{Happy reading}Author pov.
>>>
Tangan itu terus mendribel bola yang kini berada penuh dalam kuasanya. Keringat mulai bercucuran membasahi rambut yang sedikit menutup matanya. Cowok dengan headbad di kepalanya itu sesekali berlari lalu melompat memasukkan bola dalam ring basket.
Tubuhnya memang sedang berada di lapangan namun tidak dengan otaknya. Bak kaset yang berputar ingatannya kembali terulang pada obrolan singkat antara dirinya dan lea di ruang UKS.
Flashback!
"kak hentikan semua sandiwara ini" ucapan pertama keluar dari mulut perempuan yang kini sudah sadar dan terduduk diatas brangkar.
"maksud lo? "tanya aga dengan kening mengernyit. Walaupun ia tahu kemana arah pembicaraannya.
Dengan keyakinan penuh ia berani menatap wajah aga. Melihat mata laki laki yang kini juga sedang menatap nya dengan tanda tanya.
"mulai sekarang jauhin gue kak, kita akhiri semua sampai disini anggap kak aga gak pernah kenal gue dan lupakan semua kejadian waktu itu" kata lea sembari menghapus air matanya yang turun tiba tiba.
Seolah tuli dengan ucapan lea tangannya terulur merapikan rambut lea yang jatuh menutup wajahnya."siapa yang lakuin ini?" tanya aga menyentuh pipi perempuan itu yang masih merah.
Lea menepis tangan aga "kak, apa ucapan gue kurang jelas"
"jawab siapa yang lakuin ini sama lo!"
"bukan urusan kak aga mending sekarang lo keluar" lea memalingkan wajahnya ke arah lain.
" lo gak mau jawab? Gue cari tahu sendiri" aga mengeluarkan handphone dalam sakunya. Ia mulai mengetik sesuatu disanah.
Perempuan itu tampak mulai frustasi menghadapi aga.
"kenapa harus gue sih kak? kenapa harus gue yang berada di posisi ini. Kak aga bahkan bukan siapa siapa gue! Itu kenyataan nya" lea menatap aga marah. Dengan cara apa lagi supaya laki laki itu mau mengerti.
"gue benci kak, gue benci semua ini! " mata lea mulai berair. Hati nya terasa sesak seketika seakan ucapan yang keluar dari mulut nya berbanding terbalik dengan hatinya
"viera," kata aga tiba tiba membuat lea menegang sesaat. Mendengar nama itu mengingatkan ia pada kejadian beberapa jam yang lalu.
Aga membalikkan tubuhnya keluar dengan tampang yang tak bersahabat.
"kak! Kak aga tunggu! "
Aga mengusap wajahnya kasar."sialan!" Melempar dengan keras bola basket ke lain arah.
Hap! Calvin menangkapnya ia berlari kecil sembari mendribbel bolanya.
"ayo main!" teriaknya seraya memasukkan bola dalam ring. Beberapa anggota blacksky terlihat memasuki area lapangan basket.
Fathur melepaskan jas almamaternya begitupun dengan dion, nando dan rafa yang tengah meletakkan jaket kesayangan mereka di salah satu kursi panjang disanah. Ke empat laki laki itu segera berjalan menghampiri calvin dan aga.
"gimana?" tanya fathur menepuk bahu aga.
"udah sadar" kata aga. Membuat semua kepala cowok itu mengangguk. Dari mana mereka tahu? Ketika aga mengeluarkan handphone di ruang UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERS.
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Lea zatta alanty siswi pindahan yang baru beberapa bulan menapaki SMA merahputih. Cantik, suka permen, mudah bergaul itulah lea. Namun dipertemukan dengan Agasta pratama viduga ketua geng blacksky. Dialah aga laki laki...