BAGIAN 36. RENCANA WIRA DAN KAVIAN.

509 13 0
                                    

~HAPPY READING~

Author pov.

Kamar bernuansa monokrom itu sekarang menjadi terang ketika sang empu menekan sakral lampunya. Agasta menyenderkan tubuhnya pada dinding sebentar. Kemudian berjalan pelan masuk ke dalam kamar mandi.

Ia melepaskan kaos dari tubuhnya yang terasa lengket lalu kemudian berdiri dibawah guyuran air yang siap membanjiri seluruh badannya. Mata elang itu memejam menikmati kala aliran dingin itu berhasil menyentuh ubun kepalanya.

Agasta membuka matanya setelah merasa lebih baik. Cowok itu menyugarkan rambutnya yang basah ke belakang dan keluar dari kamar mandi setelah selesai. Agasta berjalan mengambil pakaian sebelum akhirnya memakainya. Tiba tiba sebuah notifikasi mengalihkan perhatiannya.

Dok. Asraf.
Jgn lupa jadwal pemeriksaan besk! Saya hrp kali ini kmu dtang.

Me.
Saya akn dtang.

Setelah mengirimkan pesan tersebut tubuhnya sedikit membungkuk membuka laci meja belajar di depannya. Dia mengambil sebuah botol yang dulu sempat ia abaikan kini kembali menjadi penemani hari harinya. Tangannya terulur mengambil air lalu meneguk obat tersebut sesuai yang diresepkan dokter. Setidaknya obat itu bisa membuat sakitnya mereda.

Sementara di ruangan yang berbeda. Ruangan tamu rumahnya kini di ramaikan oleh kelima sahabatnya yang sedang asik bermain dengan Baba. Iya, kucing imut itu sekarang terlihat lebih terisi dari sebelumnya dan tingkahnya juga sangat lucu sukses mengundang gelak tawa semua cowok itu.

"aaaa gembul banget sih wajah lu, Ba." gemas Dion menangkup kepala hewan berbulu itu.

Rafa kembali dari dapur mengambil cemilan serta di ikuti bi Inah dari belakangnya sambil membawa mampan yang berisikan beraneka jus buah. Cowok itu mengambil alih Baba dari Dion, lalu mengendong layaknya bayi. Sedangkan Fathur dan Nando tidur lesehan diatas ambal bermain game.

"di belakang lo njiirr, itu lari. lari. Lari Vin!" seru Nando heboh membuat Calvin kaget.

"lari, Vin! Jangan cosplay jadi patung" sahut Fathur.

Baru hendak ia lakukan, naasnya ia sudah duluan tertembak.

"arghhh mati gue!" Calvin merebahkan tubuhnya lelah bermain.

Meong!

Meong!

Calvin menegakkan badannya menghadap Baba. Sepertinya kucing itu lapar.

"den Calvin di sini aja biar bibi yang ambil makanan Baba" ucap bi inah pergi ke dapur.

Saat yang bersamaan Agasta baru turun dari kamarnya yang berada dilantai dua. Wajah cowok itu tampak lebih segar dibandingkan beberapa menit lalu. Laki laki itu segera bergabung dengan sahabatnya. Dia mengambil tempat duduk disamping Dion yang tengah menyemil dan tak lupa layar laptopnya yang menayangkan kartun anime jepang favorit nya.

"belum habis habis lo nonton?" tanya Agasta.

"mau hampir end ini" balas Dion membuat Agasta mengangguk.

"gue mau bicarain sesuatu sama kalian" kata Agasta tiba tiba serius.

"apa?" sahut Calvin melepaskan Baba lalu duduk di samping Dion yang telah menyudahi nontonnya.

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang