Setelah telefon dari Daniel sebelumnya, maka Tuan Kim dan Nyonya Kim dengan hati hati mengecek keberadaan Jaehwan.
Apakah benar putranya baik baik saja, atau sebaliknya.
Keduanya tak mau ambil resiko, dimana mereka tak tahu menahu akan kondisi putra tercinta nya itu.
Krieet...
Beberapa kali terdengar suara isakan samar yang dari pemuda manis yang tertidur di ranjang empuk milik nya.
"Hubby, apakah kau mendengar suara tangisan itu?" Lirih Nyonya Kim berusaha menajamkan telinganya mendengar isakan yang terdengar samar tersebut.
Tuan Kim sebelumnya tak menyadari nya, hingga langkah kaki nya yang kini hanya berjarak kurang lebih satu meter dari ranjang Jaehwan, Tuan Kim dapat mendengar yang di ucapkan oleh Nyonya Kim sebelumnya.
Hatinya terasa nyeri, dan tak lama keduanya memastikan apakah putra kesayangannya itu telah benar benar terlelap atau sebaliknya.
"Jja—"
Belum selesai Tuan Kim memanggil putranya, dengan cepat tangan Nyonya Kim membekap mulut pria paruh baya di samping nya itu.
Nyonya Kim memberikan gestur pada Tuan Kim bahwa putranya sudah terlelap.
Manik Tuan Kim sedikit membulat sempurna.
'Astaga, mengapa ia menjadi seperti ini?'
"Niel..."
Spontan Nyonya Kim dan Tuan Kim saling menatap satu sama lain. Kali ini keduanya yakin bahwa putra nya memang mencintai Daniel hanya saja keegoisan mereka masing masing yang membuat keduanya seperti sekarang ini.
Nyonya Kim akhirnya setengah berbisik pada Tuan Kim dengan mengatakan bahwa ia yang akan menemani Jaehwan disini.
Bagaimana pun putra kesayangannya itu akan selalu manja dengan sang Ibu sedari kecil jika ia memiliki masalah.
Mau tak mau kali ini Tuan Kim menyetujui usulan Nyonya Kim tersebut.
"Hibur dia sayang."
"Aku tahu," ujar Nyonya Kim dengan cepat pada suaminya itu.
Setelah Tuan Kim keluar dari kamar Jaehwan, barulah Nyonya Kim mendudukkan dirinya di samping ranjang Jaehwan.
Tangan Nyonya Kim perlahan mengusap kening Jaehwan yang sedikit basah.
"Jjae, jika kau memang sedih katakan pada eomma, eomma akan mendengarkan mu tanpa komentar dan tak akan melarang mu sama sekali dengan yang kau lakukan," ujar Nyonya Kim sesekali mengecupi pipi putranya itu.
"Eo..-eomma," lirih Jaehwan yang kini telah berkaca kaca menatap sang Ibu penuh sendu.
Nyonya Kim menganggukan kepala nya.
Jaehwan segera menghadap ke arah Ibumu nya sembari membuka tangannya seraya meminta pelukan pada Ibunya itu.
Ia membutuhkan kasih sayang dari Ibunya saat ini!
Bagaimana pun ia terpuruk, keluarganya adalah orang yang pertama akan melindunginya bukan?
"Eomma, Bisakah Jjae melewati ini semua?" Lirih Jaehwan pasrah.
Nyonya Kim sibuk menganggukan kepala nya, dan mengatakan pada Jaehwan bahwa ia harus percaya pada dirinya sendiri.
"Begitukah?"
Lagi lagi sebuah anggukan kepala yang dapat Nyonya Kim berikan pada Jaehwan, karena bagaimana pun Jaehwan saat ini hanya memerlukan orang orang yang ia sayangi untuk mendukung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby ... Who is Your Daddy ?
Fanfiction'Baby .... bisakah kau katakan pada ku siapa daddy mu ?' -Kim Jaehwan. . . BXB MPREG