Bismillahirrahmanirrahim
•••
Alifah gadis tersebut masih memandangi wajah suaminya yang masih menutup mata, "Udah dua bulan lho..." lirih Alifah senantiasa menunggu suaminya sadar.
Tak terasa Alifah tertidur pulas dengan tangan yang terus menggenggam tangan Afizal. Sudah dua bulan lebih Afizal senantiasa menutup matanya.
Pukul 00.24
Tangan Afizal sedikit bergerak dengan matanya yang mulai terbuka, setelah terbuka Afizal mengerjapkan matanya lemas. Seperti ada yang memegang tangannya Afizal dengan lemas menoleh ke orang tersebut, setelah tahu siapa orang tersebut bibir Afizal terangkat menjadi senyuman hangat.
Afizal mencoba mengangkat tangannya untuk mengusap lembut pucuk kepala Alifah, tangannya sangat lemas untuk ia angkat ia tidak kuat dan akhirnya ia menaruh kembali tangannya di ranjang. Ia memandang wajah damai istrinya saat tidur. "M--maafkan s-saya?" lirih Afizal seketika mengeluarkan air mata kala memandang wajah istrinya, Alifah.
°°°°
Alifah mengerjapkan matanya supaya matanya bisa melihat dengan jelas. Ia melirik ke arah jam dinding dan terlihat beberapa menit lagi akan terdengar suara adzan subuh. Alifah bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, ia sudah terbiasa mandi sebelum adzan subuh karena perintah dari bunda nya yang sampai sekarang ia masih belum tahu apa tujuan mandi sebelum subuh.
Selesai melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim ia melipat mukenah dan sajadah miliknya agar terlihat rapih. Tanpa Alifah sadari Afizal sedari tadi menatap Alifah dengan bibir yang terangkat menjadi senyuman, saat Alifah berbalik Afizal kembali memejamkan matanya.
Alifah kembali menghampiri Afizal dan duduk di sampingnya. "Pulas banget ya tidurnya?" cibir Alifah mengelus punggung tangan Afizal.
Afizal merasa sangat bahagia bahwa istrinya ini sangatlah menunggu dirinya untuk membuka mata. Afizal membuka mulutnya dan berkata "Saya belum sholat subuh." ucapnya.
Alifah membelalak matanya, matanya memerah kala mendengar perkataan yang keluar dari mulut Afizal. "Tidak ada niatan bantu saya?" Afizal bertanya.
Alifah menyusut air mata yang mengalir di pipinya, "B-bantu a-apa?" Alifah kembali bertanya.
Afizal menaikkan sebelah alisnya, "Untuk duduk, saya akan tayamum." Alifah mengangguk dan membantu Afizal untuk memposisikan Afizal menjadi duduk.
Afizal memulai tayamum dengan membaca basmalah, "Bismillahirrahmanirrahim."
Dan dilanjutkan dengan menempelkan kedua tangannya ke dinding bersih ruang rawat, lalu menepuk tangan dan meniupnya.Lalu usapkan kedua telapak tangan ke wajah sembari membaca niat.
"Nawaitut Tayammuma Lisstibaahati Fardhish Shalaati Lillaahi Ta'aalaa"Dan Afizal kembali menempelkan kedua tangannya ke dinding ruang rawat, lalu menepuk tangan dan meniupnya. Dan dilanjutkan dengan mengusap tangan dari ujung jari sampai siku.
Setelah selesai ber tayamum Afizal melakukan kewajiban nya dengan posisi duduk. Selesai melaksanakan kewajiban nya Afizal kembali memposisikan tubuhnya menjadi tidur terlentang dan tidak lupa dibantu oleh Alifah.
"D-dari kapan sadar nya?" Alifah bertanya. Jujur.. ia masih tidak percaya melihat suaminya yang sudah sadar dari koma nya, do'anya diijabah oleh yang maha kuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAHKU [END]
Teen FictionHIJRAHKU by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ Kisah seorang gadis yang bertaubat lalu mendapatkan jodoh seorang dosen Egypt. Untuk perjalanan hijrah ada di chapter 1,2,3, chapter 4 dan seterusnya perjalanan hidup mereka. Baca yuk jangan lupa Vote...