4. Terlambat.

1.3K 31 0
                                    

{HAPPY READING}

Author pov.

>>>

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 namun aga masih betah dalam selimutnya. Hingga suara deringan alamr mengusik tidurnya. Laki laki itu terbangun sembari menyipitkan matanya menyesuaikan cahaya sang mentari yang masuk ke dalam ruang kamarnya.

Aga bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi bersiap siap untuk sekolah. Sebelum itu ia sempat melirik ke arah jam sepertinya ia akan bertemu dengan pagar belakang lagi. Beberapat menit kemudian ia telah siap dengan seragamnya walaupun jauh dari kata rapi namun hal itu tak mengurangi kadar ketampanan nya. Ia melangkah keluar menuju garasi mengambil motor nya dan segera melaju ke jalan raya menyesuaikan motornya dengan pengendara lain.

Hingga motornya berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Ia memperhatikan gerbang itu lama tidak mungkin ia memanggil satpam bisa ketahuan jika aga melakukan itu. Akhirnya aga memutuskan ke warung yang berada dibelakang sekolah tempat biasa ia nongkrong bersama teman temannya.

"den aga baru nyampe? Udah telat ini. Mang yakin gerbang juga udah ketutup sama satpam kan?" ujar mang yadi pemilik warung itu. Beliau memang sangat dekat dengan aga dan anggota lainnya.

"iya mang. Gue nitip motor disini ya?" ucap aga memasukkan motornya ke dalam warung.

"sok silahkan, tolong bilangin sama den fatur sering sering kesini atuh nongkrong. Masak pak wakil gak ikut sedangkan ketuanya ada, dibilangin yah? " sahut mang yadi karena akhir akhir ini ia memang jarang melihat fatur kumpul dengan anggota lain di warungnya.

"lagi sibuk urus osis"

"osis? Bukannya udah kelas 12. Gak boleh atuh itu bisa menganggu proses belajar. " tutur mang yadi .

"sementara ini memang dia yang pegang jabatan itu minggu depan baru dilantik osis baru" balas aga sambil membuka bungkusan rokok ditangannya.

Niatnya ia akan masuk lewat belakang namun mengingat ini masih jam pelajaran dan pastinya guru piket masih berkeliaran disaat seperti ini dan aga memilih masuk saat jam istirahat saja.

"gak mau masuk lagi den? "

"gak, nanggung udah buka" jawab aga memperlihatkan bungkusan rokoknya diatas meja yang sudah terbuka.

Saat sedang asik dengan kegiatannya dari arah samping sekolah ia melihat seorang perempuan berdiri sambil mengemil permen di tangan nya. Ia tahu siapa siswi itu. Aga hanya diam memperhatikan gerak gerik siswi itu.

Siswi itu lea adkelnya yang kemarin ia tolong. Kegiatan lea yang mondar mandir tak luput dari penglihatan aga. Terlihat gadis itu melempar tasnya dan mulai menaiki sebuah bangku tua kakinya mulai memanjat tembok sekolah namun sesampai di atas lea tak kunjung melompat kebawah. Apakah gadis itu takut dengan ketinggian? Entah apa yang menggerakkannya, aga berdiri dari duduknya tak lupa ia berpamitan kepada mang yadi.

"WOI NGAPAIN MASIH DISITU? LOMPAT AJA KE BAWAH! " teriak aga.

"gak bisa gue takut ketinggian" lea menatap ke bawah ada rasa keterkejutannya dengan kehadiran aga yang tiba tiba.

"ck, cewek aneh " decak aga.

Lantas aga ikut memanjat pagar tembok tersebut dan langsung melompat dengan mudah ke bawah.

" lompat aja gak akan terjadi apa apa" kata aga.

"gue gak yakin kak gue takut! " lea terlihat ragu untuk melihat kebawah saja ia tidak berani apalagi melompat.

"gak usah takut gue disini" ucap aga menyakinkan lea. Sebenarnya aga juga tidak mengerti dalam hal ini namun ia berusaha menyakinkan gadis itu. Lea yang mendengar itu pun mulai memberanikan diri. Lea memejamkan matanya lalu melompat. Untuk beberapa saat jantungnya memang seakan tidak beraturan tapi kemudian ia merasa aneh dirinya. Ia tidak merasakan sakit atau apapun itu lea mencoba membuka matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah wajah tampan milik aga yang begitu dekat dengan nya.

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang