30 - Kita Selesai

302 18 1
                                        

Pertandingan basket tingkat provinsi sudah dimulai. Hari ini Raga dan tim nya akan bertanding sekitar pukul 3 sore. Raga dan tim nya sudah stand by di tempat pertandingan sejak pukul 2. Satya memberikan arahan kembali untuk anak buahnya. Mereka harus bermain dengan baik agar dapat memenangkan pertandingan pertama dan melaju ke babak berikutnya.

Sebelum pertandingan basket dimulai, ada pertandingan cheers terlebih dahulu yang ditampilkan dari setiap universitas yang mengikuti pertandingan. Salah satunya adalah tim Michelle.

Tim Michelle saat ini tengah tampil yang menimbulkan lapangan menjadi riuh karena sorak penonton yang terkagum-kagum dengan cheers tim Michelle. Raga dan tim berada di pinggir lapangan sembari menyaksikan tim cheers yang tampil.

Musik cheers berhenti dan tim Michelle sukses membawakan penampilan mereka dengan baik. Namun saat selesai, tiba-tiba Michelle merasakan kepalanya pusing dan berputar-putar. Tiba-tiba pandangannya menjadi blur. Dan gadis itu pingsan di tengah lapangan.

Sedangkan di tepi lapangan, Raga melihat Michelle pingsan langsung berlari ke tengah lapangan dan memisahkan gerombolan tim cheers yang mengeliling Michelle. Raga segera mengangkat Michelle ala bridal style dan membawanya ke tim medis agar segera ditangani.

*****

Zahra datang ke tempat pertandingan Raga sejak pukul 2 siang. Erlan dan Vico yang mengajaknya. Mereka juga yang jemput Zahra karena gadis itu jadi menginap di hotel milik keluarga besar Erlan.

Apakah Zahra melihat Raga saat membantu Michelle saat pingsan tadi? Jawabannya tentu iya. Dia melihat semuanya. Ada rasa sesak dihatinya. Namun ia tahan. Zahra ingin menangis saat itu juga tapi juga harus ia tahan. Sementara Erlan dan Vico berusaha sebisa mungkin agar gadis yang bersamanya itu tidak bersedih melihat kelakuan pacarnya di tengah lapangan hingga menimbulkan riuh dari penonton yang hadir disana.

*****

Pertandingan perdana Raga sudah selesai. Tim nya berhasil menang telak atas lawannya. Raga cukup bangga karena ia bisa menampilkan yang terbaik hari ini.

Kemudian, Raga mengingat bahwa tadi Michelle sempat pingsan. Setelah minum dan mengelap keringatnya dengan handuk, ia segera berlari menuju ruang medis untuk mengetahui keadaan gadis itu. Jujur saja, Raga juga agak khawatir dengan kondisi gadis itu yang tiba-tiba pingsan setelah penampilan cheers selesai.

*****

Zahra, Erlan, dan Vico mengetahui Raga yang menjauh dari basecamp tim nya. Mereka bertiga mengikuti kemana Raga pergi. Nafas Zahra tercekat saat mengetahui Raga ternyata ke ruang medis. Sudah dipastikan bahwa cowok itu hendak menemui Michelle.

Zahra hendak membuka pintu ruangan itu, namun tangannya ditahan oleh Erlan.

"Bentar, Ra, kita lihat dulu Raga ngapain disana," ujar Erlan memberi saran.

Zahra mengangguk menuruti saran Erlan. Mereka bertiga diam sembari mengawasi perlakuan Raga dan Michelle di dalam sana dari jendela ruangan.

Tiba-tiba saja Michelle memeluk Raga di dalam sana. Zahra, Erlan, dan Vico sama-sama terkejut. Awalnya mereka masih positif thinking bahwa Michelle yang memulai dulu dan hanya Michelle yang memeluk Raga. Namun ternyata Raga juga membalas pelukan Michelle yang mereka ketahui karena Raga melingkarkan tangannya pada tubuh Michelle.

Erlan terpancing emosinya. Cowok itu langsung membuka ruangan itu yang membuat Raga dan Michelle terkejut hingga melepaskan pelukannya.

"Ngapain lo, anjing?!" sentak Erlan sembari menarik jersey Raga.

"Apa-apaan sih?!" tanya Raga bingung. Jujur ia juga terkejut karena kehadiran Zahra disana. Sejak kapan gadis itu berada di Malang? dan kenapa pula Zahra tak memberitahunya. Banyak pertanyaan yang berputar di kepala Raga.

ZAHRAGA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang