Bab 58

13.8K 49 0
                                    

Harvey York Tersenyum. "Zack, kau kira tidak ada yang tahu apa yang sudah kau lakukan?"

"Kau tahu apa, Hah? Apa yang akan dilakukan oleh seorang petugas kebersihan sepertimu?" Zack Zimmer berteriak. "Kakek, orang ini mau mengacau di sini. Cepat minta seseorang untuk mengusirnya!".

Sementara itu, Kakek Zimmer berkata dengan sombong, "Harvey, aku memberimu kesempatan hidup di sini karena kau masih di anggap sebagai anggota keluarga. Sekarang, berlutut dan minta maaf pada Zack. Kalau tidak, jangan salahkan aku untuk bersikap kasar terhadapmu."

Kakek Zimmer bahkan tidak melihat ke arah Harvey ketika dia mengatakan hal ini. Semua anggota keluarga juga bersikap angkuh saar mereka melihat lelaki tua itu mengatakannya.

Dia yakin pencabutan investasi itu terjadi karena kecurangan kkontrak. Dia tidak memikirkan ada kemungkinan lain.

"Berlutut, pecundang! Patuhlah dan berlutut! Kami sudah baik hati memberimu belas kasih!".

"Zack, suruh dia berlutut. Jika dia tidak berlutut, dia tidak akan bisa keluar dari rumah ini!".

"Ya, dia hanya sampah. Dia bahkan mengatur kita apa yang harus kita lakukan. Dia pikir dia siapa?".

Disaat yang sama, Lilian yang berada di samping Harvey berbicara dengan cemas, "Harvey, cepatlah minta maaf pada Kakek. Kau malah membuat situasi semakin rumit daripada memberikan solusi. Aku seharusnya tidak membawamu kesini!".

Mandy juga sangat cemas, "Harvey, jangan bicara omong kosong..."

Mandy sangat putus asa saat ini. Dia awalnya mengira suaminya akhirnya membuat sedikit kemajuan. Namun, masih belum cukup. Bisakah dia tidak membuat Kakek Zimmer agar tidak marah? Ia bahkan menuduh Zack di saat yang kritis seperti saat ini tanpa ada bukti. Apa dia pikir dia akan membantu jika berbuat seperti ini?

Tatapan mata Lilian semakin sinis.

Harvey sungguh tidak berguna. Memang, dia mengendarai Panamera. Lalu? Dia hanya seorang pengemudi. Dia tetaplah sampah yang tidak berharga!

Situasi sebelumnya sangat tidak menguntungkan bagi keluarga Mandy. Sekarang, Harvey memperburuk keadaan yang malah lebih merugikan.

Lilian tahu bahwa dia tidak dapat mengambil tindakan saat ini. Seandainya bisa, dia ingin sekali menampar wajah Harvey lagi.

Namun, hanya Harvey yang tetap tenang sementara yang lain mengejek seolah-olah tidak peduli. Dia pasti tidak punya niat untuk berlutut. Sebagai gantinya, dia menatap Kakek Zimmer dengan penuh keyakinan.

Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang