Bab 185

12.2K 42 7
                                    

"Tuan, mungkin dia ingin menjadikanmu sebagai menantu penumpang juga. Aku mendengar saudara iparnya sangat cantik." Salah satu bawahan Liam berkomentar sambil tertawa. "Dan dia juga masih di sekolah menengah atas!"

Wajah Liam Stone berkerut berpura-pura takut. "Itu tidak akan bisa, bukan? Aku sudah menjadi preman selama bertahun-tahun. Jika aku mengikuti sampah yang tidak berharga ini dan menjadi menantu yang menumpang hidup seperti dia, aku pasti akan kehilangan reputasiku!"

"Bos, kudengar bahkan dia membantu menyiapkan air untuk ibu mertuanya membasuh kakinya." Kata bawahan lain. "Dia bahkan belum pernah menyentuh tangan istrinya selama tiga tahun pernikahannya!"

"Ck, ck, ck. Luar biasa. Aku akui, aku gemetaran saat ini!" Kata Liam dengan heran. "Aku ingin mengajukan pertanyaan serius, Harvey York. Apakah kau masih menyebut dirimu laki-laki? Mengapa kau tidak menurunkan celanamu dan memeriksa apakah juniormu masih di sana? Kau sampah! Apakah hidupmu masih memiliki arti?"

Harvey terlalu malas untuk melontarkan bantahan. Dia melompat turun dari ring dan mendekati Liam.

Anak buah Liam dengan cepat melangkah maju, membentuk tembok pelindung di depannya. Orang-orang itu adalah petinju juga sebelum mereka menjadi preman. Karena itu mereka memiliki tubuh yang kokoh. Mereka masing-masing memegang tongkat batang baja mereka dengan mengancam, memancarkan aura pembunuh.

"Apakah kau masih berpikir untuk memukulku? Kau pikir kau Bruce Lee? Kau pikir kau bisa sendirian melawan sepuluh orang sekaligus?" Liam menatap Harvey seolah-olah Harvey keterbelakangan. "Sepertinya kau bukan hanya sampah yang tidak berharga, otak dan kepalamu mun telah rusak! Apa menurutmu kau berhak mengajukan tuntutan hanya karena kau menang di ring itu? Apakah kau bodoh atau gila?"

Tyson Woods melangkah maju dan berdiri di samping Harvey, ekspresinya sedingin es. Dia bersimbah keringat dingin tetapi dia harus maju kedepan.

"Tuan Muda York, pertarungan hari ini adalah pertarungan kita sampai mati. Akuakan bertarung di sisimu."

Liam tercengang saat mendengar kata 'Tuan Muda York'. Dia sepertinya bisa menebak identitas asli Harvey.

"Tuan Muda York? Mungkinkah kau benar-benar berasal dari Yorks di South Light? Aku belum pernah mendengar penerus tak berguna dari keluarga itu. "Liam merenung sejenak, tetapi kemudian berbalik. "Lupakan saja, aku tidak peduli trik apapun itu yang ada padamu. Patahkan tangan dan kaki mereka, lalu usir mereka keluar! Aku orang yang sibuk dan aku tidak punya waktu untukiini."

"Baik tuan!"

Setidaknya sepuluh bawahan maju dengan tongkat baja di tangan mereka. Liam tidak peduli menonton mereka dan segera berbalik untuk pergi. Meskipun Harvey terampil, Liam beranggapan Harvey tak akan mampu mengalahkan banyak bawahannya.

Segera saja suara pertempuran sengit mereka bergema. Liam tersenyum dingin dan yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia baru mengambil tiga langkah ke depan ketika tiba-tiba seseorang mengunci lehernya dari belakang.

Sementara Liam tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi, Tyson melihat semuanya dengan jelas.

Saat bawahan Liam menyerang, mereka dengan cepat dipukuli sampai habis. Harvey telah membuat mereka semua pingsan dengan ketangkasan yang tidak manusiawi.

Kemampuan ini ... Apakah dia bahkan orang normal? Untuk sesaat Tyson bahkan bertanya-tanya apakah Harvey adalah reinkarnasi dari Dewa Perang.

"Aku telah memberimu kesempatan." Suara pelan Harvey terdengar dari belakang.

Seluruh tubuh Liam terguncang ketakutan dan dia mencoba berbalik dengan susah payah. Dari sudut matanya dia melihat Harvey memegangi lehernya. Sungguh ekspresinya sangat tidak percaya.

"Sialan kau, Harvey! Menurutmu apa yang kau lakukan?" Liam mengamuk. "Apa kau tidak tahu jika kau membuatku kesal seluruh keluarga Zimmer akan dibakar menjadi abu. Apalagi menantu yang tinggal menumpang sepertimu?"

"Bawa aku ke atas dan lepaskan Shane dan Rosalie Naiswell. Jika tidak, aku akan membunuhmu." Harvey berkata dengan nada datar.

Liam berteriak, "Beraninya kau?!"

Tiba-tiba cengkeraman di sekitar lehernya perlahan semakin kencang. Dia merasakan kesulitan untuk bernapas dan penglihatannya mulai memudar

menjadi hitam.

"A-Aku... Lepaskan mereka... Aku akan melepaskan mereka..." Liam berusaha keras untuk menjawab. "Biarkan aku pergi dulu."

"Pergi!"

Mereka meninggalkan gym dan pergi ke belakang panggung. Saat itulah anak buah Liam menyadari apa yang sedang terjadi. Lima puluh hingga enam puluh pria menyerbu masuk dan dengan cepat mengepung mereka.

"Harvey, kau benar-benar mencari kematian. Aku tidak akan melepaskanmu. Keluarga Zimmer akan menemanimu juga sampai mati." Liam mengancam. "Aku akan memastikan menjaga istrimu dengan baik."

Plak!

Harvey menampar pipi Liam dengan keras, menyebabkan wajahnya membengkak seperti babi.

"Hidupmu ada di tanganku. Aku punya seratus cara untuk membuatmu memohon kematian sebelum premanmu datang ke sini." Harvey berkata pelan. "Teruslah bicara omong kosong dan aku tidak akan mengizinkan kamu melihat terangnya hari esok."

"Saudaraku, saudaraku, kau adalah saudaraku tercinta. Aku tidak berani! Aku benar-benar tidak..."Liam menahan wajahnya yang bengkak, tidak lagi berani untuk membalas. "Kalian semua, cepat dan enyahlah! B"jingan, kalian semua hanya memperburuk keadaan!"

Para bawahan Liam saling bertukar pandangan meragukan, tidak berani melangkah lebih jauh.

Harvey melirik Tyson memberinya sinyal sebelum membawa Liam ke dalam ruang VIP.

Gedebuk! Gedebuk!

Orang-orang yang ditempatkan untuk menjaga ruang VIP dengan cepat terlempar menabrak dinding karena tendangan Harvey. Mereka jatuh dan tidak bisa bangkit lagi.

Gedebuk!

Harvey menginjak perutLiam dan menendang Liam hingga terpojok. Dia kemudian bergegas melepaskan taliyang mengikat Rosalie. Dengan suara serak Harvey berkata, "Semuanyabaik-baik saja sekarang."

Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang