50 - 4 Years Later (ENDING)

454 13 18
                                    

Tiga tahun yang lalu, Raga dinyatakan lulus sebagai Sarjana Teknik. Ia bangga dengan pencapaian dirinya. IPK 3,5 berhasil ia raih dari sana. Om Deni, Tante Ana, dan Raya tentunya ikut bangga dengan perjuangan Raga yang menempuh pendidikannya sendirian di Malang.

Dan hari ini adalah tepat 1 tahun ia bekerja di kantor papanya. Tentunya dengan bantuan Om Deni yang mengajarinya dengan sabar sampai ia betul-betul paham tentang bagaimana pengelolaan kantor ini.

Bagi Om Deni, Raga termasuk orang yang cepat belajar hal baru. Itu dibuktikan dengan ia yang sangat cepat memahami semua mekanisme di kantor itu.

Saat ini, Raga dan Om Deni tengah berada di kantin kantor untuk makan siang bersama. Mereka menyantap nasi dengan ayam panggang juga es jeruk untuk minumnya.

"Udah pro banget kamu, Ga. Bisa nih Om tinggal lagi ke Malang," ujar Om Deni sembari terkekeh.

Raga mengerutkan keningnya, "Om Deni ada rencana balik ke Malang?" tanyanya kaget, pasalnya ia tak tahu rencana Om nya tentang itu.

"Ga, Malang itu kantor cabang yang Om Deni pegang. Gimanapun juga itu tanggung jawab Om yang paling besar. Selama disini waktu nunggu kamu lulus kuliah, Om kerepotan kalo ada problem disana."

"Tapi, Om, Raga belum siap kalo Om tinggal. Raya gimana nanti?"

Om Deni terkekeh, "Raya udah pernah dibilangin sama Tante kamu, jauh sebelum ini. Tante kamu bilang nggak akan selamanya disini karena ya tempat kita di Malang, Ga. Jadi, Raya udah ngerti soal ini kok," ujarnya. "Lagian Papa kamu dulu udah bilang ke Om kalo kamu yang harus nerusin perusahaan ini."

"Om, tapi—"

"Udah tenang aja. Om akan bantu sampai kamu bisa dan siap ditinggal."

"Tapi pasti sepi banget kalo Om dan Tante balik ke Malang. Raga cuma sama Raya disini." ujar Raga sedih.

"Makanya cepetan nikah. Udah mapan gitu. Financial juga udah oke kan?"

Raga tersedak, "Om Deni apa sih? Aku belum mikir kesana." ujarnya.

"Setidaknya biar kamu dan Raya ada temen disini. Mulai pikirin tentang itu ya. Ini juga penting mengingat kamu udah mapan sekarang. Jadi fokusnya harus kesana sekarang."

"Iya, Om. Nanti Raga pikirkan."

*****

Beberapa hari kemudian, Zahra wisuda yang kedua kalinya. Yang pertama ia wisuda untuk gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep.) yang berhasil ia capai. Dan sat ini ia menambah gelar profesinya yaitu Ners (Ns.).

Gadis dengan pakaian toga lengkap ditambah selempang bertuliskan Azzahra Paramita R., S. Kep., Ns. itu saat ini tengah berfoto-foto dengan keluarganya. Ia masih di UI. Zahra lebih memilih spot foto di UI daripada di studio foto. Ribet baginya karena harus berangkat ke tempat itu dulu.

"Zahraaa!!!" teriak Sheza yang menghampiri Zahra.

"Sheza!!" Mereka berpelukan.

"Selamat ya lulus juga akhirnya dengan dua gelar yang kita impikan." ujar Sheza antusias.

"Selamat juga buat lo!! Kita harus bangga dengan pencapaian kita sampai hari ini." ujar Zahra.

"Lo habis ini mau langsung kerja, Ra?" tanya Sheza.

"Pengennya gitu. Tapi kan cari kerja juga susah-susah gampang kan? Tapi semoga aja rezeki gue." jawab Zahra. "Lo sendiri gimana?" Zahra menanya balik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAHRAGA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang