Bab 42

14.1K 58 1
                                    

'Mana mungkin orang susah seperti dia mampu membeli mobil apapun di pusat otomotif ini?'

"Tuan, bagaimana dengan ini? Melihat pembawaan anda, menurut saya mobil ini cocok untuk anda." Gadis penjual yang cantik itu memandang Harvey merendahkan. Dia menunjuk langsung ke sebuah Porsche panamera yang tidak jauh dari sana, sambil tersenyum tipis, berkata, "Bagaimana dengan ini? Anda dapat mengendarai mobil ini keluar. Jika tidak ada wanita yang menaiki mobil anda dalam jarak dekat, anda mungkin terlalul menakutkan."

Harvey merasa geli. Dia berjalan ke sana dan melirik ke mobil. Lalu dia berkata, "Ya... lumayan..." tapi sudah lama sekali sejak terakhir kali saya mengendarai mobil. Mengapa anda tidak mengatur waktu untuk uji jalan? Jika cocok, saya akan mengambil yang ini."

"Uji jalan? Untukmu?"

Gadis penjual yang cantik itu benar-benar tertawa. Tidak pernah terpikir olehnya bahwa ada orang yang bisa begitu tidak tahu malu sepert Harvey. Mengapa dia begitu berani meminta uji jalan mobil yang harganya sekitar empat ratus ribu dolar?

"Tuan, tolong pergi sekarang. Kami tidak menerima anda disini. Jika anda ingin membuat lelucon, bisakah anda pergi saja ke tempat lain?"

Harvey tercengang dan bergumam dalam hati, "Sial! Apa dia mengusir aku dari tempat ini? Bagaimana bisa mereka ingin aku berinvestasi, sedangkan mereka berperilaku dan bersikap seperti ini?"

Harvey hendak mengatakan sesuatu. Pada saat itu, dia melihat seorang pria dan seorang wanita memasuki tempat itu. Ketika dia melihat siapa wanita itu, ekspresi wajahnya menjadi sangat burut dalam sekejap.

"Mandy..."

Harvey mencibir dalam hati. "Aku baru saja memberimu delapan ratus ribu dolar untuk menyelesaikan masalahmu. Tapi kau punya simpanan lain."

Ada seorang pria di samping Mandy. Rambutnya disisir dengan rapi dan dia mengenakan jas dengan sepasang sepatu kulit. Bahkan ada jam tangan yang besar berwarna emas mengkilap di pergelangan tangannya. Pembawaan dirinya cukup gagah dan dia juga sedikit tampan. Meski Mandy enggan, dia tetap tersenyum ramah. Namun, dia cukup gelisah saat itu.

Kevin Quinn adalah sepupu Angel, dia dianggap seorang pria yang sukses. Lilian Bahkan menganggap bahwa dia adalah calon menantu terbaiknya.

Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Lilian, banyak orang berusaha untuk mendapatkan perasaan Mandy. Selain itu, Kevin adalah orang yang paling membuatnya senang di antara orang-orang lain.

Dia tidak hanya tampan, tetapi dia juga presiden pusat otomotif itu, jumlah uang dan sumber daya yang dia miliki juga cukup tinggi. Dia bukan hanya pasangan yang cocok untuk putrinya, tetapi dia juga dapat berbagi properti dengan keluarganya di masa depan. Dia tidak seperti Harvey, yang tidak lain hanyalah seorang pecundang.

"Tuan Quinn!"

Pada saat itu, superviser yang terlihat cukup arogan dan berdiri di dekat Harvey tadi, berlari ke arah Kevin dengan senyuman ramah. Dia bahkan menyapa Kevin dengan Hormat.

Perlikau dan tanggapannya sama sekali berbeda dari apa yang baru saja dia lakukan pada Harvey.

Kevin mengangguk dan berkata, "Nona Xavier dari York Enterprise baru saja menelepon. Dia memberi tahu saya bahwa Ceo mereka akan datang untuk riset di sini. Apa kau sudah menerima dia?"

Wanita itu menjawab dengan cepat, "belum, saya mendengar bahwa CEO mengendarai Bentley. Saya telah mengawasi sejak tadi. Belum ada mobil yang datang."

Kevin mengangguk. Dia tidak terburu-buru. Kemudian dia tersenyum dan berkata pada Mandy, "Mandy, bagaimana kalau kita duduk sebentar di kantor?"

Saat itu, Mandy sedikit kikuk. Dia lalul mengangguk perlahan..

Meskipun Lilian ingin dia berkencan dengan Kevin, dia selalu menolaknya, terutama setelah insiden penyanderaan. Mandy menyadari dirinya memperlakukan Harvey dengan berbeda sekarang. Terkadang, dia bahkan mulai merindukan Harvey ketika tidak melihatnya.

Jadi, dia tidak akan pernah menyebutkan perceraian sama sekali.

Alasan dia pergi ke sana hari ini adalah karena apa yang didengar dari Angel. Sepupu Angel mengenal atasan yang Bekerja di York Enterprise. Karenanya, dia tahu bahaw CEO York Enterprise akan berkunjung ke sana hari itu.

Mandy cukup penasaran dengan CEO itu. Mandy sengaja pergi ke sana untuk melihat orang seperti apakah dia. Dia bahkan tidak bertemu dengan Mandy, tetapi dia langsung memberinya kontrak.

Tentu saja, saat ini Mandy masih belum menyadari fakta bahwa kontraknya telah di putus. Jika dia tahu hal itu, dia akan sangat penasaran.

Tetapi Mandy pun tidak sadar bahwa Kevin bahkan tidak mengenal CEO York Enterprise.

Hari itu, Harvey langsung menelepon mereka karena dia tiba-tiba berniat untuk melihat-lihat ke sana. Ketika Kevin menerima panggilan itu, dia bergegas datang dengan patuh dan tanpa ragu-ragu, mempersiapkan dirinya untuk melayani sang CEO.

Alasan Kevin memberitahu Angel tentang hal itu adalah karena dia ingin menyombongkan diri di depan sepupunya. Dia ingin menunjukkan bahwa dia cukkup mampu untuk meningkatkan status dan identitasnya. Sehingga, dia bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekati Mandy.

Saat itu, Harvey mengejek dirinya sendiri. Dia tidak berniat untuk menyerah. Tetapi dia langsung menuju kesana.

'Tuan Quinn? Bukankah dia yang menelepon berkali-kali memohon York Enterprise untuk berinvestasi? Sepertinya dialah Tuan Quinn itu.'

"Aduh! Kenapa kau belum pergi?" ketika supervisor melihat Harvey berjalan ke arah mereka, dia tampak kesal dan jengah. "apa pekerja ini tidak sadar? Memangnya ini kegiatan santai baginya?"

Kevin memandang Harvey sebentar. Dia mengira Harvey adalah pekerja yang datang dan mengambil foto untuk Moments di Media Sosialnya. Dia langsung mengerutkan keningnya dan berkata, "Bukankah aku sudah pernah memberitahumu dahulu tentang hal ini? Kau perlu menghadang orang-orang tidak jelas seperti dia di pintu depan. Mengapa kau membiarkan mereka masuk? Mereka bahkan tidak mampu membeli roda mobil!"

"Selain itu, CEO Baru York Enterprise akan segera hadir. Saya mendengar bahwa CEO itu masih muda dan cakap. Jika dia merasa jijik pada orang-orang seperti dia, apa kau bisa bertanggungjawab?"

Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang