Bab 49

14.1K 58 0
                                    

"Tidak, tidak perlu.." Kata Kevin. " Nanti orang akan mengira hal buruk terjadi kalau kau sampai memanggil polisi. Hal itu akan berpengaruh pada bisnis jika kita tidak bisa menjelaskannya... aku yang akan tangani, beri dia uang lalu mengusirnya. Buang waktu jika harus panggil polisi.."

Keringat dingin membasai baju Kevin saat dia menjelaskan ke Angel.

"Ini salahmu! Kau tidak tahu jati diri suami Mandy yang sebenarnya, sampai kau mendorongku dari pintu, mau membunuhku, hah? Angel terdiam, lalu berbisik, "Ngomong-ngomong, jangan beri uang terlalu banyak, tiga puluh dolar saja sudah cukup... jika kau butuh bantuan soal Mandy, aku akan membantumu!" Angel membuat gestur bersorak dan kemudian pergi. Dia tidak ingin ke kantor lagi. Angel sudah muak melihat Harvey.

Dia tidak menyadari wajah cemberut sepupunya, seolah Kevin ingin mencekiknya sampai mati.

Kevin baru kembali ke kantor setelah Angel pergi. Dia kemudian membungkuk dan berkata dengan hati-hati, "Tuan York, aku sudah menangani Angel. Kau bisa tenang, dia tidak meragukan identitasmu."

"Oh, baiklah." Harvey berdiri. "Kalau begitu aku pergi dulu. Aku harus membeli mobil di tempat lain."

"Tuan York, apa maksudnya? Kau ada di pusat otomotif sekarang. Bukannya kau suka Porsche Panamera tadi? Mobil itu pasti cocok untukmu..."

Harvey mengangkat bahu, "Mobilnya lumayan bagus, tapi pemilik tempat ini tidak mau bekerja sama denganku. Jadi, aku tidak mau memaksanya."

"Ya tuhan..." Kevin berkeringat dingin dan kemudian berkata. "Untuk mengungkapkan permintaan maafku yang tulus. Kau bisa memilih salah satu mobil yang kau suka di pusat otomotif ini, aku akan memberikannya gratis!"

Oh? Benarkah? Jika kau serius, aku akan pilih."

Mana mungkin Harvey tidak tahu? Kevin hanya berpura-pura bersikap baik dan sopan. Dia sama sekali tidak bermaksud memberikan mobil itu kepadanya. Saat ini, dia sengaja menantangnya.

Kevin mencoba membujuknya, "Termasuk Porsche itu. Jika kau tertarik, aku akan meminta seseorang untuk mengurusnya."

Harvey mengangguk, "Oke, kalau begitu aku ingin Porsche. Jangan lupa bayar pajak kendaraannya juga. Aku akan ambil mobilnya nanti."

"Hah?"

Kevin tercengang saat ini.

'bukankah semua orang kaya sombong dan suka pamer? Kevin hanya berpura-pura baik dan sopan. Apa yang sebenarnya dia inginkan...?'

"ada apa? Jadi tidak?" Harvey berkata dan tersenyum samar sambil menatap Kevin.

Kevin kaget. Dia kemudian buru-buru berkata, "Oh! Ya, ya aku hanya berpikir, mobil ini cocok untukmu. Sesuai dengan pembawaanmu. Aku akan siapkan semuanya supaya kau bisa mengambilnya dan mengendarainya segera..."

Dia dengan cepat memanggil supervisor dan memerintahnya. Dia menyuruhnya melakukan secepat mungkin. Meski dia tersenyum sepanjang waktu, jantungnya berdegup kencang selama proses berlangsung.

Si supervisor sangat heran melihat Kevin memberikan Porsche kepada Harvey secara gratis. Meski begitu, dia tidak berani bertanya lebih banyak dan segera melakukan tugasnya.

Setelah dia pergi. Kevin menyeka keringat dingin dan berkata, "Tuan York, aku sudah memberimu mobil. Bagaimana dengan investasinya?"

Harvey tersenyum dan berkata, "Lho... kau lupa aku sudah menolaknya?"

Kevin kaget. Pertama kalinya dia bertemu dengan orang kaya yang tidak dapat di prediksi. Dia telah memberikan porsche panamera kepada Harvey. Namun, Harvey tidak berniat berinvestasi. Usaha Kevin sia-sia.

Kevin sangat ingin memanggil petugas keamanan untuk menghajar Harvey. Namun, dia tidak berani melakukannya karena dia tahu bahwa dia orang penting di York Enterprise. Jika dia berani menyentuh Harvey, dia mungkin tidak bisa melihat matahari besok pagi.

Dia bahkan tidak berani membicarakan omong kosong, dia sangat hati-hati. Setelah dokumen selesai dan kunci mobil diserahkan kepada Harvey, Harvey berdiri dan mengingat sesuatu, "Ngomong-ngomong kau sangat berminat pada istriku akhir-akhir ini, dan kau sangat bangga soal itu."

Harvey menyadari hal penting yang sempat terlupakan. Kevin terkejut. Dia segera berlutut di tanah.

"Tuan York, maafkan aku. Aku berjanji, Mandy dan aku akan... tidak, tidak, tidak. Aku akan menjaga jarak dari Mandy.... Aku sama sekali tidak memiliki niat seperti itu. Ini semua terjadi karena salah Lillian dan Angel. Mereka terus berusaha agar kami bersama. Aku juga sempat terbawa suasana. Tolong, Tuan, aku mohon, kasihanilah..." Kevin telah melakukan segala cara. Sial! Mengejar istri dari Yorks, cari mati? Rasanya Kevin sangat ingin mencekik Angel sampai mati.

Harvey mengangguk, "Aku tidak peduli. Jika kau masih terus mengganggunya, aku akan membunuhmu."


Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang