Seperti biasa, Michelle sibuk menyiapkan outfit apa yang akan ia kenakan malam ini untuk pergi kencan bersama Raga. Bodoamat lah tujuannya apa yang penting bagi Michelle ini adalah kencan. Michelle akan selalu tampil wah dan menarik agar bisa menarik perhatian Raga.
"Chel, lo ngapain sih maksa gue terus buat nyuruh Raga pergi sama lo dengan alasan ambil jersey? Padahal gue bisa kok ambil sendiri jerseynya. Gue nggak tega sama Raga. Dia masih junior tapi udah gue suruh-suruh mulu." ujar Satya yang agak kesal dengan sikap adiknya itu. Saat ini Satya tengah menemani Michelle untuk memilihkan outfit terbaik untuk adiknya tentunya itu atas permintaan Michelle sendiri.
"Kak, udah deh. Kakak tinggal bantuin gue aja apa salahnya sih? Emangnya kakak nggak mau lihat adeknya bahagia?" ujar Michelle.
"Iya gue mau adek gue selalu bahagia. Tapi gue rasa ini agak keterlaluan, Chel. Gue ngerasa sebagai ketua malah gue selalu nyuruh-nyuruh junior. Itu terkesan nggak baik sebenernya. Tapi gue ngelakuin ini semua juga karena lo. Mau sampe kapan sih lo kaya gini? Lo suka banget emangnya sama Raga?"
"Iya emang gue suka banget sama Raga. Dan gue akan berhenti nyuruh kakak kalo Raga udah jadi milik gue."
"Tapi Chel, bukannya Raga udah punya pacar? Dia sampe bela-belain ke Jakarta kan katanya karena pacarnya marah sama dia? Lo lihat effort Raga begitu besar ke pacarnya. Apa iya lo mau ngehancurin hubungan mereka? Kayanya ini bakalan susah karena Raga pasti cinta banget sama pacarnya. Dan gue sebagai kakak lo nggak mau kalo adik gue di cap sebagai pelakor." ujar Satya menasehati.
"Kak udah ya, jangan ceramahin gue kaya gitu deh. Tugas kakak itu cuma bantuin gue. Lagian Raga sama pacarnya tuh LDR, kak, pasti gampang buat hancurin hubungan mereka."
"Jangan buta karena cinta. Jangan sampe cinta buat lo berubah jadi jahat. Kalo sampe itu terjadi gue nggak ngerti harus ngomong gimana lagi sama lo!"
"Udah diem. Ayo sekarang bantu pilihan baju yang bagus buat gue biar nanti bisa tampil cantik di depan Raga."
Satya menghela napas lelah. Michelle sama seperti mendiang ayahnya dulu. Sangat keras kepala. Jika sudah menginginkan sesuatu maka ia harus mendapatkannya apapun itu caranya.
*****
Raga Pratama : Gue di depan
Michelle membaca chat dari Raga seketika berteriak senang. Kemudian Michelle mengintip dari balik tirai jendela kamarnya. Ia melihat Raga yang berdiri bersandar di mobil sport berwarna hitam milik cowok itu dengan style santai seperti biasanya. Hanya menggunakan jeans hitam selutut dipadukan dengan kaos oblong berwarna putih dan jaket kulit berwarna hitam juga dengan rambutnya yang sedikit berantakan menambah kesan estetiknya. Style santai tapi tidak bisa santai untuk jantung Michelle. Raga selalu terlihat tampan di mata Michelle dan selalu nampak sempurna di matanya.
Michelle Andriana : Okay gue ke bawah😊
Michelle berteriak untuk pamit kepada Satya karena cowok itu saat ini tengah sibuk berkutat di depan laptop untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Setelah itu Michelle langsung menuruni tangga dengan cepat karena tak sabar bertemu dengan Raga.
"Hai Raga, sorry ya kalo nunggu lama," ujar Michelle dengan memamerkan senyuman manisnya. Gadis itu saat ini menggunakan outer ala korean dipadukan dengan rok diatas lutut berwarna pink juga dengan rambutnya ia biarkan terurai membuat kesan feminim.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAGA 2
Fiksi RemajaCOMPLETED✅ HIGHEST RANK🏅 #1 in ceritajadian (23-02-2024) #1 in duniakuliah (24-02-2024) #2 in ldr (24-02-2024) "Ketika hubungan kita dijatuhi beberapa rintangan" Masa SMA telah usai. Kini masa kuliah yang tiba. Raga Pratama Setiawan memutuskan untu...