2 - Teman Baru

255 31 6
                                    

Kegiatan OSPEK yang sangat melelahkan dan menguras tenaga akhirnya telah sampai di ujung. Kegiatan yang terlaksana selama 10 hari lamanya itu sangat membuat Zahra lelah, baik fisik juga pikiran karena kegiatan yang padat full dari matahari terbit dan pulang saat matahari terbenam, juga tugas-tugas nya yang menyita waktu istirahat.

Zahra cukup senang karena ia berhasil menyelesaikan semua tugasnya cukup baik. Beruntunglah Zahra mempunyai pacar seperti Raga yang selalu setia menemaninya saat ia mengerjakan tugas dan setia mendengarkan keluh kesahnya selama OSPEK itu.

"Yahh, Ra, pisah dong kita habis ini," kata Fladisha sembari cemberut. Saat ini Fladisha dan Zahra tengah menikmati sekotak makan siang yang telah disiapkan oleh panitia OSPEK.

"Iya ya, hmm padahal gue juga udah seneng banget bisa kenal sama lo." balas Zahra.

"Sering-sering berhubungan ya nanti, kan jurusan kita juga nggak beda jauh, masih sama-sama tentang manusia dan berusaha membantu orang sakit biar cepet sembuh!" kata Fladisha bersemangat.

Zahra terkekeh kecil, "Iya siap, tapi kan lo dokter, Cha, pasti lebih sibuk deh."

"Kalo buat lo, gue nggak sibuk deh!" balas Fladisha tertawa.

Zahra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Btw, gue juga punya temen anak kedokteran juga loh!"

"Oh ya? Siapa namanya? Siapa tau nanti gue bisa kenal dan bisa main bareng sama lo,"

"Ardan namanya. Nanti lo kalo nemu anak namanya Ardan tanyain aja deh kenal gue apa nggak, kalo nggak kenal mah kebangetan," ujar Zahra bercanda. Fladisha pun ikut tertawa karenanya.

*****

Raga tengah fokus memperhatikan dosen mata kuliah Kimia Dasar yang tengah menjelaskan. Namun ia susah mengerti karena memang mata kuliahnya yang membingungkan. Raga jadi kesulitan berkonsentrasi, apalagi di meja belakangnya terdengar berisik karena mahasiswa lain yang saling bergurau satu sama lain. Ya beginilah memang dunia kuliah, jika mau pintar, harus kuat iman! Xixixi, bercanda ya guys! Gak semuanya kok, tenang aja!

"Oit, Ga!" panggil seseorang dengan suara berbisik.

Raga berdecih, kemudian ia menoleh ke sebelah kirinya, "Apaan sih?!" tanyanya pada salah satu teman kelasnya yang bernama Erlan itu. Dia Erlangga Pradityo, biasa dipanggil Erlan. Erlan adalah cowok paling gaul di kelas Raga. Dia seperti ketua geng yang suka memprovokasi adanya keributan di kelas, ajakan nongkrong, bolos kuliah, dan masih banyak deh.

Raga sedikit tak nyaman jika berteman dengan orang modelan Erlan itu. Bukannya apa-apa, ia hanya takut ikut pengaruh buruk. Karena ia tengah berada di kota orang. Jadi ia harus ekstra hati-hati menjaga dirinya sendiri agar tak terjerumus ke hal-hal buruk yang justru akan menjadi penghambat untuk masa depannya kelak.

"Ikut gue nongkrong yuk nanti!"

Tuh kan lihat saja kelakuan Erlan yang sungguh tidak mencerminkan mahasiswa yang baik. Sudah tau ada dosen yang menjelaskan di depan kelas, eh malah mengajak Raga ngobrol, ngobrol nggak penting lagi!

"Gue sibuk!" balas Raga tanpa menoleh pada Erlan.

"Yaelah sibuk apaan sih, bro?! Sekali-sekali lah gabung sama gue dan Vico. Biar asyik nih soalnya rame ada lo!" ujar Erlan yang masih terus berusaha membujuk Raga.

"Bener, Ga, ayo ikut aja. Cobain deh sekali aja, nanti kalo lo nggak nyaman boleh pulang deh," Kini Vico ikut mengompori Raga agar ikut nongkrong dengannya.

Raga terdiam, ia berpikir sebentar. Menarik juga tawarannya. Jika ia ikut sekali saja, ia bisa saja beralasan tak nyaman dan akhirnya pulang. Daripada ia harus berdebat saat dosen menjelaskan mata kuliah seperti ini kan?

ZAHRAGA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang