Pagi ini, Raga telah berada di lapangan basket. Pengumuman mengenai anggota yang berhasil lolos masuk ke tim basket akan segera diumumkan. Raga sudah tidak sabar ingin mendengar pengumuman itu. Raga berharap hasilnya sesuai dengan apa yang ia harapkan.
"Oke, semua udah kumpul?" tanya Satya yang baru saja membicarakan suatu hal dengan anggota intinya.
"Sudah, kak!" sahut semua calon tim basket .
"Disini gue akan nempel pengumuman yang berhasil masuk ke tim inti basket. Kalian bisa baca sendiri setelah ini. Untuk yang belum keterima jangan berkecil hati, kalian masih bisa ikut seleksi tahun depan sambil latihan basket lagi, dan untuk yang keterima gue ucapin selamat dan segera kumpul di lapangan basket sekarang." ujar Satya sembari memegang microfone yang ia gunakan.
Kertas yang berisi pengumuman anggota tim basket baru pun ditempel. Semua yang ikut seleksi sudah ingin mengetahui apakah ada nama mereka disana, begitupula dengan Raga. Sejak tadi ia sudah deg-degan menunggu pengumuman ini meskipun kemarin Satya sudah berkata padanya jika Raga akan diterima.
Setelah pengumuman ditempel, calon anggota basket itu pun mengerumuni sembari mencari nama mereka disana.
Saat mulai sepi, Raga segera mencari namanya disana. Dan... ya dia menemukan namanya!!!
Senyum Raga mengembang, hatinya melega, akhirnya resahnya terbayarkan.
*****
"Selamat buat kalian yang berhasil masuk ke tim basket. Saya berharap kalian bisa terus belajar sehingga nantinya bisa berkontribusi untuk ikut memenangkan pertandingan basket yang diadakan." ujar Satya kepada semua anggota baru basket.
"Siap!" sahut semua kompak.
"Sebelum kita mulai latihan yang pertama, saya mau memberikan pengumuman bahwa sekitar 2-3 bulan lagi akan ada pertandingan basket tingkat provinsi. Untuk itu saya dan tim basket inti lainnya akan melihat progress latihan yang akan kita lakukan dan mungkin beberapa dari kalian sudah bisa mengikuti pertandingn tersebut. Kalian paham?"
"Paham!" jawab semuanya serempak.
"Oke, tanpa membuang waktu lagi, kita bisa mulai latihannya sekarang!"
*******
"Gimana, bro? Keterima di basket?" tanya Erlan saat Raga baru saja bergabung dengannya dan Vico di kantin fakultas.
Raga melebarkan senyumnya, "Keterima dong!" serunya.
"Wah selamat bro!" ujar Vico yang kemudian diikuti pula oleh Erlan untuk memberikan selamat pada Raga.
"Thank's. Karena gue udah resmi jadi tim basket, hari ini makanan lo gue yang bayar!"
"Aseekkk, suka nih gue yang kaya gini. Sering-sering lah!" ujar Vico kurang ajar.
Erlan melempar kulit kacang yang baru saja ia makan ke arah Vico, "Kalo gratisan aja gercep banget lo, heran gue!"
"Punya temen orang kaya tuh harus dimanfaatin bro," kata Vico enteng.
"Matamu!" umpat Erlan yang sudah gedeg melihat kelakuan Vico yang kaya orang susah padahal Vico sendiri termasuk keluarga di kalangan atas.
"Biarin aja lah, emang bener sih punya temen harus dimanfaatin asal nggak setiap hari aja." ujar Raga yang melerai perdebatan kedua teman sengkleknya itu.
Tak lama kemudian, pesanan makanan oleh ketiga cowok itu datang. Mereka segera menyantap makanan masing-masing karena memang sudah lapar sejak tadi.
Tiba-tiba Satya datang ke kantin menyapa Raga, Erlan dan Vico disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAGA 2
Teen FictionCOMPLETED✅ HIGHEST RANK🏅 #1 in ceritajadian (23-02-2024) #1 in duniakuliah (24-02-2024) #2 in ldr (24-02-2024) "Ketika hubungan kita dijatuhi beberapa rintangan" Masa SMA telah usai. Kini masa kuliah yang tiba. Raga Pratama Setiawan memutuskan untu...