Hujan Berkah

3K 222 0
                                    

>Sedikit Quotes 🕊️✨

"Kebahagiaan yang paling sempurna adalah kebahagiaan bersama orang yang sederhana, tapi memperlakukan mu dengan cara istimewa."
   >aydya_11<

•••

Alifah telah selesai menjemur pakaian dirinya dengan Afizal, Alifah berjalan menuju sofa ruang tamu untuk beristirahat.

Alifah mengambil benda pipih miliknya yang tergeletak di meja, ia melihat notifikasi dan membuka notifikasi tersebut, ternyata dari teman SMA yang bernama, Nadin.

Nadin meminta Alifah untuk bertemu di suatu cafe, Alifah terdiam sejenak lalu menyetujui pertemuan tersebut. Alifah berjalan menaiki anak tangga untuk bersiap-siap.

Selesai bersiap Alifah keluar dari rumah tanpa meminta izin kepada suaminya, Afizal. Sedangkan Afizal sedang tertidur pulas di kamarnya.

Tidak lama setelah itu Afizal terbangun dan melihat sekitar kamar yang sepi tidak ada siapapun di dalam kamarnya yang hanya ada dirinya saja. Afizal berfikir positif bahwa Alifah mungkin sedang berada di dapur.

Afizal keluar dari kamar dan menuruni anak tangga untuk mencari keberadaan istrinya, Alifah. Sudah mencari ke segala penjuru rumahnya namun tidak menemukan batang hidung Alifah.

"Zaujati!" panggil Afizal masih tidak mau menyerah untuk mencari istrinya.

Afizal menghela nafas kasar, ia khawatir dengan istrinya yang entah hilang kemana, dirinya sudah mencari istrinya ke tempat jemuran pakaian namun ia tetap tidak menemukan istrinya.

Afizal memutuskan untuk beristirahat sejenak, ia mengambil benda pipihnya yang berada di saku Koko nya.

DUAR!

Terdengar suara petir dan hari mulai gelap tanda hujan akan turun, Afizal menaruh benda pipih miliknya di meja, ia tahu bahwa Alifah sedang menjemur pakaian saat dirinya mencari Alifah di tempat jemuran pakaian.

Afizal berlari kencang untuk mengambil semua pakaian yang sedang di jemur namun tidak semudah itu, hujan telah turun begitu lebat hingga membuat Afizal semakin berlari kencang untuk mengambil semua pakaian.

Afizal rela basah kuyup demi menyelamatkan pakaian yang sudah di cuci istrinya, ia tidak peduli dengan keadaan dirinya yang ia pedulikan hanya Alifah. Setelah selesai mengambil semua pakaian yang sudah basah ia menaruh pakaian tersebut di samping mesin cuci dan ia memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Tidak lama kemudian hujan berhenti dan awan berganti warna menjadi biru cerah yang tadi gelap sekarang menjadi cerah kembali. Afizal duduk di sofa ruang tamu dengan wajah yang pucat tapi Afizal tidak peduli dengan wajahnya yang sangat pucat.

Tidak terasa Afizal tertidur di sofa ruang tamu, niatnya ingin menunggu sang istri kembali namun rasa kantuk di matanya yang membuat nya terlelap.

Alifah kembali dengan berlari kecil menuju tempat jemuran dan ternyata sudah tidak ada satu pun pakaian yang tergantung di sana, ia bernafas lega dan memutuskan untuk mencari Afizal dan berterimakasih kepadanya karena sudah mengangkat semua pakaian.

Alifah mencari keberadaan Afizal yang ternyata sedang tertidur di ruang tamu dengan rambut yang masih basah, Alifah tersenyum simpul dan menyisir rambut Afizal, Afizal terbangun dan langsung menatap Alifah yang tentu membuat Alifah terkejut.

"Habis dari mana?" Afizal bertanya dengan raut wajah yang tak bisa di artikan.

Tenggorokan Alifah tercekat ketika ingin menjawab pertanyaan Afizal, ia tahu pasti akan Afizal akan memarahinya karena keluar rumah tidak izin kepada Afizal. "Dari luar.." jawab Alifah sembari menundukkan kepalanya.

Afizal menghela nafas panjang dan menarik dagu Alifah untuk menatapnya, "Lain kali izin dulu sama saya. Sekarang kamu adalah tanggung jawab saya." ucap Afizal dengan lembut takut menyakiti hati mungil Alifah.

Alifah mengangguk mantap, "Maaf.."

Afizal tersenyum kecil seraya mengusap lembut kepala Alifah.

°°°

Alifah mengerutkan dahinya kala melihat Afizal mengurung dirinya menggunakan selimut dengan badan yang bergetar. Alifah berjalan mendekati Afizal dan menempelkan punggung tangannya di dahi Afizal.

Raut wajah Alifah menjadi cemas karena badan suaminya begitu panas, "Ya Allah panas.."

Alifah beranjak dari duduknya dan mengambil obat penurun panas dengan minum. "Udah makan?" Alifah bertanya.

Afizal menggeleng sebagai jawaban, Alifah menghela nafas panjang dan berjalan menuruni anak tangga untuk membuat nasi goreng.

Alifah menaruh nasi goreng buatannya di meja nakas pinggir kasur. "Makan dulu." ucap Alifah. Ia membantu Afizal untuk merubah posisi Afizal menjadi duduk.

"Suapin." cicit Afizal yang masih gengsi untuk meminta bantuan kepada Alifah.

Perkataan Afizal masih terdengar oleh Alifah, ia tersenyum kecil dan langsung menyuapkan sesendok nasi goreng kepada Afizal, "Buka mulutnya.." ucap Alifah kepada Afizal layaknya anak kecil.

Afizal terkekeh kecil dan langsung melahap nasi goreng buatan istrinya, "Enak." puji Afizal.

"Iya dong, Alifah gitu loh.." ucap Alifah kelewat pede.

Afizal terkekeh dan mengusap lembut kepala Alifah. Entah kenapa pertanyaan ini terus melayang di pikiran Afizal, ia menarik nafas lalu membuangnya "Tadi siang habis dari mana?" tanya Afizal menatap wajah istrinya, Alifah.

Alifah menundukkan pandangannya tidak berani menatap Afizal yang saat ini sedang memandangi nya. "Habis ketemuan sama teman SMA.."

Afizal mendongakkan wajah Alifah agar menatapnya, "Saya sedang berbicara dengan kamu bukan karpet." ucap Afizal. Alifah duduk di pinggir ranjang dan tepat di pinggir ranjang terdapat karpet bulu untuk bersantai.

"I-iya maaf.."

"Habis dari mana tadi?" ucap Afizal mengulang pertanyaan nya.

"Teman SMA."

Afizal menganggukkan kepalanya mengerti, dengan gerakan cepat Afizal mengecup singkat kening Alifah. Alifah membelalak matanya kala Afizal mengecup keningnya pipinya memerah layaknya kepiting rebus, biasalah salting bin baper.

"A-ayok makan lagi, a-aku mau ke kamar mandi dulu." Alifah menaruh piring tersebut di meja nakas dan berlari kecil menuju kamar mandi yang tersedia di dalam kamarnya.

Saat Alifah sudah memasuki kamar mandi, Afizal memegang dadanya yang berdetak kencang, "Ya Rab.." cicit Afizal menundukkan pandangannya dengan senyuman manisnya.

•••

SEKIAN TERIMA VOTE 😻💅🏻


Follow akun instagram author: wp.aydya_11

HIJRAHKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang