Raga menatap selebaran yang baru saja ia dapatkan setelah dikumpulkannya semua mahasiswa baru di gedung pertemuan. Selebaran itu berisi tentang pengenalan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).
BEM sendiri ada dua macam. BEM Universitas yang mencakup mahasiswa dari beragam fakultas dan yang kedua adalah BEM Fakultas dimana terdiri dari mahasiswa dalam satu fakultas itu saja.
"Gue lihat-lihat lo daritadi sibuk mantengin selebaran itu mulu. Minat ikut BEM lo?" tanya Erlan yang sejak tadi bermain game dengan Vico.
Raga menoleh, "Minat sih. Tapi gue bingung ikut yang tingkat mana."
"Universitas aja sekalian. Banyak relasi lo karena anggota nya kan dari fakultas lain juga." saran Vico.
"Kalo universitas terlalu besar kayanya cakupannya. Tugasnya pasti lebih besar."
"Yaelah belum juga join udah mikir tugasnya. Kalo minat ya join aja." sahut Erlan.
"Lo pada nggak ada yang berniat join?" tanya Raga pada Erlan dan Vico.
"Gue sih enggak. Niat gue kuliah cuma jadi mahasiswa kupu-kupu aja." jawab Vico enteng. (Kupu-kupu = kuliah pulang-kuliah pulang)
"Lo rumah asli Malang aja pake mahasiswa kupu-kupu. Tiap hari juga lo pulang anjing!" kata Erlan ngegas.
"Udahlah, tugas kuliah udah bikin capek. Males banget kalo masih ada tugas dari BEM. Bisa gila gue atau bahkan mati muda. Ya mending gue nikmatin hidup gue," balas Vico.
"Kalo lo gimana, Lan?" tanya Raga pada Erlan.
Erlan terdiam memikirkan jawaban, "Gue sih minat sebenernya tapi gue masih bingung, Ga."
"Bingung kenapa?"
"Bingung aja kalo gue nanti jadi anggota BEM terus terkenal gimana? Kan gue yang stress tiap hari di DM sama kating atau bahkan adting nantinya!" ujar Erlan percaya diri.
"Bangsat lo, gue kirain apaan!" kesal Raga karena ia terlanjur menanggapi serius tapi ternyata Erlan hanya bercanda.
Erlan dan Vico memecahkan tawanya.
"Iya gue mau coba join sih. Biar nambah pengalaman sama relasi." ujar Erlan akhirmya bisa serius.
"BEM apa?" tanya Raga.
"Universitas."
*****
"Zahraaa!!!" panggil Sheza sembari berlarian ke arah Zahra yang tengah berjalan menyusuri koridor kampus.
Zahra yang merasa dipanggil pun menghentikan langkahnya dan menoleh pada Sheza.
"Lo ngapain lari-lari sih? Kaya ada yang penting aja! Sampe ngos-ngosan gitu lagi," ujar Zahra yang menatap Sheza tengah ngos-ngosan karena berlari mengejarnya.
"Bentar gue ambil napas dulu!" kata Sheza. Kemudian gadis itu mengambil napas dalam dan menghembuskannya perlahan. "Ini tuh emang ada yang penting tau, Ra!" ujarnya kemudian.
"Apaan?" tanya Zahra.
"Kita diterima jadi anggota HIMA, aaaaa!!!!" ujar Sheza yang heboh memberikan berita gembira itu.
Zahra membelalakkan matanya, "Serius?" tanyanya tak percaya.
"Iya!!! Itu ada di mading nama-nama yang keterima. Salah dua nya ada kita!"
"Hah? Kok salah dua?" tanya Zahra bingung.
Sheza berdecak, "Ck, kalo salah satu cuma satu dong. Ini kan kita berdua yang keterima berarti ya salah dua!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAGA 2
Teen FictionCOMPLETED✅ HIGHEST RANK🏅 #1 in ceritajadian (23-02-2024) #1 in duniakuliah (24-02-2024) #2 in ldr (24-02-2024) "Ketika hubungan kita dijatuhi beberapa rintangan" Masa SMA telah usai. Kini masa kuliah yang tiba. Raga Pratama Setiawan memutuskan untu...