"Adek Ais lagi apa di sana? seru ya di sana? Kok adek Ais lahir ke dunia cuma dua hari nggak seru kan jadinya nggak bisa main sama kakak..." lirih Alisya mulai meneteskan air matanya
Alifah menangis haru melihat Alisya yang seperti sedang berbicara dengan orang yang masih hidup.
Afizal mengelus punggung Alisya "Udah ya jangan sedih kan nenek mau balikan lagi sama kakek" celutuk Afizal yang di langsung di pelototi Alifah.
"Heh tau dari mana emang kamu peramal?" ucap Alifah memukul pelan lengan Afizal.
Afizal terkekeh gemas ,"Ya tahu lah, orang di kasih tahu langsung sama papah." ucapnya dengan bangga.
Sontak Alifah membulatkan matanya, "Hah? dari papah?" tanya Alifah tidak percaya dengan perkataan Afizal barusan, masa iya kan dirinya anak kandung tapi kenapa malah kasih tahu menantu?
"Yok pulang." ucap Afizal mengalihkan pembicaraan.
Alisya mengangguk dan menoleh kembali ke batu nisan tersebut, "Dadah Ais kakak pulang dulu ya? Assalamu'alaikum.." ucapnya sembari mencium batu nisan adeknya.
°°°
Alifah menghampiri Afizal yang sedang fokus membaca kitab, "Pak dosen." panggil Alifah kepada Afizal.
Afizal yang berasa di panggil oleh istrinya pun menoleh, "Kenapa hm?" tanya Afizal sembari menutup kitab yang ia baca.
Afizal menepuk sofa di sebelahnya, Alifah menurut dan duduk di sofa yang Afizal tepuk, "Nanti besok kita reunian sama Aisyah sama Nadin." ucap Alifah yang di angguki Afizal.
"Alisya di bawa?" tanya Afizal terus menatap Alifah sedangkan Alifah yang sedari tadi di tatap oleh Afizal, ia hanya bisa menyembunyikan rasa salting bin baper nya.
Alifah mengangguk mengiyakan pertanyaan Afizal.
"Soalnya Alifah sama mereka udah lama nggak ketemu. Nadin juga udah berapa tahun di boyong suaminya, ada mungkin Nadin di boyong suaminya 4 tahun, jadi mumpung Nadin lagi balik ke Jakarta kita reunian deh." lanjut Alifah panjang lebar.
Afizal mengangguk, "Tapi masih komunikasi kan sama mereka?" tanya Afizal yang di angguki Alifah.
"Masih dong" jawab Alifah
Afizal tersenyum dan mengelus kepala Alifah, "Bagus, jangan mutusin tali silaturahmi ya?" peringat Afizal.
"Oke!"
°°°
"Halo Assalamu'alaikum semuanya.." ucap wanita bercadar dengan pria dan bayi sekitar umur lima bulan, mungkin itu suami dan anaknya.
Wanita itu melangkahkan kakinya menuju meja yang di duduki Alifah dan Aisyah.
"Eh Wa'alaikumussalam.." ucap Aisyah dan Alifah bersamaan.
"Siapa ya?" tanya Alifah dan di lanjut oleh Aisyah, "ada perlu apa ya?"
Wanita itu berdecak sebal dan langsung duduk di kursi kosong yang berada di samping Aisyah.
"Maaf ini siapa ya? ada perlu apa?" tanya Alifah bertanya dengan wanita di depannya itu, masalahnya belum di suruh duduk tapi sudah duduk duluan mana tidak izin lagi.
Wanita itu mulai membuka suara, "Masa enggak kenal sih?" tanya wanita bercadar itu yang sedang menggendong bayi umur lima bulan.
Sedangkan pria yang tadi bersama wanita bercadar, pria itu sudah terlihat akrab dengan suami Alifah dan Aisyah.
Aisyah dan Alifah masih tidak mengerti apa maksud dari semua ini, kok bisa pria tadi akrab dengan para suami nya.
"Dia Nadin sahabat kamu." ucap Afizal yang sedari tadi memperhatikan istrinya yang sedang kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAHKU [END]
Teen FictionHIJRAHKU by aydya_11 FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ Kisah seorang gadis yang bertaubat lalu mendapatkan jodoh seorang dosen Egypt. Untuk perjalanan hijrah ada di chapter 1,2,3, chapter 4 dan seterusnya perjalanan hidup mereka. Baca yuk jangan lupa Vote...