu namun Aisyah memaksa. kata Aisyah, ia ingin menyicipi makanan buatan Mesir. Sesampainya di cafe yang diinginkan Aisyah, dengan segara Aisyah menggandeng tangan Alifah, takut hilang.

Mereka berdua mengambil tempat duduk di sebelah pojok kanan agar lebih leluasa melihat indahnya negara lain. Alifah langsung memainkan benda pipih miliknya, sedangkan Aisyah tengah memotret dirinya sendiri dan pemandangan.

Alifah melirik sekilas kepada Aisyah yang tengah sibuk memotret dirinya, ia hanya menggelengkan kepalanya seraya terkekeh kecil.

Setelah selesai acara memotret, Aisyah segera memanggil pelayan dan memesan sesuatu yang terlihat menggiurkan di papan menu yang dibawa oleh pelayan tersebut.

Aisyah menoleh ke arah Alifah dan menanyakan apa yang ingin di pesan Alifah, "Kamu mau apa?"

Alifah melihat-lihat papan menu yang di bawa pelayan tersebut, ia tidak tahu harus memesan apa karena makanan yang terlihat di sana sangat menggiurkan. "Ini aja deh." ucap Alifah seraya menunjukkan salah satu makanan yang berada di papan menu.

Aisyah mengangguk dan memberitahu pelayan tersebut, pelayan tersebut pamit dan melenggang pergi.

Alifah melihat pemandangan yang sangat bagus di siang hari, tidak terlalu panas dan tidak terlalu gelap, sangat pas untuk berpergian. Alifah mengambil benda pipihnya yang ia letakkan di meja, Alifah memotret keindahan negara Mesir yang sangat ia impikan, tidak terlalu di impikan si.

Alifah meminta izin kepada Aisyah untuk pergi sebentar ke kamar mandi, setelah membuang air kecil ia kembali menghampiri Aisyah yang sudah memakan pesanan yang sudah Aisyah pesan.

Alifah kembali duduk di kursinya, "Cepet banget?!" ucap Alifah.

Aisyah menoleh seraya mengerutkan dahinya, "Cepet apa?" Aisyah bertanya.

Alifah menunjuk makanan yang sudah tersedia di meja, "Cepet banget? kok bisa gitu?" tanya Alifah.

Aisyah mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu, "Pake mantra mungkin. Udahlah makan aja enak tau." celutuk Aisyah kembali menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya.

Alifah mengangguk dan mulai makan.

Selang beberapa jam, Alifah dengan Aisyah telah selesai menghabiskan waktunya di cafe, mereka tengah berjalan menuju sebuah halte bus untuk pergi menuju apartemen nya.

Aisyah memilih kursi disebelah kaca, sedangkan Alifah berada di sebelah Aisyah. Mata Alifah terasa berat, rasanya ia ingin menutup matanya sekarang juga, mungkin setelah sampai di apartemen ia akan langsung tidur.

Alifah tidak sengaja melihat sebuah lelaki yang sedang tertidur dengan wajah yang tertutup oleh topinya, Alifah menjadi ingin cepat-cepat tidur melihat lelaki itu, ia benar-benar ngantuk sekarang.

Alifah mengerutkan dahinya kala melihat lelaki itu yang hendak turun dari halte dengan topi yang sudah lelaki itu benarkan, dengan cepat Alifah mengalihkan pandangannya dari lelaki itu dan beralih menatap Aisyah.

Alifah melirik sedikit kepada lelaki itu, apakah sudah keluar? pikir Alifah. Alifah bernafas lega karena tidak melihat lelaki itu di dalam bus.

Alifah menoleh, "HEH!"

Tentu Alifah terkejut, ia mengusap-usap dadanya. Alifah memukul lengan Aisyah yang mengagetkan nya, "Kenapa sih?! Ngagetin aja!" kesal Alifah.

"Ya.. kamu sih, kenapa lihat-lihat aku?" tanya Aisyah.

"Geer, siapa juga yang lihat-lihat kamu."

"Ch! kalo naksir mah bilang aja." celutuk Aisyah mengibas jilbabnya.

"Saya masih normal, mohon maaf."

Aisyah menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Iya juga ya? kan kita sama-sama cewek?"

"Ah udahlah, mending liat pemandangan lagi." celutuk Aisyah kembali menatap pemandangan dari kaca bus.

Alifah mengambil benda pipihnya dari dalam tas dan memainkan nya. Tanpa Alifah sadari ternyata lelaki itu tidak keluar dari bus, lelaki itu hanya berpindah tempat duduk saja, dan satu lagi bibir lelaki itu terangkat menjadi senyuman kecil saat mendengar perdebatan antara Alifah dengan Aisyah.

•••

SEKIAN TERIMA VOTE😻💅🏻


Follow akun instagram author: wp.aydya_11

HIJRAHKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang