BAGIAN 25. KEPERCAYAAN.

575 17 0
                                    


{HAPPY READING}


-
-
-

Author pov.

>>>

Ceklek!!

Pintu rumah itu terbuka menampilkan seorang gadis yang tengah berdiri dengan memunggunginya. Perempuan itu masih lengkap dengan seragam putih abu abunya dengan menenteng keranjang buah di tangannya.

Lea.

Ya dia lea, sepulang sekolah tadi ia sempat berpapasan dengan Fathur. Cowok itu lantas memberi alamat rumah aga kepada lea.

"kenapa harus gue padahal banyak tuh yang antri buat jadi pacarnya kak aga" tanya lea ragu.

"tanya aja sama orangnya"

"sering. Keseringan malahan tapi jawabannya tetap sama kalau gue maunya sama lo mereka bisa apa?" ujar lea.

"berarti lo berhasil" balas fathur pergi meninggalkan lea yang kebingungan dengan maksudnya.

"eh kak fathur tunggu! Gue belum ngerti maksud lo! Berhasil apa?!" teriak lea namun lelaki itu tidak lagi menghiraukannya.

Dalam langkahnya Fathur menyeringai menggelengkan kepalanya. Ucapan aga tidak pernah main main sekali ia ucap maka selamanya akan begitu. Namun kali ini apakah ketuanya itu benar benar menyukai perempuan bernama lea itu? Rasanya aneh dari semua gadis yang mengejar ingin menjadi kekasih aga malah lea si siswi baru yang mendapatkannya.

Kata cowok terus terngiang di kepalanya. Seiring waktu ia merasa seperti berada di tengah teka teki yang terus saja menjebaknya pada laki laki itu. Mengenalnya saja tidak tetapi kenapa seolah takdir sengaja mempertemukan mereka. Awal yang tidak pernah terbayangkan sudah berjalan sejauh ini, tidak bisa dipungkiri keseharian bersama aga membuatnya merasa nyaman. Entahlah ia sangat bingung apa ia mulai menyukai ketua blacksky itu? Mungkin iya, namun tertahan karena sebuah rasa ketakutan jika cowok itu hanya menjadikan ia sebatas tempat singgahan.

"ekheum!" dehem cowok itu menatapnya dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celana training panjangnya.

Lea perlahan menoleh ke belakang.

"ngapain?" tanya aga menaikkan alisnya menatap gadis dihadapannya kini.

"jenguk kak aga" jawab lea tanpa rasa ragu. Memang niatnya begitu.

"oo ya kemarin kemarin lo bilang benci sama gue kok mendadak peduli?"tanya cowok itu lagi membuat lea bingung untuk membalasnya.

"ng-gak tahu" sahut lea terbata bata. Sejujurnya ia merasa seperti orang bodoh sekarang. Memang benar ia dulu membenci lelaki itu karena berani mengeklaimnya tapi sekarang... Arghhh dia tidak tahu kenapa seperti ini.

"masuk" kata aga.

"hah?" beo lea.

"lo gak mau liat baba?" baba, ia hampir lupa pernah menitipkan kucing itu kepada aga. Lea mengangguk mau

Tepat saat itupula seekor kucing dengan pipi yang gembul dan bulu yang tebal menuruni anak tangga. Sepertinya ia habis bermain dilantai atas dan itu adalah kamar aga.

"baba! Ututu kangen banget sama kucing satu ini" pekik lea girang.

Giliran kucing tengil itu dikangenin gue enggak. Gumam aga mendenggus kesal memutar matanya malas melihat kekasihnya itu bersenang senang dengan baba.

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang