BAGIAN 29. MELEPASKAN.

578 16 0
                                    


ASSALAMUALAIKUM, YEOROBUN!

GIMANA KABARNYA?

JADI DI PART KALI INI BAKALAN SERU DAN PASTINYA ADA SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG.

KITA KEPOIN PARTNYA YUK!

LET'S GO!

-HAPPY READING-

Author pov.

>>>

"GA!" teriak seseorang.

Tanpa menoleh pun Agasta tahu itu suara Calvin.

"ruang ganti " jawab Agasta singkat.

Calvin dan teman temannya langsung mengikuti nya di belakang. Hari ini ada latihan basket jadi selaku guru pembina olahraga di sekolah merahputih pak Ridwan menyuruh mereka untuk sesi latihan. Mengetahui Agasta dan teman temannya sudah kelas 12 pak Ridwan sengaja mencampurkan siswa kelas 11 dan beberapa lainnya dari kelas 10.

Agasta yang tengah menaiki tangga menuju ruangan ganti di lantai 2 itu tiba tiba berhenti.

Dion dan teman lainnya juga ikutan terhenti karenanya.

Agasta diam. Dia menatap cewek yang sedang menuruni tangga seorang diri. Sepertinya gadis itu baru saja keluar dari kelas musiknya yang juga satu lantai dengan ruangan loker tim Basket.

Saat Lea sudah sampai dihadapan Agasta. Cewek itu terlihat kaget melihatnya. Berhadapan dengan Agasta seperti ini membuat Perempuan itu seketika meneguk salivanya kasar.

Di sisi lain, Dion dan teman temannya memilih mundur memberi ruang untuk keduanya. "kita tunda dulu kali ya, latihan basketnya? Kita ke lapangan duluan, Ga." pamit Calvin menarik semua lengan sahabatnya untuk pergi.

Kini hanya tinggal Lea dan dirinya. Agasta menaiki satu anak tangga di depannya, hal itu membuat Lea refleks mundur naik ke anak tangga yang lebih tinggi.

Laki laki itu menatap Lea. "kenapa dari kemarin gue hubungin selalu gak bisa? dan lo juga acuhin pesan gue" tanya Agasta to the point.

Terdiam sesaat, "gue sibuk." bohong Lea.

"sesibuk itu cari cara hindarin gue, " kata Agasta membuat Lea terkejut

Namun sebisa mungkin Lea tidak menunjukkan rasa gugup dan terkejutnya saat ini."gue ada kelas, permisi" alihnya untuk menghindar.

Namun tentu ia kalah cepat karena Agasta kini menarik tangannya, refleks Lea berbalik menatapnya. Untung saja ia bisa mengimbangi posisinya agar tidak jatuh dari tangga yang ia pijak. Agasta menghela nafasnya kasar, mencoba untuk menahan emosinya pada Lea.

"kalau ada masalah bilang Lea, Jangan menghindar" ucap cowok itu tegas.

"mereka udah nunggu gue di kelas. Maaf kak gue harus pergi "

"BERHENTI HINDARI GUE KAYAK GINI LEA! JELASIN MASALAHNYA SEKARANG!" gertak Agasta. Matanya kini menyorot tajam menatap Lea.

Lea diam. Hal itu membuat Agasta semakin kesal.

"LEA!" sentak Agasta.

Gadis itu tersentak, matanya ikut memanas.

"gue gak mau kaya gini kak! Gue capek, gue muak dengan semua ini! Seharusnya kak Aga gak pernah ngklaim gue! Lo seharusnya gak pernah masuk dalam kehidupan gue!"

MY UNIVERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang