Bab 50

14.5K 61 0
                                    

"Ya, aku mengerti!" Kevin mengangguk dengan cepat. Dia tidak berani memikirkan kecurangan apapun saat ini.

Setelah beberapa saat, dia mengajak Harvey untuk keluar dari Pusat Otomotif dan melihatnya mengedarai Porschenya. Kemudian Kevin menyadari seluruh tubunya basah kuyup oleh keringat dingin.

"Tuan Quinn, saya tidak mengerti kenapa anda..." supervisor itu tampak bingung.

PLAK!!

Kevin menamparnya. "haruskah aku menjelaskan semua yang aku suruh? Ingat! Siapapun yang berani menyebarkan bahkan memberi tahu tentang apapun yang terjadi hari ini, aku akan membunuhnya!"

...

Harvey meninggalkan pusat otomotif dan menyadari sudah terlalu sore, maka dia tidak kembali ke perusahaan. Setelah mengirimkan pesan ke Mandy, Harvey pergi ke mall membeli sesuatu untuk di bawa pulang.

Di sisi lain, Mandy sangat senang saat mengetahui bahwa Harvey akan pulang. Dia lalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan pulang ke rumah.

Di ruang tamu, Lilian sedang memegang ponselnya, dia terlihat marah. Kakek Zimmer baru saja menelepon dan memarahinya barusan, memintanya untuk membawa Mandy dan Harvey datang ke Villa Zimmer untuk menjelaskan soal kontrak malam ini.

Meskipun dia tidak tahu apa yang terjadi, Lilian telah menduga, pasti Harvey telah menimbulkan masalah serius lagi.

Ekspresinya berubah saat melihat Mandy pulang dan menyapa, "Kenapa kau sudah pulang? Di mana si pecundang itu?"

Mandy berkata dengan lembut, "Ibu, dia baru saja mengirimiku pesan, dia akan pulang sebentar lagi."

"Bagus." Dia menatap Mandy. "Lalu, ceritakan pada ibu, Angel bilang kau bertemu dengan Kevin tapi, pergi terburu-buru, apa yang terjadi?!"

Mandy ragu-ragu dan menjawab, "Ibu, aku bertemu Harvey!"

"ada apa lagi? Jangan bilang sekarang kau sudah luluh gara-gara penyanderaan itu." Lilian kesal." Dengar, ya, Mandy. Tidak pernah sekalipun ibu mengubah pandangan tentang sampah itu hanya karena insiden murahan itu!"

"Pikirkan baik-baik. Selama tiga tahun pernikahan, apa pernah kau bahagia? Lihatlah suami orang lain dan suamimu! Jika tidak ada si sampah itu, kita tidak akan sesial ini! Lalu, kau harus pergi kencan dengan Kevin besok, suka atau tidak! Mengerti?!"

Dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelepon Kevin.

"Bibi Yates, ada apa?" Kevin berbicara dengan lembut. Dia ingat perintah Harvey dan harus segera menyelesaikan urusannya dengan Mandy.

Lilian memelototoi Mandy. Dia kemudian tersenyum, "Kevin, Mandy sedikit tidak nyaman siang hari ini. Dia mungkin mengabaikanmu. Tolong jangan tersinggung. Aku yang ambil keputusan soal kalian berdua. Bagaimana kalau makan bersama besok?"

Nada suaranya sangat lembut seolah-olah dia sedang berbicara dengan menantunya.

Kevin langsung berkeringat didngin dan membasahi baju yang baru saja kering. Dengan berat, Kevin menjawab "Bibi Yates, menurutku... Mandy luar biasa, tapi aku tidak pantas mendapatkannya. Aku bukan orang yang tepat untuknya..."

"Hah?"

"Juga, menurutku, dia dan Harvey adalah pasangan serasi. Mereka adalah pasangan sempurna. Aku tidak akan mencoba memisahkan mereka lagi. Itu tidak baik." Kevin takut ada kata-kata yang salah. Dia segera menutup telepon setelah dia selesai bicara.

"Apa..." Lilian bingung. Apa yang sedang terjadi? Bukankah Kevin menganggap putrinya seperti dewi? Mengapa dia tiba-tiba berubah seperti ini?

Sementara itu, terdengar suara mesin mobil datang fari luar rumah. Lilian melihat dan terkejut.

Sebuah Porsche Panamera edisi spesial baru saja berhenti di pintu gerbangnya.

Yang lebih mengejutkan Lilian adalah orang yang keluar dari mobil itu...


Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit  (oleh : Kentang Pecinta Serigala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang