Bab 51

14.6K 46 2
                                    

Lilian masih bisa mengenali orang ini, bahkan jika dia berubah menjadi abu sekalipun, dia sungguh seorang menantu lelaki yang brengsek – Harvey! Bukan karena dia belum pernah melihat mobil mewah Porsche, tetapi yang sekarang dimilikinya adalah model lama, yang harganya sekitar seratus ribu dolar.

Bagaimanapun juga, jika dibandingkan dengan Harvey, dia mengendarai Panamera edisi khusus yang harganya sekitar Empat Ratus Ribu Dolar. Mobil Mandy seolah hanya bagian kecil dibandingkan dengan mobil Harvey. Meskipun keluarga Zimmer menjalankan bisnis besar, keluarga mereka tetap masuk kalangan menengah atas. Sulit bagi orang biasa untuk membayar sekian ratus ribu hanya untuk membeli sebuah mobil.

Mobil ini bisa dibilang mobil impian Lilian. Oleh karena itu, dia tidak dapat bereaksi apa-apa bahkan ketika menantunya keluar dari mobil.

Harvey sama sekali tidak peduli tentang itu. Sebaliknya, dia menyapa Mandy sambil membawa sesuatu di tangannya. "Aku Pulang..."

Mandy bertingkah kikuk. Dia memandang Harvey dan kemudian mobil Porsche yang terparkir diluar, dengan ekspresi ragu di wajahnya.

Harvey tersenyum dan berkata setelah melihat tatapan Mandy. "Pernahkah aku memberitahumu? Aku akan membantu teman sekelasku membelikan mobil untuknya di pagi hari? Aku pilih model yang terbaik. Namun, mobil tersebut belum memiliki lisensi. Jadi, untuk sementara waktu, dalam beberapa hari ke depan, aku akan mengendarainya."

Mandy tiba-tiba teringat soal itu. Tentang bagaimana Harvey mendapatkan mobil itu. Bagaimanapun juga, teman sekelas Harvey itu benar-benar seorang yang murah hati. Tidak hanya meminjamkan Harvey uang sejumlah delapan ratus ribu dolar, tetapi membiarkannya untuk mengendarai mobil senilai lebih dari empat ratus ribu dolar. Orang itu benar-benar kaya raya.

Seketika, Lilian tersadar dari lamunannya. Awalnya dia sempat iri dan terkejut bahwa Harvey membeli mobil itu untuk dirinya sendiri, tetapi ketika mengetahui faktanya dia tidak bisa menahan diri untuk menyindirnya. "Kukira si pecundang ini sudah merubah nasibnya. Ternyata mobil itu milik orang lain. Memangnya kau sudah bisa menyetir?"

"Harvey, dengar ini, jangan sampai kau merendahkan dirimu dan membuat nama Keluarga Zimmer kehilangan reputasi sebagai keluarga yang memiliki status. Mau jadi supir, atau mau kerja mencuci toilet, itu bukan urusanku asalkan kau cepat menceraikan Mandy. Semakin aku melihatmu, semakin jijik. Aku bahkan bisa kehilangan selera makan jika melihatmu lagi."

Harvey mengabaikan Lilian. Hubungannya dengan Mandy akhirnya berubah setelah tiga tahun lamanya. Dia tidak akan berpikir soal perceraian sekarang.

Mandy kemudian berbisik. "Ibu, tidak usah khawatirkan aku. Bagaimanapun, dia sudah mulai bekerja sekarang. Dia telah berubah... dulu, pernikahan diatur oleh Nenek dan itu sudah diputuskan. Jika kami bercerai karena keinginan masing-masing, akan sulit bagi kami untuk bisa menjelaskannya kepada keluarga Zimmer..."

Lilian tiba-tiba terdiam. Di masa lalu, lelaki tua mendukung perceraian ketika Don Xander masih ada. Lagipula, siapa yang tidak ingin memiliki menantu yang mapan?

Namun, usai kejadian terakhir kali, keluarga Zimmer sepertinya tengah menjadi bahan lelucon di Niumhi akhi-akhir ini. Oleh karena itu, tidak mungkin Kakek Zimmer menyetujui perceraian mereka dalam waktu dekat.

Tubuh Lilian bergetar saking marahnya. Dia tidak bisa memahaminya saat ini. Mau bagaimana lagi jika Kakek Zimmer tidak menyetujuinya. Namun, mengapa bahkan putrinya yang berharga tidak berpihak padanya?.

"Wow, Panamera! Kakak, pangeran mana lagi yang sedang mengejarmu? Dia bahkan meninggalkan mobilnya di depan rumah kita?"

Xynthia muncul dari pintu masuk dan meletakkan tas sekolahnya di atas sofa. Dia kemudian menatap Harvey dan berkata, "Hei, Pecundang. Aku ingin minum teh susu. Pergi dan belikan satu untukku, dan satu untuk kakakku. Ingat untuk membelinya tanpas Es..."

Harvey mencoba mengabaikan permintaan Xynthia. Meskipun demikian, dia tidak mengatakan apa-apa saat mendengar itu. Dia hanya berbalik dan keluar.

Xynthia awalnya memandang remeh Harvey. Namun, dia terkejut dan membuka mulutnya lebar-lebar saat melihat Harvey membuka pintu mobil.

"Kakak, apakah kau gila? Kau membelikan mobil mahal ini buat lelaki pecundang seperti Harvey?" besar juga nyalinya mengendarai mobil mewah!" Xynthia tidak pernah menyangka bahwa mobil ini milik Harvey. Dia tentu saja mengira bahwa Mandy yang membelikan untuknya.

Mandy merasa muak dan kesal. Dia berkata, "Perusahaan kakakmu sekarang mengalami masalah keuangan. Kau pikir aku mampu menghabiskan ratusan ribu dolar hanya untuk membeli mobil rusak?"

"Kakak, apakah kau baru saja mengatakan Porsche Panamera, Mobil Rusak? Harganya bahkan setara dengan vila kita!" Xynthia merasa aneh, wajah mungilnya yang cantik penuh dengan keheranan. "Atau si pecundang itu sudah berhasil merubah takdirnya? Mungkin keberuntungan telah datang ke rumah kita tahun ini?"

Lilian tertawa geli, "Cukup, Mandy, jangan menggoda adikmu. Harvey meminjam mobil itu dari teman sekelasnya."

Mereka yang bisa mengendarai Porsche Panamera pasti bisa dianggap sebagai keluarga kelas satu atau menengah atas di Niumhi.

Meskipun bisnis Keluarga Zimmer besar dan sukses, masih ada kesenjangan yang besar untuk menjadi keluarga keals satu.

Xynthia sudah tidak mood lagi saat mendengar bahwa mobil itu bukan milik Harvey. Sebaliknya, dia mengambil ponselnya dan berkata, "Kak, kau tahu berita yang sedang ramai di Internet Hari ini? Seorang mengambil video tentang orang yang sedang di usir oleh Penjaga Keamanan di York Enterprise. Orang itu sepertinya Zack."

Biasanya Mandy tidak peduli dengan gosip-gosip, tapi ketika dia mendengar bahwa itu adalah Zack, dia merebut ponsel itu dari Xynthia dan melihatnya.

Pada layar ponsel itu, terlihat adegan orang yang diusir. Sosok orang itu memang mirip seperti Zack. Namun, orang yang merekam video itu berdiri terlalu jauh dan tidak terlalu jelas menangkap wajah yang merekam.

Video ini diiringi dengan Lagu Rock dan menjadi video yang sedang viral di internet, menapat hampir lebih dari satu juta penonton yang menyukai videonya.

Mandy melirik beberapa kali dan tersenyum. Dia tahu adiknya ingin membuatnya bahagia.

Namun, Lilian juga datang dan melihat. Dia kemudian mencibir, "Anak kecil itu – Harvey, pasti akan mengalami hari seperti itu cepat atau lambat. Tunggu sampai aku menemukan menantu yang lebih baik, aku berharap dia cepat Mati!".

Dia memelototi Mandy dengan penuh kebencian dan dia berfikir sepertinya harus mencari waktu yang tepat untuk mengobrol dengan Mandy.

Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang