BAGIAN 18. LAUT DENGAN PESONANYA.

710 18 0
                                    


{HAPPY READING}

Author pov.

>>>


Beberapa menit yang lalu hujan sempat turun deras dan lea harus terjebak sesaat di halte.

Ia merutuki ponsel nya yang mendadak mati sebab lea lupa mengecasnya tadi sebelum berangkat sekolah. Sekarang bagaimana ia akan menelpon ayahnya untuk menjemput. Menunggu bus pun sampai detik ini belum juga terlihat.

Gadis itu menatap sekitarnya yang mulai sepi.

Gue pulang kaki aja daripada di sini sendiri. Batin lea ngeri karena hanya tinggal ia seorang diri di halte.

Dengan terpaksa lea melangkah pergi dari sanah dengan jalan kaki untuk pulang.

Lea menggosokkan tangannya yang dingin lalu ia letakkan di leher supaya terasa hangat. Cuaca sore ini tidak pernah di prediksi oleh lea akan hujan sebab pagi tadi langit sangat cerah. Mata gadis itu menyapu semua pemandangan jalan ibu kota sambil terus berjalan. Ia melihat beberapa anak kecil yang bermain bola di lapangan kecil. Tawa mereka membuat lea tersenyum.

Namun detik selanjutnya tiga motor berhenti di depannya seketika senyuman di raut wajah gadis itu lenyap.

"hy kita ketemu lagi" sapa salah satu cowok itu.

Pemilik suara itu turun dari motor dan melepaskan helm fullfacenya seraya menyugarkan rambutnya ke belakang. Dia cowok tempo hari yang menyerang sekolahnya, wira jasandra adiguna.

"dia bukannya pacar agasta ketua blacksky SMA merahputih itu?" tanya teman di sebelahnya.

"iya, bukankah sebuah kebetulan kita ketemu dia di sini, sendiri" kata wira tersenyum sinis menatap gadis di depannya.

Lea meneguk ludahnya karena takut. Bola mata gadis itu bergerak melirik keadaan jalan sialnya tidak ada kendaraan atau seorang pun yang lewat. Ia beringsut mundur saat wira mulai berjalan ke arahnya.

Baru saja hendak meloloskan diri tangan lea lebih dulu di cekal oleh wira.

"lepas " lea berusaha melepaskan cekalan wira di lengannya. Namun tidak di gubris olehnya.

"mending kita jadiin tawanan aja bos" usul cowok berambut gondrong yang duduk di atas jok motornya.

"usulan yang bagus " balas wira kemudian menatap lea yang menggelengkan kepalanya kuat.

Lea terus memberontak saat wira hendak menarik pergelangan nya untuk naik ke atas motor cowok itu.

"nggak! Gue gak mau ikut sama lo lepasin tangan gue!" teriak gadis itu memukul tangan wira. Tetapi kekuatannya sama sekali tidak sebanding dengan kekuatan wira.

Tanpa sadar air matanya lolos begitu saja. Jantungnya kini berdegup kencang karena ketakutan. Ia merapalkan seribu doa berharap ada seseorang yang datang menolongnya.

"diam! " desis wira yang kini menatap lea tajam."percuma lo teriak gak akan ada yang datang ke sini untuk nyelamatin lo paham." tambah wira mengapit dagu lea dengan tangannya. Mencengkramnya kuat lalu menghempasnya secara kasar.

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang