26 - Khawatir

127 12 0
                                    

Satya baru saja menjemput Michelle yang habis latihan cheers. Mereka berdua di mobil saling diam dan tak ada yang membuka satu kata pun.

"Chell,"

"Kak!"

Keduanya tiba-tiba memanggil secara bersamaan.

"Kakak duluan aja," kata Michelle.

"Kamu dulu aja," balas Satya.

"Maafin Michelle ya, Kak. Selama ini Michelle nggak pernah dengerin kakak tentang Raga. Kayanya emang Michelle harus mundur, Kak. Michelle sadar, Raga punya pacar dan sepertinya memang Raga sangat mencintai pacarnya."

Satya tersenyum mendengarnya, "Syukurlah kalo kamu udah sadar. Kamu cantik, Chel. Pasti nanti kamu bakal dipertemukan sama jodoh kamu. Jangan berharap sama hal yang nggak pasti ya,"

"Iya, Kak." balas Michelle. "Oh iya, kakak mau ngomong apa tadi?"

"Enggak, tadi itu—"

"Kak! Stop, Kak!" ujar Michelle tiba-tiba histeris dan Satya pun langsung menginjak rem mobilnya.

"Ada apa sih?" tanya Satya.

"Lihat, Kak. Ada yang dikeroyok. Bantuin sana kak!" ujar Michelle sembari menunjuk ke tukang sate di pinggir jalan.

"Hah iya! Nggak bisa dibiarin nih!" Satya melepas seat belt nya, namun tiba-tiba ia teringat sesuatu. "Chel, bukannya kamu udah nggak ngebolehin kakak buat berantem?" tanyanya.

"Kak bantuin dulu itu kasian!" ujar Michelle histeris saat melihat si korban lemah tak berdaya namun masih terus di pukul oleh beberapa orang preman yang ada disana dan tak ada satupun warga yang mendekat karena takut pada preman-preman itu.

Satya langsung berlari keluar mobil dan melawan para preman yang menyerang. Dalam hitungan menit, Satya dapat mengalahkan keempat preman itu. Satya dulunya pernah ikut pelatihan beladiri bahkan tingkatannya sudah tinggi. Namun waktu itu ada suatu hal yang hampir membuat Satya tewas. Dan sejak saat itu, Michelle melarang Satya untuk mengikuti pelatihan lagi karena ia tak mau kehilangan kakaknya. Michelle hanya punya Satya dan ia tak mau jika kakaknya juga meninggalkannya sama seperti kedua orang tuanya. Jadi Satya pun melepaskan pelatihan itu demi sang adik.

Betapa terkejutnya Satya saat melihat korbannya adalah Raga yang notabenya orang yang baru saja ia bahas dengan adiknya beberapa menit lalu. Raga pingsan dengan darah yang mengalir dari mulut dan hidungnya akibat penyerangan tadi.

Satya meminta bantuan beberapa orang yang mengantre sate untuk membawa Raga masuk ke dalam mobilnya.

"Raga?!" kejut Michelle saat melihat Raga yang dibopong masuk ke dalam mobil kakaknya.

*****

Azzahra Paramita♥️ : Hai Raga, selamat malam. Lagi sibuk nggak? Aku kangen tau ngobrol sama kamu. Tapi kamu ditelfon nggak pernah angkat huft. Raga maafin aku ya, aku beneran nggak bermaksud kok buat nggak balas chat kamu waktu itu. HP aku lowbat, Ga. Aku juga lagi rapat HIMA sama ketua dan sekretaris nya. Yang ada di foto itu ketuanya, Ga. Kalo sekretarisnya emang dia udah pulang duluan.

Azzahra Paramita♥️ : Raga kalo ngambek jangan lama-lama ya. Aku kangen tau sama kamu. Aku nggak bisa konsen kalo kamunya kaya gini terus. Katanya kita harus saling percaya selama LDR gini. Ini kenapa ada masalah tapi nggak kita omongin?

Azzahra Paramita♥️ : Raga kamu harus tau ya, aku sayangnya cuma sama kamu. Nggak ada niatan selingkuh sedikitpun dari kamu Ga. Aku harap kamu masih percaya sama aku ya

Azzahra Paramita♥️ : I love you Raga. Jangan lupa makan dan shalatnya ya Sayang♥️

******

ZAHRAGA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang