BAGIAN 26. BINGUNG.

650 12 0
                                    


-HAPPY READING-

Author pov.

>>>


Aga menyesap sebatang rokok yang ia selipkan diantara jarinya. Cuaca hari ini tidak begitu terik ia menghabiskan jam istirahatnya berkumpul di roftoop bersama dengan kelima sahabatnya.

Dion memilih untuk tidur di kedua sofa kecil yang sengaja ia satukan untuk berbaring. Cowok itu menutup wajahnya dengan buku. Ia merasa sangat mengantuk sejak dikelas tadi namun ia tahan untuk tetap fokus. Laki laki itu sudah bertekad untuk memperbaiki setiap nilai pelajarannya yang tertinggal. Sementara itu Rafa sedang sibuk mengontak antik kamera ditangannya.

"gimana?" tanya Fathur duduk di samping Rafa.

"masih oke." balas Rafa yang kini mencoba uji kameranya. Sudah lama sekali ia tidak lagi menekuni hobinya itu. Semenjak...

Maaf raf tapi masih banyak cewek lain di luar sanah yang pantas dapetin cinta kamu, dan itu bukan aku.

Aku sudah bahagia dengan dia raf!

Ck, bodoh ia meruntuki dirinya dimasa itu. Rafa sadar tidak mungkin bisa memiliki gadis itu namun perasaan itu sudah terlanjur ada. Hari itu menjadi saksi atas perubahannya sekarang. Kesendiriannya bukan tanpa alasan ia hanya takut hal sama terulang lagi.

Rafa mengarahkan lensa kameranya mencari spot yang ingin ia ambil. Tiba tiba ia berhenti di satu titik yaitu lapangan. Senyuman tipis terlihat mengulas di wajahnya entah hal apa yang dilihatnya.

Dia cantik dengan caranya. Batinnya.

"kayaknya murid di lapangan dari kelas lea"tebak Calvin yang kini  berdiri di pembatas roftoop sambil menyesap rokoknya.

"lea cantik ya kalo lagi main gitu," lanjut Calvin membisikan pada Nando.

"gue denger, "ujar Agasta menatap Calvin membuat teman temannya tertawa.

"itu gama sama lian bukan, sih?" tanya Nando tiba tiba seraya menunjuk kearah dua orang yang berdiri tidak jauh dari area koridor depan lapangan.

Agasta yang sedari tadi sibuk dengan kegiatan merokoknya langsung  beranjak ke pembatas roftoop tempat sahabatnya sedang berdiri.

Itu benar mereka. Terlihat Lian tengah membisikkan sesuatu pada Gama. Kemudian melihat ke atas roftoop.

Gama dan Lian menyeringai ke arah Agasta.

Agasta menggempalkan tangannya kuat. Apa yang akan mereka lakukan kali ini? Tidak ada habis habisnya kedua anggota geng Pionix itu mencari masalah dengannya.

Laki laki itu turun menuruni anak tangga roftoop kemudian melangkah masuk kedalam area lapangan. Lantas murid yang berada disanah langsung terkejut dengan ketibaan Agasta. Disusul lima orang sahabatnya yang kini berjalan dibelakangnya.

"ada apa?" tanya Rafa dengan melempar tatapan dingin ke arah keduanya.

Gama dan Lian tersenyum sinis mendengarnya. Hingga Gama kembali mengalihkan pandangannya kepada Lea yang posisinya kini berada di balik tubuh tegap seorang ketua ternama di sekolahnya.

"kayanya waktu kita gak tepat ya," kata Gama pada Lea.

Lea hanya diam tidak menjawab.

Matanya beralih menyapu sekitaran lapangan yang mulai di penuhi oleh siswa-siswi Merahputih. Tentunya mereka sangat penasaran apa yang sedang terjadi.

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang