Jaehwan kini tengah duduk dengan manis dengan sebuah popcorn besar ditangannya, sambil sesekali mendenguskan nafasnya dan melirik pintu kamar Daniel yang dapat terlihat oleh nya dari posisi duduk nya saat ini.
Ya Jaehwan yang memang tengah berada di apartemen Daniel kini sedang menunggu kehadiran Daniel yang sedari tadi belom keluar dari kamarnya yang hendak mandi terlebih dahulu sebelum memulai acara menonton bersama layaknya dibioskop namun versi kecil nya.
Jaehwan mempoutkan bibirnya sambil menundukkan kepalanya menatap popcorn dalam wadah besar yang ada di pangkuannya.
"Niel ... lama ...," cicit Jaehwan pelan.
Tak lama Daniel dengan handuk yang masih ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya keluar dari kamarnya.
Jaehwan yang tahu bahwa kekasih nya itu sudah berjalan mendekati kearah nya justru malah semakin memalingkan wajah nya.
Ia bertekad tak mau melihat wajah Daniel.
"Jjae ? Mengapa kau menunduk melihat popcorn mu seperti itu ? ... tenang saja aku tak akan meminta nya darimu," ucap Daniel santai tanpa memerhatikan bahwa Jaehwan telah kesal dengannya.
Jaehwan tak menjawab melainkan memejam kan manik nya berusaha mengontrol deru nafasnya.
Sungguh entah mengapa ia merasa seolah emosi nya tersulut oleh kekasih nya sendiri.
Daniel yang tak mengetahui Jaehwan yang sedang kesal dengannya, dengan santai duduk disamping Jaehwan sambil menyalakan film yang akan mereka tonton, dan tak lupa tangan Daniel yang dengan seenak jidatnya melingkar di bahu Jaehwan.
"Ish ... Niel ... singkirkan tangan mu dari bahuku ...," desis Jaehwan ketus.
Sontak Daniel membulatkan manik nya kaget.
Sungguh ia tak percaya bahwa Jaehwan akan ketus pada nya.
"Hei ... ada apa Jjae ? apa aku ada salah denganmu ? atau ... ada apa Jjae ?" tanya Daniel sedikit panik sambil menurunkan tangannya dari bahu Jaehwan.
"Kau fikirkan saja sendiri Niel ... ini ... aku sudah tak berniat nonton lagi," ucap Jaehwan sambil memberikan tempat popcornnya pada Daniel, dan setelah nya meninggalkan Daniel begitu saja sendirian.
"Jjae ... Jjae ... tunggu aku !" pekik Daniel cepat dan mengikuti langkah Jaehwan setelah menaruh wadah popcorn nya tersebut.
Jaehwan mau tak mau menghentikan langkah nya.
"Kau lama Niel...," cicit Jaehwan yang terdengar samar ditelinga Daniel.
'Apa yang Jjae katakan ? ... aish terserahlah nama nya juga orang hamil .. tenang lah Niel ... kau hanya perlu minta maaf padanya,' benak Daniel berusaha berfikir positif.
"Jjae ... maafkan aku ... oke ?" ucap Daniel dengan suara lembut.
Jaehwan yang mendengarkan perkataan Daniel akhirnya sedikit luluh.
Entahlah Jaehwan merasa luluh ketika mendengar suara Daniel yang lembut terdengar di telinganya.
Perlahan Jaehwan akhirnya berbalik menatap Daniel.
Manik Jaehwan tampak berkaca kaca.
Sepertinya kehamilannya memang membuat emosi nya yang kian tak stabil, bahkan jika tadi ia merasa kesal dengan Daniel yang menurut nya lama berada di kamar nya, kini justru tiba tiba Jaehwan akan menangis karena merasa bersalah telah kesal kepada Daniel, yang ia tahu Daniel pasti tak tahu akan kesalahannya.
"Maafkan aku ... Niel ... aku tak tahu mengapa begini ... tadi aku kesal denganmu karena telah menunggu lama disana, dan sekarang aku merasa bersalah karena sudah kesal kepadamu," rengek Jaehwan sambil sesekali memainkan pakaian nya.
Daniel yang akhirnya mulai memahami sikap Jaehwan langsung dengan sigap memeluk Jaehwan sambil mengusap punggung Jaehwan lembut.
Sungguh dimata Daniel Jaehwan semakin menggemaskan.
Ia justru bersyukur karena Jaehwan ada di pelukannya, bukan orang lain.
'Terimakasih sudah menjadi milikku Jjae...,' benak Daniel pada dirinya sendiri.
"Kau masih mau menonton bersamaku ?" tanya Daniel seraya berbisik ditelinga Jaehwan.
Jaehwan yang mendengar bisikan Daniel tersebut, hanya menganggukan kepalanya pelan.
Setelah nya Daniel menggandeng Jaehwan menuntun Jaehwan agar kembali duduk dibangku semula agar dapat menonton bersama dengan dirinya.
Dalam hati kecil Jaehwan ada rasa senang, karena pada akhirnya ia benar benar menemukan seseorang yang dapat mengerti dirinya, terlebih sosok itu benar benar menyayangi nya sepenuh hatinya.
Keduanya kini tampak tenang menonton film.
Jaehwan tak henti - hentinya memakan popcornnya.
Bahkan Daniel hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Jjae ... sepertinya kau sudah terlalu banyak memakan popcorn ... boleh kah aku mengambil nya ... kasihan baby ... seharusnya kau makan makanan bergizi ...," ucap Daniel sambil mengambil wadah yang dipegang dengan kuat oleh Jaehwan.
Jaehwan tak berkata apapun, melainkan hanya menatap manik Daniel seolah memohon.
Daniel menghela nafasnya pelan dan menangguhkan keinginannya untuk mengambil popcorn itu dari Jaehwan.
"Baiklah ... hanya kali ini saja kau dapat memakan popcorn ini ...,"
Mendengar perkataan Daniel tersebut spontan Jaehwan gembira, bahkan tanpa aba aba ia mengecup pipi Daniel cepat.
"Terimakasih Niel ... aku sayang padamu," ucap Jaehwan tanpa beban sedikitpun.
Daniel seketika mematung.
Ia tak pernah menyangka kata kata itu akan keluar dari mulut Jaehwan, bahkan ia pula yang berinisiatif mencium pipi nya hanya karena di perbolehkan melanjutkan makan popcornnya.
'Oh ... sepertinya aku sedang beruntung hari ini,' benak Daniel.
Seulas senyuman sempurna tercetak jelas di wajah Daniel.
Daniel mengusak rambut Jaehwan lembut.
Baru saja Daniel terlena akan kebahagian nya yang kian meluap, sebuah deringan dari handphone Daniel tampak terdengar jelas di telinga Daniel, maupun Jaehwan.
Dengan terpaksa Daniel mengambil handphone nya dan mengangkat telefon tersebut.
"Hallo"
"Hallo, ada apa ?"
"........."
"Apa ??! Kau selesai kan semuanya dulu ... besok saya akan datang ke kantor !"
Dilain sisi ....
Jaehwan yang sedari tadi memperhatikan Daniel dari kejauhan tampak sedikit terkesiap saat Daniel dengan nada sedikit tinggi pada orang diseberang telefon.
'Ada apa dengan Niel ??'
...............
TBC
See you next chapter
Leave Comment and Vote ....
.
.Seya
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby ... Who is Your Daddy ?
Fanfiction'Baby .... bisakah kau katakan pada ku siapa daddy mu ?' -Kim Jaehwan. . . BXB MPREG