Laku

1.6K 122 0
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

•••

Sepulangnya dari Madinah Alifah langsung mendapat kabar bahwa Nadin sahabatnya akan menikah. Tentu Alifah senang mendapat kabar sahabatnya menikah.

Alisya sudah tertidur dan kini saat Alifah membersihkan rumah tak lupa di bantu oleh Afizal, kata Afizal 'Supaya cepat beres'.

Setiap Alifah membersihkan rumah atau membereskan rumah Afizal selalu membantu Alifah agar pekerjaan istrinya lebih mudah dan lebih cepat jika dirinya membantu.

Selesai membersihkan rumah Alifah merebahkan tubuhnya di ranjang empuknya diikuti oleh Afizal, ia mengambil ponselnya yang tergeletak di meja nakas.

Nadin

Alifah: Aduh aduh yang mau nikah.

Nadin: Apasii!

Alifah: Congrats mbak, akhirnya laku juga, ups🤭

Nadin: Ya iyalah orang aku cuantik gini..

Alifah: 🤢🤢🤢


Alifah terkekeh melihat chat terakhirnya hanya dilihat oleh Nadin, Afizal menoleh kala mendengar kekehan dari istrinya.

"Lagi liat apa?" Afizal bertanya. Ia was-was kalau Alifah mempunyai simpanan. Pasalnya baru kali ini ia melihat istrinya memainkan ponsel seraya senyum-senyum tidak jelas.

"Kamu nanyeak?" celutuk Alifah dengan muka iseng nya.

Afizal mengusap wajah Alifah seraya menggeleng kecil, "Saya serius.." ucapnya.

Alifah menyengir menampakkan giginya yang rapih "Chattingan sama Nadin." jawab Alifah jujur seraya memberikan ponsel nya kepada Afizal, takut suaminya tidak percaya dengan dirinya.

Afizal manggut-manggut seraya mengelus kepala Alifah yang masih terbalut jilbab.

°°°

Alifah berjalan menghampiri Aisyah yang tengah menggandeng tangan Jihan, dirinya juga tengah menggendong Alisya dan Afizal yang mengikutinya dari belakang.

"Aisyah!" panggil Alifah kepada Aisyah sedikit berteriak agar terdengar oleh sang empu.

"Aurat!" desis Afizal dari belakang.

Alifah menggaruk tengkuknya ia hanya bisa menyengir seraya menengok ke belakang, meskipun Alifah memakai cadar namun jika tersenyum bisa terlihat dari matanya yang menyipit.

Afizal menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya yang sangat menggemaskan di matanya. Kini mereka tengah berada di acara pernikahan Nadin.

Aisyah menyadari kedatangan Alifah dan langsung menghampiri sahabatnya, "Halo Assalamu'alaikum.." ucap Aisyah seraya menggandeng tangan Jihan, anaknya.

"Wa'alaikumussalam.."

Alifah tersenyum seraya mencubit gemas pipi Jihan, "Alo tante." sapa Jihan di suruh oleh mak nya.

"Halo Jihan.."

"Saka tidak kesini?" tanya Afizal mencari suami Aisyah.

"Lagi ke toilet." jawab Aisyah yang memberitahu keberadaan suaminya.

"Yaudah yuk. Kita cari tempat duduk dulu.." lanjut Aisyah yang mendapati anggukan dari Alifah.

Saka kembali menghampiri istrinya sesudah dari toilet, ia melihat istrinya dari kejauhan yang tengah mendaratkan bokongnya di salah satu kursi tamu.

Saka melihat ke sebelah istrinya yang terdapat Alifah serta Afizal, ia tidak jadi menghampiri istrinya melainkan menghampiri Afizal.

Aisyah menyadari kedatangan Saja dari toilet namun ia membiarkan suaminya untuk berbincang dengan suami Alifah.

Pengantin laki-laki sudah siap dengan memegang tangan bapak Nadin, ia berdehem singkat untuk menetralkan dirinya agar tidak gugup.

"Saya nikahkan engkau dengan anak saya yang bernama Nadin Nuraini dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar tiga puluh juta rupiah di bayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadin Nuraini anak kandung bapak dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar tiga puluh juta rupiah di bayar tunai!" ucap pengantin laki-laki dengan lantang.

"Bagaimana para saksi sah?!" tanya penghulu.

"Sah!"

"Alhamdulillahirrabbil'alamin.."

Semua tamu serta penghulu termasuk pengantin laki-laki mengangkat tangannya untuk berdoa.

•••

SEKIAN TERIMA VOTE 😻💅🏻

maaf terlalu pendek🙏🏻


Follow akun instagram author: wp.aydya_11


HIJRAHKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang