Chapter 2| 🍀

2.7K 241 46
                                    

Jaehwan yang enggan meminta bantuan pada pemuda yang ada di hadapannya, hanya dapat meringis pelan, dan berusaha menguatkan dirinya untuk berjalan terus mengikuti langkah pemuda yang Jaehwan belom kenal namanya itu.

Pemuda yang berada di hadapan Jaehwan dengan perlahan menghentikan langkah nya, ia sadar bahwa semenjak tadi Jaehwan terus menerus meringis.

Tanpa basa basi pemuda itu akhirnya mengangkat Jaehwan ala bridal style tanpa izin Jaehwan terlebih dahulu.

"Tak bisakah kau jujur padaku kalau kau tidak kuat jalan ?" delik pemuda itu bertanya pada Jaehwan.

"Ma..-maaf aku tak ingin merepotkan mu" lirih Jaehwan pada akhirnya, dan tangan Jaehwan refleks melingkar di leher pemuda itu sebagai tumpuan.

"Untung saja aku mendengar rintihan mu itu" geram pemuda itu sedikit kesal.

Entahlah pemuda itu tak suka jika Jaehwan bohong dari dirinya.

"Siapa namamu ?" tanya pemuda itu singkat sambil melangkahkan kaki nya menuju mobil, dengan Jaehwan yang masih berada dalam gendongannya.

"...Nama ku Jaehwan ... Kim Jaehwan" ucap Jaehwan.

Pemuda itu menganggukan kepalanya.

"Nama ku Daniel ... Kang Daniel" ucap pemuda itu memperkenalkan diri.

Jaehwan pun menganggukan kepalanya.

'Aneh ... kenapa aku merasa nyaman berada dalam gendongannya ?' lirih Jaehwan dalam benak.

Tak berapa lama Daniel menghentikan langkahnya, dan membuka pintunya perlahan dan menempatkan Jaehwan di kursi samping pengemudi.

"Terimakasih" lirih Jaehwan pelan, dan menyamankan duduknya, tak ada balasan perkataan yang diucapkan Daniel, melainkan hanya senyuman dan usapan pelan pada rambut Jaehwan.

...
...

Daniel menjalankan mobil nya dengan kecepatan rata rata, awalnya ingin melajukan cepat agar cepat sampai, tapi ia pun tak ingin pemuda itu takut dengan kecepatan tinggi atau pun merasa tak nyaman dengannya.

Setelah kurang lebih memakan waktu 20 menit.

Dengan cepat Daniel membukakan pintu Jaehwan, dan membantu memapah Jaehwan ke IGD.

Jaehwan tidak terlalu sering meringis kali ini, hanya saja peluh keringat dan wajah nya tampak pucat menahan sakit yang terlihat jelas.

"Dok cepat periksa dia" ucap Daniel pada dokter yang kini menangani Jaehwan, yang dibalas anggukan oleh sang dokter.

Tak berapa lama kemudian, dokter yang tadi menangani Jaehwan keluar, dan dengan cepat Daniel bertanya mengenai keadaan Jaehwan.

"Apakah kau suami nya ?" tanya dokter tersebut pertama kali.

"Hah ??!!" kaget Daniel mendengar pertanyaan tersebut.

Daniel meneguk saliva nya kasar.

Haruskah ia berbohong, untuk membantu pemuda manis itu ?

Dengan sedikit ragu Daniel menganggukan kepalanya.

Dokter tersebut mengusap pundak Daniel sejenak.

"Kau tenang saja istri anda baik baik saja? hanya mengalami kram perut saja, apakah istri anda melakukan hal berat, banyak pikiran, atau mungkin shock akan sesuatu ?" tanya dokter itu kembali.

Baby ... Who is Your Daddy ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang