Kartun

1.4K 112 0
                                    

Syifa menonton serial tv kartun, Afizal menggaruk pelipisnya yang tidak gatal karna melihat Syifa yang sedang duduk anteng sebari menonton serial TV, setelah Afizal mendekati Syifa dan duduk di sebelahnya.

Afizal menoleh ke arah Syifa, ia sedikit kaget dengan orang di depannya.

"Loh?"

Ternyata Syifa menonton serial TV bukan hanya sendiri melainkan ada Alisya yang ikut menonton bersamanya, Pantas saja Syifa melihat serial TV kartun.

Alisya menoleh ke arahnya lalu tersenyum memamerkan gigi kelincinya.

"Ternyata ada bocil juga di sini.." ucap Afizal terkekeh seraya mencubit gemas pipi Alisya.

Syifa terkekeh kecil, dan langsung menanyakan apa tujuan Afizal kemari. "Ada apa, Afizal?"

"Tadi Alifah makan tidak, bun?" tanya balik Afizal.

Syifa mengalihkan pandangannya ke atas seraya mengingat-ingat Alifah sudah makan atau belum, Syifa teringat bahwa Alifah tadi pagi makan, tetapi hanya sekitar 3 sendok saja. "Tadi makan, tapi nggak habis."

"Habis berapa sendok, bun?" tanyanya.

"3 sendok kayaknya.." jawab Syifa seraya mengerutkan dahinya yang mulai keriput.

"Memangnya kenapa, Afizal?" Syifa bertanya.

"Alifah demam."

Raut wajah Syifa terlihat sangat khawatir, Syifa melangkahkan kakinya lebar menuju kamar Alifah dengan Alisya di gendongannya. Afizal mengikuti Syifa dari belakang sembari bergurau dengan Alisya.

"Lisya sama aba dulu ya. Nenek mau ngurus umma kamu dulu ya, nak?" ucap Syifa yang mendapati gelengan kepala dari Afizal.

"Gapapa, bunda. Biar Alifah di urus sama Afizal saja." ucap Afizal tersenyum simpul.

"Lagian sudah menjadi kewajibannya Afizal, sebagai suami Alifah." lanjutnya.

Syifa tersenyum simpul mendengar penuturan Afizal, ia sangat beruntung memiliki menantu seperti Afizal yang selalu sabar menghadapi masalah rumah tangganya.

"Yasudah bunda keluar ya, Afizal." ucap Syifa pamit.

Afizal mengangguk. Ia melihat punggung Syifa yang keluar dari kamarnya, tak lupa Syifa menutup pintu kamarnya.

Saat Afizal ingin duduk di sisi ranjang, ponsel yang berada di sakunya berdering. Ia melihat nama dari telpon tersebut 'Abi' Afizal segera mengangkat telpon tersebut.

"Assalamu'alaikum. Ada apa, abi?." ucap Afizal bertanya.

"Wa'alaikumussalam, gimana keadaan kamu sama Alifah, sehat kan?" Tanya Rival di sebrang sana.

"Alhamdulillah. Mohon doanya abi, Alifah demam." ucap Afizal meminta doa kepada orangtuanya.

"Ya Allah.." lirihnya

"Syafakillah Alifah." Terdengar nada khawatir di sebrang sana.

"Alifah sakit?" tanya seorang wanita di telpon itu yang tak lain adalah Putri.

HIJRAHKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang