1. Upacara.

4.5K 60 4
                                    

{HAPPY READING}


Author pov.

>>>


Semua murid berlari tergesa gesa memasuki area lapangan. Kegiatan hari senin seperti biasa setiap sekolah mengadakan upacara bendera. Suasana menjadi nampak ramai ketika seluruh murid berkumpul seperti ini. lea tergesa gesa menuju barisan nya seraya memasang dasi yang belum sempat ia pakai tadi. Disusul cia, anggi dan nora yang juga ikut berbaris di belakang nya.

"cek.. Cek...! Perhatian kepada seluruh siswa dan siswi harap segera berkumpul di lapangan. Karena upacara akan segera dimulai! "

Suara pak ismail menggema ke seluruh sudut SMA merahputih melalui soudsytem.

Terlihat semua staf pengajar mulai masuk satu persatu ke area lapangan. Namun disaat yang bersamaan suasana mulai terdengar heboh dengan kedatangan enam siswa yang berpenampilan jauh dari kata rapi. Rambut acak acakan, seragam yang sengaja terbuka dengan bebas menampilkan kaos hitam di dalam menambah kesan badboy siapapun yang melihat nya.

"gue gak salah liat kan cing! " tanya nora memastikan apa yang ia lihat adalah nyata.

"cang cing cang cing nama gue cia!" balas cia kesal menarik pelan rambut nora yang berada di depannya. Sedangkan dua orang lagi hanya terkekeh di buatnya.

"mungkin tuh kakel salah minum obat tadi pagi. Makanya dia gak terlambat, kan biasanya selalu dihukum gegara telat " tebak lea tiba tiba.

"mungkin ," sahut anggi mengangguk.

****
Risih, tidak nyaman itulah yang di rasakan cowok yang sedari tadi menjadi objek semua mata. Benar benar menyebalkan! Mungkin kalau bukan ketahuan membolos pasti ia tidak akan berada di sini sekarang.

"masukan baju kalian dan segera masuk barisan " tegas bu mila menyuruh mereka membenarkan penampilan agar terlihat rapi.

Baru calvin hendak memprotes bu mila langsung menutup mulutnya "gak ada yang membantah atau saya laporkan kejadian tadi ke bk, mau? " ancam bu mila.

Dengan malas mereka memasukan bajunya dan ikut berbaris paling belakang.

Flashback!

Saat bu mila memeriksa ruang kelas Xll ipa2 ternyata sudah kosong lantas beliau segera keluar namun sebelum melangkah lebih jauh sayup sayup mendengar orang tertawa sepertinya berasal dari koridor paling belakang sekolah. Sudah di pastikan itu pasti mereka orang yang sama bu mila sangat mengenali suaranya.

trapp!

Suara lemparan penggaris dilantai mengejutkan segerombolan siswa yang sedang asik melempar canda tawa.

"BAGUS YA KALIAN KETAWA KETIWI DI SINI MAU BOLOS LAGI HAH? "
teriak bu mila tak habis pikir dengan mereka yang tiada henti hentinya selalu bertingkah.

Ketahuan lagi. Gumam rafa.

"eh ibu. Ibu ngapain disini? Jangan teriak teriak atuh bu" ucap kenzo cengengesan.

"kenapa emang nya? Kalian semua kelapangan cepat saya hitung sampai tiga 1,,,, "

"gak dihitung juga kita ujungnya juga kelapangan. Kan udah ketahuan bolos" jawab santai salah satu diantara mereka yang sedari diam melihat bu mila marah.

"agaaa, " geram bu mila.

Enam cowok yang tertangkap ingin bolos itu pun segera menuju ke lapangan. Bisa bisa guru kiler itu ngamuk karena gak diturutin.

Di sinilah mereka berada ditengah terik sang mentari pagi yang mulai naik. Mendengar serta menyimak pidato kepala sekolah yang sudah dari tadi belum menemui kalimat mengakhiri.

Pemandangan upacara kali ini memang sangat berbeda banyak siswi yang berdiri dengan semangat. Apalagi pemandangan di depan sungguh membuat siapapun menjadi salting sendiri. Tidak dengan lea dan bestienya yang sedari tadi mengeluh kepanasan serta kaki nya yang sudah merasa pegal.

"ck panjang banget pidato nya " decak lea pelan.

"hufff gerah gue haus banget" tambah lyta mengipas ngipas tangan di depan wajahnya.

Akhirnya setelah lama bergelut kesal upacara pun telah selesai ketua kelas langsung membubarkan anggotanya masing masing. Lea menarik tangan ke tiga sahabatnya itu pergi ke kantin bodo amat telat masuk pokoknya ia harus melegakan dahaganya terlebih dahulu.

Sepertinya bukan lea dan teman temannya saja yang merasakan lelah. Suasana kantin seperti saat jam istirahat padahal kan belum.

"mbak kin jus jeruk empat jangan lupa esnya yang banyak. " ucap lemah lea kepada salah satu penjual dikantin sekolah yang selalu lea dan bestienya panggil dengan sebutan mbak kin.

"beres neng duduk dulu biar mbak yang anter gak usah ambil kesini oke"
Kata mbak kin lea mengangguk dan kembali ke meja menghampiri temannya.

Gadis itu langsung duduk letih dibawah lipatan tangannya diatas meja. Sedangkan cia dan lyta mengikat rambutnya tinggi tinggi tidak peduli dengan sekitar nya yang melihat rambut merek dicepol seperti konde sinden jawa. Anggi menaikkan kakinya di satu kursi lainnya untuk merenganggangkan sendi kakinya yang masih pegal.

Tak lama mbak kin membawa mampan yang berisi jus kesukaan empat perempuan itu.

Ada yang sama gak sama perbestian mereka berempat? suka jus jeruk, suka healing ke pantai sambil lari lari gak jelas, nyanyi lagu korea saat kumpul bareng walau gak tahu artinya. Memang kalau sudah sefrekuensi selalu seru dan menyenangkan.

"makasih mbak kin " senyum ceria lea langsung terbit.

"iya" balas mbak kin kembali mengantar pesanan untuk yang lain.

Tak menunggu lama empat perempuan itu meneguk habis jus tersebut sampai tandas tak berisi lagi.

"ahhh nikmat mana yang kau dustakan. Ini seger banget! " ucap anggi memegang tenggorokan nya yang terasa dingin.

"mau sekalian makan gak?" tanya lyta

"nanti aja nunggu jam istirahat bentar lagi pak cahyo masuk. Tugas kemaren udah dikumpul kan? "

"udah tenang aja hari ini kita gak ada tugas apapun. Jadi santai aja" sahut lea tenang.

Tring tring!

Bel sekolah berbunyi ke empat gadis itu segera membayar uangnya dan segera pergi menuju kelasnya.

****

"lo mau masuk apa gimana nih? " tanya calvin di dekatnya.

"kita masuk." jawab ia memasukkan hanphone miliknya ke dalam saku.

"lo keserupan atau gimana sih? Heran gue tadi upacara ikut sekarang tumben mau masuk hari senin " tambah dion ikut bersuara.

"lagi males bolos"

"sejak kapan lo males biasanya selalu semangat di ajak bolos " sahut rafa laki laki yang duduk dipojok dengan menghisap sebatang rokok ditangan nya.

"ck, terserah" aga memutar matanya malas dan pergi meninggalkan tongkrongan di roftoop gedung sekolah.

"WOI TUNGGUIN....! "

****

To be continue...

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang