BAGIAN 31. SEBUAH FAKTA.

611 15 0
                                    


~HAPPY READING~

Author pov.

>>>

Lea melangkah naik masuk ke dalam bis. Dia menyandarkan kepalanya melihat bahu jalanan. Tidak peduli penumpang lain yang menatap kearahnya sambil berbisik bisik.

Penumpang bis kini memang dominan siswa/siswi sekolahnya. Berita putusnya dengan lelaki itu sangat cepat menyebar. Semua hal tentang ketua Blacksky tersebut selalu menjadi topik yang tidak bisa dilewatkan. Sebegitukah berpengaruhnya lelaki itu.

Seorang berdehem di belakang kursinya. "tadi gue liat Viera pulang bareng Agasta, mereka kayanya makin dekat"

"iyakah? Mereka emang cocok sih daripada... "

Lea memilih tidak menghiraukannya.

Bus berhenti di halte tempat ia turun. Lea tidak langsung berjalan pulang melainkan menuju ke arah supermarket. Tangannya mengambil cup es krim rasa stroberry berukuran sedang. Kemudian memilih duduk di kursi yang tersedia di depan.

Baru sesuap ia masukkan kedalam mulutnya seseorang tiba tiba duduk dihadapannya. Wajah gadis itu seketika menegang mengetahui siapa yang duduk. Wira tersenyum miring menatap Lea dan dengan beraninya ia menyentuh sudut bibir Lea yang sedikit belepotan.

"ngapain lo disini?" tanya Lea menepis tangan Wira menjauh. Gadis itu bangkit dari duduknya.

"tenang Lea gue gak akan nyakitin lo, caldown. " ucap Wira hendak menggapai tangan Lea.

"pergi atau gue teriak!" ancam Lea dengan suara bergetar.

Wira melangkah mendekat refleks Lea mundur. "lea, gue cuman mau ngomong sebentar sama lo"

Lea menggelengkan kepalanya. "pergi! Gue udah gak ada hubungan apapun lagi sama dia berhenti usik hidup gue!"

Cowok dengan jaket warna dark itu berdecak. Kondisi ini bisa menarik perhatian orang orang sekitar lebih baik ia menunggu waktu untuk bertemu dengan perempuan itu lagi.

"lain kali kita ketemu lagi dengan status lo menjadi milik gue, Lea zatta alanty. "ujar Wira sebelum benar benar pergi dari hadapan nya.

Sementara Lea hanya diam seperti patung mendengarnya.

Tangannya meraih tas di kursi kemudian berjalan cepat untuk pulang. Ia takut, jujur ia sangat takut jika setelah ini Wira akan kembali menemuinya. Oh tuhan kenapa masalah terus berdatangan menghampirinya?

****

Suara deruan motor mendominasi parkiran markas besar Blacksky. Segerombolan itu adalah anggota inti yang berjalan masuk ke dalam.

Ruangan yang terbilang luas itu mendadak di penuhi oleh para remaja yang asik nongkrong bersama. Bahkan sebagian dari mereka masih menggunakan seragam sekolah termasuk sang inti pasukan.

"Nan rokok gue lo tarok dimana?!" teriak Dion mencari cari benda nikotin tersebut.

Selama di sekolah tadi mulutnya ingin sekali menyesap namun Fathur menegurnya untuk tidak merokok dalam lingkungan sekolah. Dion pun menahan diri agar namanya tidak lagi terdaftar di buku BK karena ketahuan.

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang