Meet..

2.5K 190 3
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

•••

Nadin mengajak Alifah melalui chat untuk bertemu di sebuah cafe, katanya ada sesuatu yang ingin Nadin katakan kepada Alifah.

Alifah menyetujui ajakan Nadin dengan senang hati, ia mengambil tas untuk ia bawa dan tak lupa benda pipih miliknya. Ia memesan taksi online untuk menuju cafe karena jarak rumahnya dengan cafe tersebut lumayan jauh.

Sampai di cafe janjian mereka, Alifah turun untuk menemui Nadin. Alifah celingak-celinguk mencari keberadaan temannya, sedangkan Nadin melambaikan tangannya dan Alifah tersenyum kecil lalu menghampiri Nadin.

"Ada apa?" tanya Alifah dan memilih kursi yang berhadapan dengan Nadin.

"Em gimana ya ngomongnya.." ucap Nadin ragu seraya menundukkan pandangannya.

Alifah mengerutkan dahinya kala Nadin menundukkan pandangannya, "Ngomong aja gapapa. Santai.." ucap Alifah rileks.

Nadin menghela nafas panjang dan menatap wajah Alifah yang sedang menunggu nya untuk berbicara, "A-aku.. Mau hijrah.."

Alifah membelalak matanya dengan bibir yang terangkat menjadi senyuman.

"B-boleh kan?" Nadin bertanya.

Alifah tersenyum bahagia, "MasyaaAllah boleh banget dong." jawab Alifah.

"A-aku mulai dari mana dulu?" Nadin kembali bertanya. Ia benar-benar seperti orang yang tidak berilmu saat di dekat Alifah.

"1. Sholat Taubat, meminta ampunan kepada Allah. 2. menutup aurat, karena sesungguhnya menutup aurat itu wajib. 3. Memperbaiki akhlak atau adab, karena apa? karena akhlak dan adab lebih penting daripada ilmu."

Setelah mendengar penjelasan dari Alifah ia menjadi terharu, sahabatnya ini yang dulu ia sia-siakan sekarang sudah menjadi wanita yang sangat luar biasa.

"Dan jika kamu berjilbab, jilbab nya jangan di lilit ya? Karena kata Bunda 'Dan hendaklah kalian para wanita menutup kain kerudung sampai ke dadanya.'" lanjut Alifah.

"Dan Afizal juga pernah bilang gini, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.' QS Al-Ahzab: 59."


Nadin mengangguk mantap setelah mendengar penuturan dari Alifah, "Iya. Terimakasih, Alifah." ucap Nadin berterima kasih karena telah memberikan solusi terhadap nya.

Benda pipih milik Alifah berbunyi tanda ada yang menelponnya, Alifah pamit untuk mengangkat telpon.

"Halo Assalamu'alaikum." Salam Alifah.

"Wa'alaikumussalam, my bestih." jawab suara perempuan di seberang sana. Yang tak lain adalah Aisyah.

"Ada apa?" Alifah bertanya.

"Lagi dimana? Pengen ketemu tapi sudah ke rumah kamu tapi gak ada siapa-siapa."

"Di cafe sama temen SMA."

Aisyah berdecak sebal, "Gak ajak!"

"Kalo mau kesini, kesini aja."

"Nanti aku serlok, bye Assalamu'alaikum." ucap Alifah menutup telpon daripada Aisyah. Ia mengirim lokasi yang dimana ia berada sekarang.

HIJRAHKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang