49 - Kesaksian

173 10 0
                                    

Kelas Ardan baru saja usai. Ia merapikan buku-bukunya dan hendak pergi ke kantin karena perutnya sudah berdemo minta diisi. Saat ia akan beranjak, ia melihat Fladisha yang tengah termenung seperti banyak beban pikiran. Ardan langsung mengingat tentang janjinya pada Raga untuk mencari tahu tentang gadis ini. Ardan pun menghampiri Fladisha dan duduk di bangku depan gadis itu.

"Hei? Nggak ke kantin?" tanya Ardan.

Fladisha terkejut saat Ardan menghampirinya. Mereka jarang sekali berinteraksi. Palingan juga saat ada tugas kelompok baru mereka ngobrol.

"Eh? Enggak." jawab Fladisha.

"Kenapa?" tanya Ardan.

"Nggak papa. Nggak laper kok," Namun ternyata ucapan itu hanyalah kebohongan karena terbukti bahwa gadis itu memegangi perutnya yang keroncongan minta diisi.

"Mau ke kantin sama gue?" tawar Ardan. "Yuk," ajaknya.

"Enggak, makasih." balas Fladisha sembari tersenyum.

"Lo tahu kan kalo perut lapar tapi nggak diisi bisa jadi penyakit?" ujar Ardan yang berhasil membuat Fladisha bungkam. "Udah ayo, gue traktir deh!" bujuknya.

Fladisha menghela napas, "Oke," ujarnya.

Sesampainya di kantin, Ardan menyuruh Fladisha untuk menunggu di salah satu bangku yang kosong, sementara ia yang akan memesankan makan untuk mereka berdua.

Tak lama kemudian, Ardan kembali dengan nampan yang berisi dua piring nasi pecel dan es teh diatasnya.

"Yuk makan!" ujar Ardan yang dibalas anggukan oleh Fladisha.

"Thank's, Dan." ujar Fladisha tulus.

"Gue boleh nanya nggak?" tanya Ardan membuka obrolan.

"Boleh. Mau nanya apa?"

"Lo kenal Zahra?" tanya Ardan.

Fladisha kesedak makanannya, ia terbatuk-batuk, hingga Ardan membantu memberikan minuman padanya.

"Sorry-sorry, gue ngagetin lo ya?" tanya Ardan.

Fladisha meletakkan kembali gelas diatas meja, kemudian ia kembali fokus pada Ardan, "Zahra siapa?" tanyanya.

"Azzahra Paramita. Anak univ ini juga tapi dia prodi keperawatan."

"Kenal sih, kenapa emangnya?"

"Nggak papa, dia temen SMA gue soalnya terus kemarin gue lihat ternyata lo saling follow di instagram sama dia." ujar Ardan se-pelan mungkin agar Fladisha tak curiga. "Bye the way, kenal darimana? Lo pernah ketemu sama dia?"

Fladisha mengangguk, "Dia temen pertama gue disini. Dia satu kelompok sama gue waktu ospek univ."

Got it! Ardan menemukan jawaban satu persatu.

Kalian ingat kan dulu ospek Zahra punya teman namanya Fladisha? Nah ini adalah Fladisha yang sama. Kalo lupa baca lagi chapter awal tentang ospek gais.

"Oh, kenal deket ya berarti?" tanya Ardan lagi.

"Nggak juga sih. Gue cuma kenal waktu ospek? selebihnya gue nggak tahu lengkap tentang dia. Yang gue tahu dia punya pacar tapi LDR di Malang kan?"

Ardan mengerutkan keningnya, "Kok tahu?" tanyanya heran.

Fladisha membelalakkan matanya, ia keceplosan!

"Ma—maksud gue, emm, Zahra— maksud gue Zahra bisanya story tentang cowoknya kan? Terus caption nya tentang LDR gitu." ujar Fladisha gugup.

ZAHRAGA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang