Aunty

1.3K 109 1
                                    

Dringg...

Suara deringan ponsel tersebut berasal dari ponsel abi Rival. Ia mengambil ponsel nya di saku koko nya dan melihat siapa yang menelponnya, nama Nafiza yang terpampang jelas di ponsel abi Rival. Abi Rival menekan tombol hijau untuk mengangkat telpon tersebut.

"Halo Assalamu'alaikum bi." ucap Nafiza di sebrang sana.

Abi Rival menekan tombol suara agar semua yang berada di dekatnya mendengar percakapan abi Rival dengan Nafiza, "Wa'alaikumussalam, apa kabar nak?"

"Alhamdulillah baik abi, abi dan yang lainnya gimana sehat kan?" tanya Nafiza.

"Alhamdulillah sehat, nak." bukan abi Rival yang menjawab melainkan umi Putri.

"Alhamdulillah.."

"Lisya mana, abi?" tanya Nafiza di sebrang sana yang sepertinya sangat rindu kepada keponakan nya.

Abi Rival memberikan ponsel nya kepada Alifah karena Alisya kini sedang duduk di pangkuan Alifah, dengan senang hati Alifah menerima ponsel tersebut.

"Video call aja, dek." saran Alifah agar adek iparnya bisa melihat wajah Alisya yang penuh biskuit.

Umi Putri mengangguk setuju "Iya Za, video call aja biar bisa liat wajah Lisya." tambah umu Putri.

"Tapi.." Nafiza menjeda perkataannya, "Nafiza lagi sama temen kak, kakak kan pasti lagi nggak pake cadar.."

Alifah mengangguk mengerti, "Gapapa, dek."

"Oke!" dengan semangat Nafiza mengalihkan telpon tersebut ke video call.

Alifah segera menyingkirkan kamera ponsel abi Rival dari wajahnya, dan mengalihkan kamera ponsel tersebut ke wajah Alisya.

"Halo Lisya!" ucap Nafiza kegirangan melihat Alisya. Sedangkan sang empu hanya melirik kepada Nafiza dan kembali fokus dengan biskuitnya.

"Yah di kacangin.." ucap Nafiza melemas.

"Apa yang di kacangin?" sahut seseorang di sebrang sana, dari suaranya terdengar seperti anak perempuan seumuran Nafiza.

"Kepo!" sarkas Nafiza menjawab pertanyaan temannya.

Umi Putri mendudukkan dirinya di sebelah kiri Alifah, sedangkan di sebelah kanan Alifah terdapat bunda Syifa. "Siapa nak?" tanya umi Putri.

"Temen, umi." jawab Nafiza.

"Orang Indonesia, Nafiza?" kini Bunda Syifa yang bersuara.

"Iya.."

"Lucu kali!" ucap seorang gadis yang sedikit terlihat di kamera.

"Ponakanmu kah?" tanya gadis tersebut kepada Nafiza. Nafiza mengangguk sebagai jawaban.

"Siapa namanya?" Tanya lagi Gadis tersebut kepada Nafiza.

HIJRAHKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang