Bab 134

13.1K 49 0
                                    

Hal ini menyiratkan bahwa pemilik ponsel ini adalah salah satu VIP bank yang paling terkemuka.

Kartu Hitam Amex dan nomor di layar ponsel. Meskipun pria di hadapannya terlihat seperti pria yang sangat miskin, kepala manajer tetap ketakutan.

Memang ada kebetulan yang terjadi di dunia ini. Kartu Hitam Amex bisa saja muncul di tangan orang miskin. Layanan pelanggan khusus bisa saja menelepon nomor yang salah. Namun, ketika dua kebetulan ini terjadi bersamaan, beberapa kebenaran bisa menjadi bukti.

Kepala manajer mulai berkeringat dingin. Dia yang awalnya sangat sombong dengan kata-katanya, sekarang dipenuhi keringat. Kemeja putihnya mulai terasa lengket di badannya.

Dia mengangkat kepalanya dengan susah payah untuk melihat Harvey York. Harvey dengan santai melempar kepala tim keamanan itu ke samping. Wajahnya benar-benar santai saat dia duduk di kursi.

Gedebuk!

Kepala manajer langsung berlutut. "T­ Tuan, bukan, bukan, bukan, Tuan CEO, saya benar -benar buta dan melihat orang seperti anjing. Maafkan saya, saya mohon ampun. Tolong ampuni saya!"

Kepala manajer tidak peduli dengan kerumunan di sekitarnya. Dia mengangkat tangannya dan menampar kedua pipinya.

Para penjaga keamana n di belaka ngnya sating melihat satu sama lain. Mereka sudah berada di bank ini untuk waktu yang lama, dan bisa mengenali pergeseran kekuasaan. Segera, beberapa dentuman terdengar saat mereka semua mulai berlutut tanpa ragu -ragu. Tidak peduli apa kebenarannya, jika kepala manajer mereka berlutut, mereka harus mengikutinya.

"Ah..." Kepala tim keamanan menyaksikan kejadian itu dengan kebencian. Ekspresi syok terpampang nyata di seluruh wajahnya. "Kepala manajer, mengapa anda berlutut di depan pencuri ini? Apa yang anda lakukan? Suruh seseorang mematahkan kakinya untuk membalas dendamku!"

"A-apa yang terjadi?" Mata Sheri Wilson melebar, dan dia tidak bisa menahan ekspresinya. Kebingu ngan menger utkan wajah nya. Kepala manaj er adalah orang yang luar biasa arogan, jadi bagaimana mungkin dia tiba -tiba berlutut dengan sikap yang begitu patuh?"

Brak!

Saat itu juga, pintu ruang keamanan terbuka dengan keras. Puluhan orang kuat dan tabah menyerbu masuk. Suasananya cukup menakutkan.

Diantara kelompok itu ada seorang pria paruh baya mengenakan setelan hitam , kehadirannya memancarkan aura yang sangat sempurna. Matanya menjelajahi ruangan saat dia masuk. Ketika dia melihat Harvey tidak terluka, dia menghela nafas lega.

Dia tidak melirik para penjaga keamanan yang tergeletak di seluruh lantai.

"CEO York, sebuah kehormatan akhirnya bisa bertemu dengan anda. Siapa yang tahu kita akan bertemu hari ini? Saya benar ­ benar minta maaf karena tidak segera menanggapi panggilan kehormatan." Presiden Bank Umum Niumhi, Dawson Robbins, membungkuk sedikit. Rasa penyesalan terlihat di wajahnya. "Saya minta maaf atas nama Bank Umum Niumhi."

Dawson Robbins benar - benar lega ketika melihat Harvey tidak terluka. Rekening pria misterius ini memiliki aset senilai sepuluh miliar atas namanya. Dia selalu ingin bertemu dengan Harvey, tetapi takdir belum berpihak padanya. Dawson tidak menyangka bahwa mereka akan ber temu hari ini dalam keadaan seperti ini.

Penonton melihat bahwa Dawson benar ­ benar sangat sopan, dia sampai membungkuk untuk meminta maaf. Bahkan kepala manajer melakukan hal yang sama. Mereka merasaka n perasaan takjub yang tidak terga mbarkan dan bisa mendengar letupan ketidakpercayaan di kepala mereka.

Presiden itu , Dawson , yang tidak pernah terbuka di depan orang lain, dan dia memperlakukan pria ini dengan sangat hormat?

Para penonton disitu menjadi cukup gelisah melihat pemanda ngan ini. Mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Bahkan jika b*jingan ini benar-benar seorang VIP terhormat, pasti statusnya bukanlah alasan Presiden Robbins menjadi sangat rendah hati seperti ini?

Ini adalah bos terkemuka yang mana sejumlah orang dari Niumhi mendekatinya untuk meminjam uang dan dan mendapatkan investasi. Tetapi, b*jingan miskin ini bisa dengan santai mema nggil rasa hormat dan kagumnya?

Tidak heran bahwa b*jingan ini terlihat tenang dari tadi. Dia tidak berpura - pura. Dia memang punya keku asaan, tetapi dia tetap rendah hati.

Sheri merasa penglihatannya pelan – pelan berubah menjadi gelap. Dia tahu dia dalam masalah yang sangat besar. Tidak aka nada lagi penilaian, promosi, dan bonus akhir tahun yang perlu dipertimbangkan. Dia bahkan tidak yakin apakah dia akan mempertahankan pekerjaannya sekarang.

Pada saat itu, Sheri diliputi dengan rasa frustasi dan ketidakpuasan. B*jingan ini terlihat miskin. Semua yang dia punya hanya beberapa uang kotor. Dia paling hanya orang kaya baru. Mengapa dia bisa begitu saja mendapatkan rasa hormat dari presiden?

Ekspresi dari kepala tim keamanan tiba-tiba pun berubah drastis.

Ini adalah ayah baptisnya yang tidak per nah menyembu nyikan pikira n dan perasaannya terhadap orang lain. Bahkan ketika orang­ orang datang dari ibukota, ayah baptisnya itu tidak akan memedulikannya.

Karena hubungannya dengan ayah baptisnya, banyak kepala keluarga yang bersikap sopan terhadapnya setiap kali mereka bertemu.

Tetapi, apa yang terjadi dengan ayah baptisnya? Bagaimana bisa?

"CEO York, bisakah kita berdiskusi di tempat lain?" Dawson mencoba tersenyum pada Harvey. "Tempat ini tidak terlalu cocok".

"Tempat lain? Aku kuatir kita tidak bisa melakukannya." Harvey tertawa sedikit. "Saat ini aku adalah seorang pencuri dan penipu. Aku ditahan di ruang keamanan dan hendak diserahkan ke kantor polisi. Aku perlu menyelesaikan masalah yang ada sebelum kita melanjutkan membahas hal-hal yang lain."

"Jadi ini pencuri Kartu Hitam Amex yang kau bicarakan tadi?" Dawson tiba - tiba berbalik untuk menatap ke kepala manajer yang sedang berlutut.

Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang