Bab 72

14.1K 61 0
                                    

Kaki karyawan itu langsung gemetar. Mereka semua terpana dan bingung atas apa yang mereka saksikan, "Maaf, Tuan. Saya minta maaf..."

Dalam sekejap, bahkan pemilik toko pun bergegas keluar. Dia bahkan tampak penuh hormat kepada Harvey, menganggukkan kepalanya dan membungkuk kepada Harvey. Dia dianggap tamu yang penting dan berkuasa. Tidak ada satupun orang yang berani bicara sembarangan lagi.

"Tidak perlu minta maaf padaku. Berikan komisinya kepada wanita cantik ini. " ucap Harvey sambil menunjuk ke karyawan lain yang bersikap cukup sopan barusan.

"Iya! Siap!" Karyawan itu mengangguk-angguk dengan tangan gemetar. Karyawan yang mengejek Harvey barusan, wajahnya menjadi pucat. Jumlahnya mencapai seratus lima puluh ribu dolar dan komisinya sekitar beberapa ribu dolar. Sekarang, dia telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan beberapa ribu dolar itu. Selain itu, dia bahkan telah menyinggung tamu yang menjanjikan dan penting yang mungkin akan berbelanja dengan mereka nanti. Mereka bahkan rasanya ingin berlutut dan berterima kasih di depan Harvey.

Wanita penggoda tadi melangkah maju tiba-tiba berteriak, "apa yang terjadi? Aku duluan yang memilih sepatu ini, kenapa jadi dia yang membelinya?"

Awalnya, dia iri dengan kecantikan Mandy, sekarang setelah melihat bahwa orang miskin di sampingnya mampu membeli sepatu dengan harga sekitar seratus lima puluh ribu dolar, dia terlihat sangat marah.

Harvey tidak menggubrisnya. Dia kemudian berkata kepada pemilik toko, "Kirim saja semua sepatu itu ke Zimmer Advertising."

"Baik, Tuan." Kata pemilik toko dengan hormat.

"Hey, sialan! Aku sedang bicara padamu!. Kau tidak mendengarku? Apa hakmu membeli sepatu ini?" Wanita itu memelototi Harvey karena dia tidak menerima kenyataan. Dia marah sekali.

"Aku bisa karena aku kaya!". Ucap Harvey tegas, melambaikan kartu debit di tangannya.

"Kau..." Wanita itu langsung emosi dan hendak menyerang Harvey, Kemudian, terdengar sebuah tamparan.

Bukan Harvey. Namun, wanita itu yang ternyata di tampar, dia menutupi pipi kanannya dan terhuyung mundur.

Pria paruh baya botak dan gemuk itu merasa malu. Untungnya, dia bereaksi di saat-saat terakhir dan menampar wanita bodoh itu.

Wanita itu tidak mengenali Kartu Hitam Amex, tetapi lelaki itu tahu apa arti Kartu Hitam Amex.

Harvey adalah pria yang berpengaruh dan kaya raya. Jika dia benar-benar menyinggung Harvey, dia bisa bangkrut kapan saja.

"Kau... beraninya kau menamparku karena orang-orang ini!" Wanita itu menahan malu.

"Dasar jalang! Kenapa sikapmu seperti ini? Kau merasa Hebat? Sombong sekali" Pria botak itu menendangnya dan dia jatuh ke lantai. Setelah itu, dia berbalik, mencoba menjilat Harvey.

"Tuan, Maaf saya kurang mendidik bawahan saya. Jika kami menyinggung anda, kami minta maaf" saat dia berkata demikian, dia tidak memiliki kekuatan di depan Harvey.

Harvey tersenyum tapi tidak berkata apa-apa.

Melihat itu, pria botak itu sangat ketakutan. Menit berikutnya, dia langsung berlutut di depan Harvey. Dia kemudian berkata, "Tuan, ini salah kami. Kami benar-benar meminta maaf kepada anda. Dan kau, kemari! Minta maaf kepadanya!"

Meskipun wanita itu sombong, dia tidak bodoh. Pada saat itu, dia mungkin telah menyadari bahwa mereka telah menyinggung orang yang seharusnya tidak mereka singgung. Dia tampak sangat kesakitan tetapi dia masih merangkak ke sana. Dia kemudian berlutut dan berkata, "Maafkan saya, saya memang salah."

"Tuan, jika tidak ada yang lain, bolehkah kita pergi sekarang?" Pria botak itu bertanya dengan penuh hormat. Melihat Harvey mengangguk sedikit, pria botak itu menyeret wanitanya itu dan bergegas pergi.

Para karyawan dan tamu lain di toko itu cukup tercengang tak percaya.

'apa yang baru saja terjadi? Siapa sebenarnya pria itu? Meskipun dia memakai pakaian murah dan menggunakan ponsel lama, dia bisa menaklukkan pria botak tadi? Pria itu pasti sangat kaya dan memiliki pengaruh.

Cecilia dipenuhi rasa tidak percaya, yang dia tahu bahwa Harvey hanyalah seorang menantu yang menumpang hidup. Dia adalah sebuah lelucon di Niumhi. Darimana dia bisa dapatkan uang sebanyak itu?". Meskipun kejadian itu terjadi tepat dihadapannya, dia masih merasa itu tidak nyata.

"Tuan, saya ingin meminta maaf kepada anda atas perilaku saya. Ini adalah kesalahanku. Saya jamin hal seperti tadi tidak akan terjadi di toko ini di masa mendatang." Ucap karyawan tadi.

Harvey menatapnya dengan dingin tetapi tidak mengatakan apa-apa. Jika karyawan itu tidak kurang ajar pada Mandy tadi, dia juga tidak akan pedulikan itu.

Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang