Pagi tadi Afizal mendapat telpon dari pihak kepolisian bahwa pelaku sudah tertangkap dan Afizal diperbolehkan untuk kesana.
Afizal mengucap hamdalah kala mendengar berita tersebut, ia langsung memberitahu sang bunda serta Dika pasal pelaku tersebut.
Afizal serta Dika memutuskan untuk pergi ke sana melihat siapa dalang dari semua ini. Afizal sama sekali tidak memberitahu Alifah begitupun dengan Syifa serta Dika.
Afizal sudah duduk santai di kursi depan si pelaku, ia tidak kenal dengan pelaku tersebut. Dalang dari semua ini adalah perempuan yang kini tengah memalingkan wajahnya dari Afizal.
"Siapa anda sebenarnya?" Afizal bertanya.
"Kenapa anda mengganggu rumah tangga orang lain?" lanjut Afizal yang sedari tadi menundukkan pandangannya.
Sedangkan Dika menatap si pelaku dengan tatapan tajam, "Kirain cowok dalangnya, ternyata? cewek.." ucap Dika terkekeh sinis.
"Jawab pertanyaan saya!" desis Afizal. Dengan berusaha dirinya menahan emosinya.
"Ck! Gue kesel sama tu cewek murahan--"
"ISTRI SAYA TIDAK MURAHAN! ANDA YANG MURAHAN!" potong Afizal kelewat emosi. Hatinya sakit mendengar perkataan wanita di hadapannya mengejek istrinya.
Lagi-lagi perempuan itu mendecak, "Gue musuh istri lo dari masa SMP!" desis perempuan tersebut.
Dika tersenyum miring menatap perempuan di hadapannya, "Alifah sama sekali tidak punya musuh di hidupnya. Apakah kamu yang iri kepada kehidupan Alifah?" tanya Dika menaikkan sebelah alisnya.
"Iya! Gue iri sama kehidupan tu cewek Bajingan!"
Afizal mendongakkan kepalanya menatap tajam perempuan di hadapannya yang tengah menatapnya remeh.
"JAGA UCAPAN ANDA!" pekik Afizal penuh emosi. Sudah, kesabarannya sudah habis dengan perempuan di hadapannya.
"GUE SUKA SAMA LO, AFIZAL! GUE PERNAH BERTEMU SAMA LO! TAPI LO? CUEK SAMA GUE!" balas perempuan tersebut tidak kalah emosi.
"KARENA BUKAN MAHRAM!" jawab tegas dari Afizal, ia kembali menundukkan pandangannya.
"Astaghfirullah.." gumam Afizal mencoba meredakan emosi nya.
"YAKAN LO BISA NIKAHIN GUE BANGSAT!"
Tangan Dika terkepal kuat mendengar ejekan yang dilontarkan perempuan tersebut,
"WANITA MURAHAN!" ucap Afizal tangannya mengepal kuat.
"TIDAK TAHU MALU!" lanjut Afizal menatap tajam perempuan di hadapannya.
"PERUSAK RUMAH TANGGA ORANG LAIN!" tambah Dika yang sedari tadi hanya bisa menahan emosi.
Jika lawan Afizal serta Dika adalah laki-laki, sudah dipastikan bahwa kini mereka tengah beradu fisik bukan ucapan.
Afizal serta Dika mempunyai prinsip untuk tidak kasar terhadap perempuan. Meski perempuan itu sangat menjengkelkan dan menguras kesabaran nya, mereka tidak akan mengangkat tangan di depan perempuan.
"Astaghfirullah.." gumam Afizal kembali ber istighfar.
Penjaga mereka berbincang menghampiri mereka, "Maaf waktu anda sudah habis." ucap penjaga tersebut.
"Semoga kamu di beri hidayah oleh Allah.." ucap Afizal.
Perempuan tersebut mendengar ucapan Afizal, ia kembali di masukkan ke dalam sel penjara.
Afizal serta Dika memutuskan untuk kembali ke rumah Syifa setelah perempuan tadi menguras kesabaran keduanya.
"Alhamdulillah, Afizal. Pelaku sudah tertangkap." ucap Dika seraya menyetir mobil miliknya.
Afizal mengangguk mantap, "Alhamdulillah.."
°°°°
Afizal memasuki kamar nya, ia mengerutkan dahinya kala melihat Alisya yang tengah bermain sendiri tidak ada yang menemani.
Afizal berjongkok di hadapannya anaknya, "Umma mana?" tanya Afizal mengelus rambut pendek anaknya.
Alisya menggeleng sebagai jawaban meski tidak tahu apa yang di tanyakan sang aba.
Afizal manggut-manggut seraya mendaratkan bokongnya, "Mau aba temani tidak?" tanya Afizal melebarkan senyumnya.
Alisya menoleh dan mengangguk mantap seraya memberikan bonekanya kepada Afizal.
Alisya beranjak mengambil mobil-mobilan milik anak Dika yang sewaktu tadi kemari, anak Dika memberikan mobil-mobilan nya kepada Alisya.
"Nni." ucap Alisya menyodorkan mobil-mobilan tersebut kepada Afizal.
Ceklek!
Alifah keluar dari kamar mandi menghampiri suami serta anaknya, ia memberikan testpack garis dua kepada Afizal.
Afizal menatap istrinya seraya tersenyum simpul, "Alhamdulillah.." ucap Afizal melihat testpack pemberian istrinya.
"Padahal baru kemarin malam lho.." celutuk Afizal manggut-manggut.
Alifah memukul pundak Afizal membuat lelaki itu meringis kesakitan.
•••
Terlalu pendek? maaf..
SEKIAN TERIMA VOTE 😻💅🏻
Follow akun instagram author: wp.aydya_11
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAHKU [END]
Teen FictionHIJRAHKU by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ Kisah seorang gadis yang bertaubat lalu mendapatkan jodoh seorang dosen Egypt. Untuk perjalanan hijrah ada di chapter 1,2,3, chapter 4 dan seterusnya perjalanan hidup mereka. Baca yuk jangan lupa Vote...